Filosofi Slow Shutter Speed


Teknik fotografi slow shutter speed adalah memotret dengan kecepatan buka-tutup diafragma yang relatif lambat. Karena diafragma adalah pintu masuk cahaya menuju sensor/film, maka bila kecepatan buka-tutupnya diperlambat, volume cahaya yang masuk ke sensor/film bisa lebih banyak. Akibatnya obyek yang tadinya kelihatan gelap bisa jadi lebih terang, obyek yang tadinya tersembunyi dalam gelap jadi muncul. Syarat untuk melakukan teknik ini: kamera harus dalam keadaan stabil, bisa dengan bantuan tripod atau ditaruh di landasan yang kokoh, nggak boleh gerak sedikit pun. Kalau shutter speed lambat, lalu kamera goyang sedikiiit, aja, maka gambar akan blur.

Prinsip yang sama berlalu saat kita lagi mengahadapi situasi yang kurang jelas, yang belum bisa kita pahami. Tetap tenang, ambil waktu sedikit lebih lama untuk hening, buka mata (dan pikiran) untuk untuk menangkap dan mengolah semua informasi yang mungkin terlewatkan. Seperti kamera yang membuka diafragmanya lebih lama untuk menghasilkan gambar yang lebih terang, pikiran yang terbuka lebih lama, akan menerima informasi yang oebih banyak. Syaratnya juga sama: saat melakukannya, sikap kita harus tenang, karena kalau dilakukan dalam keadaan labil, akibatnya malah gampang terpengaruh informasi yang salah. Seperti gambar yang lebih terang saat diambil dengan teknik slow shutter speed, keputusan yang diambil dengan pikiran yang terbuka dan tenang, biasanya akan lebih tepat.

Apa teknik yang kalian gunakan untuk mengahadapi masalah sulit? Ceritain di komentar ya!

Ini Dia… Solusi Buat Korban Photobucket!


Ini gue nggak tau ya, seberapa banyak orang yang merasakan kegembiraan sama dengan gue… tapi buat gue, ini penemuan penting banget! Mungkin bagi sebagian besar dari kalian cuma mikir, “Manusia ajaib macam apa yang mencoba memelihara album foto online berumur 14 tahun sih?”

Guelah manusia ajaib itu.

(lebih…)

Nampang VS Memotivasi, Apa Bedanya?


21992725_10154874757571367_4844709773421631975_o

Sekitar 2 tahun lalu, gue menyaksikan presentasi seorang boss kantoran di depan kurang lebih 200 orang kroco-kroconya. Di tengah slide presentasinya dia menyelipkan foto dirinya lagi duduk di pantai salah satu pulau di Yunani.

Dia mengantarkan slide tersebut dengan kata-kata yang kurang lebih sebagai berikut,

(lebih…)

Di Balik Jempol Para Om


Awalnya, seorang temen mengomentari suaminya yang lagi berpose untuk difoto, “Nggak usah ngasih jempol, kayak om-om!” Sejak itu gue lantas memerhatikan foto-foto para om-om, dan ternyata bener: banyak om-om, termasuk gue, yang ngacungin jempol kalo disuruh berpose. Yah, mungkin nggak sampe melebihi 50% populasi om -om sih, tapi porsinya cukup signifikan, lah. Maka lahirlah meme ini:

om-om.jpg

(lebih…)

2 website keren tentang alam


Di hari libur yang sunyi sepi ini (karena Ida dan Rafi mudik ke Bandung), praktis gue nggak beranjak sama sekali dari depan komputer.

Salah satu alasannya adalah karena gue nemu 2 situs yang keren-keren banget, dan dari tadi gue nggak bisa brenti browsing di sana. Yang satu namanya Webecoist, satunya Weburbanist.

Yang Webecoist isinya mengulas berbagai hal tentang alam dan makhluk hidup, mulai dari binatang, tumbuhan, sampe fenomena cuaca dan iklim. Antara lain ada cerita tentang awan berbentuk unik, binatang-binatang ajaib yang langka, dsb. Ada banyak pengetahuan yang gue baru tau, seperti misalnya ternyata ada mamalia yang bertelur, salah satu di antaranya adalah Platypus. Juga ada sejenis semut yang kalo merasa terancam dia melawan musuhnya dengan cara… meledakkan diri. Rupanya semut ini punya kelenjar racun dalam badannya, dan saat meledak racunnya nyebar ke segala penjuru.

Kalo yang Weburbanist isinya berbagai hal unik yang ada di perkotaan. Mulai dari gedung-gedung aneh, seni instalasi yang ajaib-ajaib, dsb. Ada yang bikin lukisan dari lakban, ada yang ngukir kulit telur, ada yang bikin lukisan Leonardo Da Vinci dari paku, macem2 deh.

Satu hal yang jadi kelebihan sekaligus kelemahan kedua website ini adalah: fotonya banyak banget sehingga loadingnya lumayan lama.

Cara Gampang Bikin Watermark Pake FastStone Photo Resizer (Freeware)


Berikut ini langkah-langkahnya, menggunakan program gratisan bernama FastStone Photo Resizer yang bisa didownload di sini. Keterangan lengkapnya dibaca di caption masing-masing foto ya!

watermark yang lemah

‘Watermark’ dalam konteks foto online adalah gambar / tulisan, biasanya semi transparan, yang ditambahkan kepada gambar digital sebagai ‘merk’ atau ‘tanda kepemilikan’ atas gambar digital tersebut. Tujuannya adalah supaya kalo gambar digital tersebut dicopy orang, tetap ketahuan dari mana asal-usulnya dan siapa pemilik aslinya.
Ada banyak cara membuat watermark, salah satunya dengan menggunakan program populer ‘Picasa’ keluaran Google. Sayangnya, watermark ala Picasa ini menurut gue terlalu lemah karena nggak bisa diatur ukuran dan posisinya. Begitu kita mengaktifkan perintah untuk ngasih watermark, maka watermark yang muncul ya cuma sekecil itu, dan posisinya selalu di pojok kanan bawah itu (lihat gambar). Watermark model begini menurut gue lemah, karena sangat gampang buat dibuang. Nggak perlu pake program grafis yang canggih-canggih, pake MS Paint pun si maling bisa menghilangkannya dengan sangat gampang.

 

watermark di tengah foto

Gue sendiri lebih suka watermark semitransparan yang melintang di tengah foto, seperti yang muncul di foto-foto koleksinya istockphoto ini. Memang sedikit mengurangi keindahan, tapi yang jelas watermark jenis ini jauh lebih sulit dibuang. Minimal harus pake program grafis sekelas Photoshop, itupun seringkali nggak bisa dibuang secara sempurna.

 

menu faststone photo resizer

Salah satu program yang gue rekomenasikan adalah FastStone Photo Resizer (FSPR); karena selain gratisan, gampang digunakan, juga nggak berat untuk dijalankan di komputer jebot seperti komputer gue ini. download setup filenya juga nggak berat, sebab ukurannya cuma 1.33 MB.
Caranya gampang banget: jalankan program FSPR, maka akan muncul folder tree harddisk lo. Buka folder yang berisi foto, dan pilih foto-foto mana aja yang akan lo pasangi watermark. Klik ‘Add’, maka foto-foto yang udah lo pilih akan pindah ke bagian kanan layar. Abis itu pilih ‘Advanced Options’.

 

menu watermark faststone photo resizer

Setelah lo klik tombol ‘Advanced Options’, akan terbuka window baru yang bentuknya seperti ini. Jangan bingung ngeliat ada menu ‘text’ dan ‘watermark’ di sini. Apa bedanya?
‘Text’, gunanya untuk menambahkan watermark dalam bentuk tulisan. Sedangkan ‘watermark’, untuk menambahkan watermark dalam bentuk gambar (misalnya logo perusahaan}. Untuk gampangnya, pilih aja menu ‘Text’. Lo bisa tambahkan tulisan sesuai selera, juga bisa diatur ukuran, warna, dan posisinya.
Setelah selesai, klik ‘OK’ dan lo akan kembali ke window awal. Di situ lo tinggal klik tombol ‘Convert’, maka gambar-gambar pilihan lo akan dibuatin duplikat yang berwatermark. jangan kuatir, program ini nggak akan ‘menimpa’ / ‘over write’ gambar asli lo, dia hanya membuat duplikatnya aja.

 

watermark dengan faststone

Watermark hasil karya FastStone Photo Resizer. OK, kan? Selamat mencoba, semoga bermanfaat.

picasa uploader: upload foto FB jadi hore


Waktu posting tentang perbandingan FB vs MP, t4mp4h ngasih tau di reply-nya bahwa foto di facebook bisa diimport dari picasa.
Hari ini gue iseng googling dan berhasil nemu apa yang dia maksud.

Ternyata dengan sebuah tambahan aplikasi kecil, kita bisa mengupload foto-foto dari harddisk langsung ke facebook via software picasa. Ini menolong banget buat kalian yang bernasib sama seperti gue: upload foto ke FB pake java application, nunggu 4 jam, terus dapet message “upload failed”. Yaarggh!

Cara make FB Picasa Uploader ini gampang banget. Pertama-tama tentunya elu harus udah mendownload dan menginstall software Picasa dari Google. Setelah Picasa terinstall, mampir deh ke situs Picasa Uploader. Secara otomatis situs ini akan menscan isi komputer lo sehingga lo bisa langsung menginstall Picasa Uploader dengan sekali klik. Tapi bila karena satu dan lain hal situs ini gagal menemukan instalasi Picasa lo, padahal lo yakin udah menginstall Picasa di komputer lo, maka lo bisa mendownloadnya secara manual. Caranya, kunjungi halaman FAQ ini, baca di bagian ‘Installation’. Di situ ada link untuk mendownload aplikasinya secara manual. Setelah didownload, simpen di folder ‘buttons’ dalam folder tempat lo menginstall Picasa.

Setelah aplikasi ini lo tambahkan, maka di software Picasa lo akan muncul sebuah tombol berlogo FB di sebelah kanan bawah layar, bentuknya kaya gini:


Lo tinggal select foto2 yang mau lo upload ke FB dan klik tombol tersebut, maka proses upload akan berjalan jauh lebih cepat dan terpercaya.

Selamat mencoba!

lagi iseng? kurang kerjaan? nggak bisa tidur? Nge-Facebox aja gih…


Buat yang rajin mampir di blognya Multiply mungkin udah pada tau ya soal ini, tapi buat gue terobosan MP yang satu ini bener2 menarik – makanya gue share di sini. Great job multiply team!!

Jadi gini: baru-baru ini MP meluncurkan fitur terbarunya yang bernama Facebox. Fitur ini memungkinkan kita untuk ngasih identitas buat contact kita yang muncul di sebuah foto – di album manapun di jagad MP raya ini!

Caranya cukup dengan mengklik wajah yang mau kita namain di foto tersebut, nggak lama kemudian akan muncul sebuah box di mana kita bisa ngisi MP ID orang yang bersangkutan. Contohnya seperti yang gue lakukan terhadap foto Chika dari album pernikahan Ade dan Bayu berikut ini:

(lebih…)