Filosofi Slow Shutter Speed


Teknik fotografi slow shutter speed adalah memotret dengan kecepatan buka-tutup diafragma yang relatif lambat. Karena diafragma adalah pintu masuk cahaya menuju sensor/film, maka bila kecepatan buka-tutupnya diperlambat, volume cahaya yang masuk ke sensor/film bisa lebih banyak. Akibatnya obyek yang tadinya kelihatan gelap bisa jadi lebih terang, obyek yang tadinya tersembunyi dalam gelap jadi muncul. Syarat untuk melakukan teknik ini: kamera harus dalam keadaan stabil, bisa dengan bantuan tripod atau ditaruh di landasan yang kokoh, nggak boleh gerak sedikit pun. Kalau shutter speed lambat, lalu kamera goyang sedikiiit, aja, maka gambar akan blur.

Prinsip yang sama berlalu saat kita lagi mengahadapi situasi yang kurang jelas, yang belum bisa kita pahami. Tetap tenang, ambil waktu sedikit lebih lama untuk hening, buka mata (dan pikiran) untuk untuk menangkap dan mengolah semua informasi yang mungkin terlewatkan. Seperti kamera yang membuka diafragmanya lebih lama untuk menghasilkan gambar yang lebih terang, pikiran yang terbuka lebih lama, akan menerima informasi yang oebih banyak. Syaratnya juga sama: saat melakukannya, sikap kita harus tenang, karena kalau dilakukan dalam keadaan labil, akibatnya malah gampang terpengaruh informasi yang salah. Seperti gambar yang lebih terang saat diambil dengan teknik slow shutter speed, keputusan yang diambil dengan pikiran yang terbuka dan tenang, biasanya akan lebih tepat.

Apa teknik yang kalian gunakan untuk mengahadapi masalah sulit? Ceritain di komentar ya!