Dulunya gue hobi baca, saking hobinya sampe melebihi kutu buku – mungkin gue di level kecoa buku. Belakangan gue baru sadar bahwa hobi itu mulai meluntur digantikan dengan hobi beli buku tanpa dibaca.
Perjalanan gue untuk kembali menjadi kecoa buku gue catat di posting Kecoa Buku. Yang ada di halaman ini adalah daftar buku yang gue baca mulai dari akhir bulan Februari sampe Desember 2023. Jangan bingung kalo temanya sangat random, karena gue percaya kita bisa belajar sesuatu dari setiap genre.
Target: 62 buku
Realisasi: 17 buku
Progres: 27%
Februari – Maret 2023

1 – The Psychology of Money (2020) – Morgan Housel (Terjemahan Bahasa Indonesia)
Nonfiksi
236 halaman
Penerbit Baca
Mengupas bagaimana sikap orang terhadap uang bisa sangat berpengaruh pada keterampilannya mengelola uang. Meggugat beberapa keyakinan tentang uang dan kekayaan sehingga bikin pembacanya sadar diri, ternyata selama ini mereka bersikap bodoh terhadap uang dan kekayaan, serta menggunakan parameter yang salah untuk mengukur kesuksesan materi.

2 – The Art of Money (2022)- Indra Ismawan
Nonfiksi
309 halaman
Penerbit Medpress
Nggak bisa dipungkiri ada kesan buku ini coba-coba “nebeng” buku The Psychology of Money, baik dari segi tema maupun desain sampul. Cukup disayangkan karena isinya sebenernya berbeda dan cukup berbobot juga. Karena tahun penerbitannya masih baru, maka data-data pendukungnya juga masih aktual. Sayangnya buku ini nampaknya ditulis dengan mindset pengelolaan uang bagi para karyawan, jadi ada beberapa bagian yang kurang nyambung dengan pengusaha seperti gue.

3 – Online Advertising Summary – The Conversion
Nonfiksi
143 halaman
Buku pertama dalam daftar ini yang bikin gue nyesel beli. Tertarik lihat iklannya di Tiktok karena menjanjikan mengupas tips online advertising. Ternyata isinya bukan “mengupas” tapi sekadar memaparkan konsep dasar aja dan kalo mau tau lebih lanjut silakan hubungi mereka untuk menggunakan jasanya. Ya, “The Conversion” yang dicantumkan sebagai penulis buku ini adalah konsultan digital marketing. Jadi pada dasarnya buku ini adalah brosur yang mengiklankan dagangan mereka, tapi kita disuruh beli. Tata bahasanya juga jelek sekali dan banyak banget kesalahan struktur. Skip.

4 – Kopi Raiting (2021) – Rianto Astono
Nonfiksi
192 halaman
Penerbit Gaptex Indo Media
Penulisnya beneran praktisi copywriting, jadi buku ini sarat dengan tips aplikatif menulis untuk menjual. Banyak contoh kasus copywriting, juga ada latihan-latihan soal untuk praktik menulis. Sebagai mantan praktisi copywriting kantoran, gue sangat mendukung pesan utama buku ini: copywriting adalah inti pemasaran. Kebanyakan orang berpikir sebaliknya: mulai dari visual yang menarik, tata desain dan warna kinclong, udah cukup. Sayangnya buku ini diwarnai beberapa kesalahan gramatikal, terutama penulisan “dimana” yang bikin gatel banget terutama karena temanya adalah tentang penulisan yang baik.

5 – Becoming Supernatural (2017) – DR. Joe Dispenza (Terjemahan Bahasa Indonesia)
Nonfiksi
460 halaman
Penerbit Javanica
Sebagai lulusan fakultas psikologi, gue udah nggak asing dengan istilah “pikiran bawah sadar” tapi ada satu pertanyaan mengganjal sejak bangku kuliah: di mana sih letaknya alam bawah sadar itu? Maksud gue, di belahan otak sebelah mana? Nah, buku ini menjawab tuntas pertanyaan itu,dengan segambreng referensi dari berbagai disiplin ilmu. Inti pesannya: kalau kita berhasil mengakses alam bawah sadar kita, maka kita bisa memprogram apa yang bisa kita capai di masa depan, termasuk untuk menyembuhkan penyakit. Dia sendiri berhasil lolos dari kelumpuhan akibat patah tulang belakang dengan mempraktikkan teknik yang dikembangkannya.

6 – Merry Riana, Langkah Sejuta Suluh (2014) – Clara Ng
Biografi
436 halaman
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Buku ini hadiah dari seorang teman yang tau gue berbisnis asuransi, biar gue makin semangat menjalankan bisnis. Terima kasih ya! Kisah Merry Riana memulai bisnis asuransiny memang inspiratif karena nggak banyak orang mengambil jalan seperti dia: melakukan canvassing di negeri orang. Canvassing adalah teknik penjualan langsung di mana penjualnya berdiri di keramaian, menawari semua orang yang lewat. Ditulis dengan sangat menarik oleh Clara Ng.





7-11 – Kalawira 00 – 04 (2020)
Fiksi
Writer: Faza Meonk & Yahya M
Comic Artist: Rhoald Marcellius
Colorist: Sakti Yuwono
Sejak era komik Caroq di akhir 90an, gue masih menunggu ada komik cetak Indonesia, khususnya yang bertema superhero, yang bisa terbit konsisten dengan jumlah judul yang banyak. Di webtoon udah banyak yang bernapas panjang, tapi yang cetak kayaknya masih belum ada. Tolong dikoreksi kalo salah ya. Komik ini juga belum ada kelanjutannya lagi sejak diluncurkan tahun 2020.

12 – Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas (2014) – Eka Kurniawan
Fiksi
243 halaman
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Pertamanya tertarik nonton filmnya karena judulnya yang nggak biasa. Setelah nonton filmnya, terkesima dengan temanya yang cukup “brutal”, baru tau bahwa ceritanya diangkat dari buku.
Mengambil setting di tahun 80-an, ceritanya tentang Ajo Kawir, preman yang mengalami disfungsi seksual. Baca buku ini serasa dikocok-kocok secara kognitif karena tata bahasanya yang tertata rapi dan taat kaidah berdampingan dengan pemilihan istilah yang sangat “jalanan” untuk organ dan aktivitas seksual serta temanya yang sangat brutal. Gue belajar banyak tentang teknik penyajian cerita dengan waktu nonlinear dari buku ini.

13 – Atomic Habits (2018) – James Clear
Nonfiksi
320 halaman
Penerbit Random House Business
Gue serasa punya kedekatan tersendiri dengan James Clear, penulis buku ini, karena gue follow blognya sejak dia belum menerbitkan buku ini (SKSD syndrome). Maka begitu bukunya terbit gue langsung beli versi e-booknya di Google Playbooks, karena nggak sabar nunggu kemunculannya di toko-toko buku di Jakarta. Eh ternyata buku ini harus nunggu 5 tahun untuk akhirnya gue tamatkan. Pesan utamanya tentang cara memprogram kebiasaan-kebiasaan kecil (makanya dijuduli “atomic habits”) untuk mendukung kita mencapai tujuan besar. Gaya penulisannya sangat mudah dimengerti dengan contoh-contoh kasus yang menarik di awal setiap bab.
April 2023

14 – The Psychology of Selling (2004) – Brian Tracy (Terjemahan Bahasa Indonesia)
Nonfiksi
279 halaman
Penerbit: Bhuana Ilmu Populer
Satu lagi buku yang gue beli gara-gara iklan di Tiktok. Para penulis, coba deh promo buku kalian di Tiktok, kayaknya pasarnya cukup menjanjikan. Minimal orang-orang seperti gue berpotensi jadi pembeli.
Buku ini cocok banget buat para pemula di bisnis penjualan langsung: salesman, agen asuransi, pebisnis MLM, atau pengusaha UMKM yang menjual barangnya secara berhadapan langsung dengan pembeli. Di bab-bab awal ada banyak perspektif motivasi untuk menyemangati para penjual pemula yang sekarang mungkin lagi merasa putus asa. Materinya bagus, tapi buat orang yang udah 3 tahun lebi menjalani bisnis penjualan langsung, buku ini terasa telat gue baca. Insyaallah setelah ini akan gue bagikan buat yang lebih membutuhkan.

15 – Story of My Life #Azkacorbuzier (2016) – Azka Corbuzier
Personal literature
194 halaman
Penerbit: Bhuana Ilmu Populer
Walaupun udah tahu keberadaan buku ini sejak terbitnya di tahun 2016, baru tertarik beli waktu Azka mau tanding tinju lawan Vicky Prasetyo. Buku ini merekam pikiran Azka di umur 10 tahun, dan pandangannya tentang perceraian orang tuanya. Dari pemilihan kata dan temanya, gue yakin naskah buku ini beneran tulisan Azka dengan segala keluguan bocah berusia 10 tahun.

16 – 13 Aturan Penting dalam Penjualan (2012) – Joe Girard (Terjemahan Bahasa Indonesia)
Nonfiksi
306 halaman
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Pertama kali denger tentang sosok Joe Girard ini mungkin lebih dari 10 tahun lalu. Dia pemegang rekor dari Guinness Book of World Record sebagai salesman eceran terbaik di dunia, karena telah berhasil menjual lebih dari 13 ribu mobil selama 12 tahun berkarir di sebuah dealer mobil. Artinya rata-rata dia menjual 6 mobil per hari kerja, sementara salesman mobil lainnya bisa jual 4 mobil per bulan aja udah girang banget. Buku ini ditulis sedemikian rupa sehingga rasanya seperti berhadapan langsung dengan Joe Girard dan ngedengerin dia menjabarkan rahasia suksesnya. Bagus banget dibaca oleh para salesman dari latar belakang bisnis apa pun.

17 – Batman VS Superman: The Greatest Battles (2015) – Joseph Loeb dkk
Fiksi
159 halaman
Penerbit: DC Comics
Ini adalah komik kompilasi, memuat cuplikan dari 6 komik yang pernah diterbitkan sebelumnya dan memuat adegan pertempuran Batman VS Superman. Karena hanya cuplikan-cuplikan, tentunya bukan berisi cerita utuh yang lengkap, cuma menampilkan berantemnya Batman VS Superman dalam berbagai konteks. Menarik melihat bagaimana penulis yang berbeda-beda menginterpretasikan pertempuran kedua tokoh ini dan bagaimana hasilnya. Termasuk di dalamnya ada cuplikan dari kisah Batman – Hush dengan coretan pensil dari Jim Lee, komikus favorit gue.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.