Sayangnya: Dunia Voli Korea Tak Semudah Membalik Ceplok (3/7)


Liga voli Korea menerapkan 6 putaran. Di setiap putaran, semua tim harus saling bertanding, dan mengumpulkan akumulasi poin. Tim yang menang straight set (3-0 atau 3-1) dapat 3 poin, sementara yang menang fullset (3-2) dapat 2 poin. Ada 7 tim yang ikut bertanding, jadi setiap tim harus main 6x di setiap putaran. Nilai maksimal yang bisa didapat tim kalau menang straight set terus di suatu putaran adalah 18 poin.

Di akhir putaran keenam, 3 tim dengan poin tertinggi maju ke babak play off. Tim dengan poin tertinggi menunggu di final, sementara tim peringkat 2 dan 3 memperebutkan tiket ke final dengan sistem best of three.  

Putaran pertama gacor banget untuk Mega dan Red Sparks. Mega tampil fenomenal dengan smash-smash gledek dan akurasi 58%-nya, bikin lawan kocar-kacir. Fans berduyun-duyun nonton, mengelu-elukan Mega. Gue nggak tau ya, belakangan ini seberapa dingin suhu di Korea, tapi setiap kali Red Sparks selesai bertanding, para fans rela nunggu berjam-jam demi Mega. Mereka berdiri di parkiran, di udara terbuka, deket bis angkutan para pemain, dengan jaket-jaket gembung dan napas berembun, untuk sekadar foto bareng atau minta tanda tangan. Kedengeran sebagian dari mereka ngomong pake bahasa Indonesia, bahkan bahasa Jawa! Dan, oh iya, tentu aja yang mereka tunggu hanya Mega. Pemain lain silakan langsung naik ke bis.

Mega dan antrean fans yang rela nunggu di tengah udara dingin (YouTube TKI Korea)
Salah satu fans bela-belain bikin poster untuk mendukung Mega

Tapi tentunya tim lawan nggak pasrah aja dibikin babak belur sama Mega. Mereka mengamati teknik Mega, di mana posisi Mega yang paling mematikan, dan berpikir keras gimana caranya menetralkan serangan Mega.

Akhirnya mereka berhasil.

Masuk putaran kedua dan ketiga, performa Red Sparks anjlok. Akurasi Mega turun ke angka 36% karena mendadak lawan jadi sakti banget menghalau serangannya. Dari 6 pertandingan putaran kedua, Red Sparks hanya menang 1 kali. Putaran ketiga agak mendingan: Red Sparks menang 2 kali dari 6 pertandingan, tapi mereka merosot ke peringkat 5. Artinya peluang untuk maju ke babak play off makin kecil, karena hanya ada tempat untuk 3 tim dengan poin tertinggi.

Kolom komentar akun-akun Red Sparks makin rame. Yang sirik bilang Mega star syndrome, males latihan, anggep enteng lawan, sok jagoan. Tapi tentu aja banyak yang membela. Lalu mereka cekcok sampai ribuan komentar. Dan lama-lama merembet ke soal politik dan saling menuduh simpatisan paslon tertentu. Itulah rahasia kenapa engagement rate Red Sparks bisa tembus 5% 🤣🤣🤣🤣

Sementara mungkin adminnya Red Sparks be like:

Yang menarik, mereka kayaknya mengabaikan fakta bahwa dalam pertandingan voli, yang turun ke lapangan itu 6 orang. Jadi kenapa menang/kalahnya tim dibebankan ke 1 orang?

Untungnya ada satu orang yang sadar akan hal ini.

[Bersambung] Lahirnya Trisula Maut

Tinggalkan komentar

3 Komentar

  1. Rahasia engagement paslon, LOL.

    Suka

    Balas
  1. Berkah Mega buat Semua | (new) Mbot's HQ

Ada komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Eksplorasi konten lain dari (new) Mbot's HQ

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca