Kalo lo mau beli sepatu di toko, dan sepatu yang lo pilih nggak tersedia ukurannya, apa yang biasanya dilakukan penjaga tokonya?
Kalo dia sekedar bilang, “Maaf, ukurannya nggak ada” mungkin lo akan maklum.
Kalo dia bilang “Maaf, ukurannya nggak ada. Berminat dengan model yang ini, barangkali?” lo mungkin akan sedikit terkesan dengan upaya si penjaga toko untuk membantu.
Tapi yang gue dan Ida alami kemarin bener-bener jauh melebihi ekspektasi kami atas pelayanan toko sepatu manapun yang pernah kami kunjungi.
Ceritanya, kemarin gue dan Ida jalan-jalan ke Grand Indonesia, refreshing dikit mumpung dapur kotakkue.com lagi libur. Niat awalnya sih cuma mau cuci mata, tapi akhirnya jadi ngiler waktu liat tulisan “discount” tergantung-gantung di toko Planet Sports. Ida lantas inget pernah ngincer sepatu merk Skechers beberapa waktu yang lalu. Kami pun mampir.
Pilih punya pilih, Ida akhirnya naksir sepasang sepatu tipe casual, dan minta dibawain nomor 37 kepada Mbak Pramuniaga. Si Mbak Pramuniaga yang belakangan kami tau bernama Mbak Dhayu kemudian membawakan – bukan cuma satu – tapi 3 (tiga) kotak sepatu bernomor 37 berlainan model. Maksudnya, biar pembeli bisa lebih leluasa milih sepatu yang dirasa paling cocok. Di sini Ida udah mulai terkesan dengan semangat proaktif Mbak Dhayu.
Dari ketiga model yang disodorkan, Ida memilih sepatu warna krem bermotif bunga-bunga kecil. Tapi… “Lho, mbak, ini kok ada noda di ujungnya, ada yang masih baru nggak?” tanya Ida.
Sepatu Pilihan Nggak Tersedia di Stok
“Wah sayangnya model ini tinggal satu-satunya… Sebentar ya Bu, saya coba bersihin dulu di belakang,” katanya. Abis ngomong gitu dia pergi ke belakang menenteng sepatu pilihan Ida. Beberapa menit kemudian dia balik dengan tampang menyesal, “Bu, saya udah coba bersihin, tapi nodanya nggak mau hilang…maaf ya Bu… Ibu mau model lainnya?”
“Nggak mau, maunya yang itu aja… di toko lain ada nggak?”
“Sebentar ya Bu, saya coba telepon ke toko kami yang lain di Plaza Indonesia ya, siapa tau mereka masih punya stok sepatu ini.” Mbak Dhayu mencoba menelepon, tapi ternyata di cabang sana sepatu itu juga udah nggak tersedia.
“Ibu, mohon maaf sekali… ternyata di cabang lainnya juga nggak ada…” kata Mbak Dhayu.
“Yaaah….”

“Iya, sayang sekali ya Bu…”
“Tapi… hmmm… ya udah deh kalo gitu, saya beli yang ini aja,” kata Ida.
Mbak Dhayu yang lagi sibuk membereskan kotak-kotak sepatu ternganga kaget. “Hah? Ibu mau? Tapi kan… sepatunya kotor gini, Bu… nggak papa?”
“Nggak papa deh, abis saya maunya yang ini. Lagian nodanya juga nggak terlalu keliatan kok.”
“Mohon maaf sekali ya bu, soalnya ini tinggal satu-satunya…”
“Iya, nggak papa,” kata Ida.
Di titik ini gue udah amat sangat terkesan dengan kesungguhan Mbak Dhayu melayani pembeli. Dia udah berusaha ngebersihin noda, nyariin ke toko lain, dan nampak bersungguh-sungguh ingin memberikan yang terbaik buat pembeli. Gue bisik-bisik ke Ida, “Luar biasa nih servisnya, oke banget… kasih tip gih…”
Ida juga terkesan banget, tapi dia ngerasa sungkan dan serba salah untuk ngasih tip. “Gimana ngasihnya, ntar diliat temen-temennya malah nggak enak lho..”
“Ya udah ntar abis bayar kita belaga liat-liat sepatu lainnya, nunggu sepi trus kasih tip ke dia… kan bisa.”
Tapi ternyata waktu mau bayar di kasir, kejutan lainnya menanti.
Kejutan Terbesar
Kasirnya bilang, “Ibu, ini Dhayu merasa bersalah sekali karena sepatu yang ibu beli ada cacatnya, oleh karena itu ibu mendapat discount khusus sebesar sekian persen, yang diambil dari jatah discount karyawan milik Dhayu…”
Jadi rupanya para pegawai toko Planet Sports punya jatah discount khusus untuk karyawan. Setau gue, discount ini hanya bisa digunakan secara terbatas. Wajar aja kalo dibatasi, sebab kalo nggak ntar para pegawainya pada rame-rame jual sepatu di rumahnya masing-masing, kan? Toh dengan fasilitas discount yang sebenarnya terbatas itu, Mbak Dhayu merelakannya untuk digunakan oleh pembeli, yang bukan siapa-siapanya, bukan saudara, bukan temen, hanya karena dia mau memberikan pelayanan terbaik! Dan fakta bahwa ada noda nempel di sepatu itu kan sama sekali bukan kesalahan dia, lho. Orang dia bawa sepatu dari gudang, masih dalam kotak, tau-tau setelah dibuka ada nodanya. Gue dan Ida sampe speechless mendapat pelayanan seperti itu.
“Mbak, nggak usah begitu, istri saya juga nggak keberatan kok dengan noda itu, toh nggak terlalu kelihatan juga. Ntar kalo Mbak sendiri mau beli sepatu di sini gimana dong, jatah discountnya udah kita pake?”
“Nggak papa Pak, soalnya saya nggak enak banget, sepatu yang Ibu beli ada cacatnya…”
Seumur-umur belum pernah gue nemuin tingkat pelayanan setinggi ini di toko sepatu manapun. Yang lebih luar biasa lagi, ini dilakukan atas inisiatif seorang pegawai biasa, bukan supervisor apalagi owner.
Pulang dari toko itu, gue dan Ida nggak bisa berhenti ngomongin soal betapa luar biasanya pelayanan yang diberikan Mbak Dhayu. “Kalo begini urusannya, mending dibuatin kue aja deh, DCC Special! Besok pagi kita ke sini lagi ya suami, anterin kue!”
***
Rencana “Pembalasan”

Tadi pagi, gue, Ida dan Eriq yang seperti biasa selalu ngintil kemanapun kami pergi, dateng lagi ke Grand Indonesia dengan membawa sekotak DCC Special buat Mbak Dhayu. Di toko yang masih sepi pengunjung itu kami bertiga berbaris masuk. Kotak kue di tangan Ida, kamera siap di tangan gue dan Eriq. Kami langsung menemukan Mbak Dhayu lagi bertugas di bagian sepatu wanita.
Ida langsung menyodorkan kue sambil bilang, “Mbak Dhayu, saya sangat terkesan dengan bantuan Mbak Dhayu kemarin… jadi, ini saya bawakan kue untuk Mbak, terima kasih ya Mbak…”
Sekarang giliran Mbak Dhayu yang speechless. “Waduh ibu, nggak papa bu, itu kan barangnya udah reject sekali… saya… juga terkesan sekali ini…dapat kue begini…”
Eriq langsung mulai beraksi menjepretkan kamera, tapi karena umumnya di dalam toko kita nggak bisa seenaknya motret, maka buru-buru gue ajak Mbak Dhayu untuk berfoto bareng di depan toko. Jepret-jepret-jepret… beres, dan sebelum dia sepenuhnya sadar apa yang telah terjadi, kami langsung pamit pulang 🙂



***
Pesan Buat Para Boss
Buat para boss di PT.Mitra Adi Perkasa, pemilik jaringan Planet Sports, gue berharap ada apreasiasi lebih buat orang-orang seperti Mbak Dhayu. Dia membuktikan bahwa apapun pekerjaan kita, kalo dikerjakan dengan sepenuh hati dan nggak males berbuat lebih, maka efeknya juga akan sangat
luar biasa. Saat memberikan pelayanan ke Ida, gue yakin Mbak Dhayu nggak akan menyangka perbuatannya akan diketahui oleh ratusan orang lewat tulisan ini. Mudah-mudahan bisa menginspirasi rekan-rekannya di Planet Sports, atau para pekerja di manapun, untuk nggak tanggung-tanggung saat bekerja. Lucunya, saat kita main ‘hitung-hitungan’ di pekerjaan, maka yang kita terima biasanya jauh di bawah hitungan. Tapi sebaliknya, saat kita berhenti berhitung dan rela berbuat lebih, biasanya yang kita dapet malah jauh melebihi harapan!
Semoga Mbak Dhayu makin sukses, dan buat kalian yang berencana beli sepatu dalam waktu dekat, gue rekomendasikan beli di Planet Sports Grand Indonesia dan jangan lupa cari Mbak Dhayu ya!
**posting ini juga gue kirimkan ke beberapa alamat e-mail yang gue temukan di situs PT. Mitra Adi Perkasa. Mudah-mudahan ada respon positif dari para boss di sana untuk Mbak Dhayu.
***Buat yang gemar copy-paste, untuk posting yang satu ini gue merelakan kalian meng-copy-paste sepuasnya, sekalipun nggak disebut sumbernya juga nggak papa.Silakan sebar luaskan cerita ini, gue ikhlasin deh 🙂
Epilog
Setahun kemudian, Ida berkunjung lagi ke toko sepatu itu, sekedar ingin tahu gimana kabar Mbak Dhayu. Ternyata yang terjadi kemudian sangat mengejutkan! Baca lengkapnya di posting Ida yang ini.
Reblogged this on sapienzadivita.
Sesuai dengan pesan yang tertera di akhir postingan, maka dengan ini, saya meminta izin untuk memuat ulang post ini di blog saya.
Terima kasih atas izin yang telah diberikan di depannya… Semoga semakin banyak yang membaca…
Terima kasih, mari kita doakan mbak dayu semakin sukses ya…
Amin…. 1T kuadrat
maaf ganggu di inbox, posting ini gue munculin lagi setelah artikel di Reader’s Digest udah lewat lama tanggal terbitnya ya.
Lebih jauh lagi, dhayu itu darimana, pendidikannya dimana, guru gurunya siapa, orang tuanya siapa…merekalah stempel dhayu jadi “service from heart, work with soul”.Jadiin istri okay banget tuh…
salut 🙂
Cerita yg luar biasa utk di Indonesia. Maaf langsung ikutan komen, salam kenal ya mas & mb’ Ida. Boleh usul, gimana kalau dikirim ke KOKI (kompas Komuniti), dibaca orang Indonesia di +/- 166 negara, gaya bahasanya gak usah diedit. Bisa liat di link ini http://community.kompas.com/. Moga2 manajemennya baca tulisan mas Agung & mengapresiasi kerja mbak Dayu.
Pay it forward….it’s just like a movie 🙂 nice good deed
baik banget Mbaknya..hebat deh!salut!
Great…There’s always price for good people like mbak dhayu…hi hi hi…postingannya menarik…dan menggugah juga, kebetulan company saya bergerak di bidang yang sama dengan MAP, dan membenahi manner dari SPG itu sangat susah…anyway, great posting…thanks…
postigan yang inspiratif sekali! Saya dapet ini dalam bentuk e-mail dari sebuah milis.. Mudah2an menyebar lebih luas lagi dan jadi pelajaran untuk kita semua.. Untuk menjadi seperti mbak dhayu yang customer oriented, maupun seperti mas mbot dan mbak Ida yang apresiatif sekali… Makasih udah post 🙂
Mbak, itu kan sepatu yang aku mau juga…tp selalu aja gak ada nomornya, nomor 36 🙁
yaah..itulah the power of ikhlas..kan udah Tuhan janjiin balesan yg jauh lebih baik buat orang2 yg ikhlas..
deuuh…aku telat nih bacanyah….bodo ach…wise thing are never expired..===============================================salute untuk mbak Dhayu.. Negeri kita ini sangat miskin org2 dg”service soul” jiwa melayani…qta bisa byangin khan, berapa sih pendapatannya mbak Dhayu, dibandingkan dengan :”sepenuhnya hati” yg diserahkan ke setiap pelanggannya padahal dia bukan seorang cusomer care.(.secara.. aku pernah sakit hati sama customer care nya operator hape… yg ga tau apa apah…!!)org kaya mbak dhayu, adalah aset yg tak ternilai..wah abis ini … banyak perusahaan yg nawarin posisi yg bagus buat dia… (ha ha ha…)great appreciate jg buat mas agung en mbak Ida…semoga amal kalian menjadi do`a
wah …. mbak dhayu, membuatku bersemangat untuk kerja lagi nih …. ijin ya Mas ….. artikelnya disimpan…
Mas, kebetulan aku kenal salah satu boss (kebetulan store operations directornya) MAP, aku copy paste dan email ke ybs. Terima kasih, ya mas. Postingannya so thoughtful dan yg menulisnya juga kebaca nih tipenya : tulus alias gak itung2an. Salam buat mbak ida.
Huwaaaa~Sugoi~ ^^
aku link yah mas…. Tq
waduh, kalo aku beda lagi mas… Waktu itu aku sama mamaku jalan ke suatu pertokoan yang ada di kawasan Blok M. Disitu aku masuk ke toko sepatu, sayangnya waktu itu kami sedikit kucel abis, aku bercelana pendek dengan bersandal jepit, mama ku pake terusan batik yang kalo sekilas mirip daster. Disela2 melihat2 mamaku tertarik sama salah satu sendal ibu2, eh.. pas mamaku tanya ukuran, si penjaga toko sama sekali tidak menggubris kami, kami di acuhkan, padahal kami yakin dia dengar lagi juga posisi kami dengan penjaga itu dekat, eh.. malah tuh penjaga malah berpaling ke salah satu cewek yang lumayan modis dengan full make up dan ber you can see… Gak lama kami langsung keluar dari toko tersebut sambil mama bilang ke aku “lain kali jangan pake celana pendek dan sandal jepit ya tri…”sekejap aku jadi mikir, apakah penampilan bisa menentukan kantong? Oya mas, aku link ya blog nya…. Tq…
waduh, kalo aku beda lagi mas… Waktu itu aku sama mamaku jalan ke suatu pertokoan yang ada di kawasan Blok M. Disitu aku masuk ke toko sepatu, sayangnya waktu itu kami sedikit kucel abis, aku bercelana pendek dengan bersandal jepit, mama ku pake terusan batik yang kalo sekilas mirip daster. Disela2 melihat2 mamaku tertarik sama salah satu sendal ibu2, eh.. pas mamaku tanya ukuran, si penjaga toko sama sekali tidak menggubris kami, kami di acuhkan, padahal kami yakin dia dengar lagi juga posisi kami dengan penjaga itu dekat, eh.. malah tuh penjaga malah berpaling ke salah satu cewek yang lumayan modis dengan full make up dan ber you can see… Gak lama kami langsung keluar dari toko tersebut sambil mama bilang ke aku “lain kali jangan pake celana pendek dan sandal jepit ya tri…”sekejap aku jadi mikir, apakah penampilan bisa menentukan kantong? Oya mas, aku link ya blog nya…. Tq…
gue juga mikirnya gitu. gue salut sama mbak dhayu, tapi juga sama agung-ida-eriq. mungkin ada banyak mbak dhayu di sekitar kita, tapi seringnya dicuekkin gitu aja. untung banget kalian saling bertemu, ato lebih tepatnya lagi, dipertemukan sama Allah
wah… baiknya
kereeeeeeeeeeeeeeeeeeeen.. banget… terharu…jadi terinspirasi habis.. thanks banget buat penulisnya… salam kenal ya…
baru baca …terharu :)mbak dhayu-nya ini juga beruntung “ditemukan” oleh orang2 spt agung&ida. apresiasinya oke banget 🙂
hai,blog anda menarik. saya ingin anda membuka blog saya dan mengomentarinya. terima kasih
jarang ada cerita positif tentang pelayanan ke konsumen di indonesia, jadi posting yg ini seperti titik cerah di tengah2 kusamnya dunia jasa di sini! *tau entry yg ini dari jurnalnya ima, yang kebetulan juga baru posting ttg hal ini*
Mas agung, saya kok udah ngga jadi temen mas agung lagi? ;(hikss…
wooiiii! enggaaaaak!hihihi..dijamin, perut sayah masih rata..tahun depan aja deh hamil laginya, kalo dah dapet rumah..huhuhuitu baju yg aku pake emang bikin sayah nampak sepertiorang hamil! waakakakakakak…
ida lagi hamil ya gung???
makasih sharingnya mas.. jd terinspirasi juga nih. punya harapan mempunyai pelayanan yang terbaik.
terharu banget. Thanks for sharing yah
gilaaaa… baik bgt… hebat!!!
ambil ya….salam buat mbak dhayu….Beliau punya FS or MP ga?pengen belajar gimana bisa sedemikian baik hatinya dia….so sweet….
gue sadur ya pak 🙂
mmm….*amazedaku link ya mas…btw, salam kenal…udah semingguan ini kerjaanku di kantor ngebaca blog2nya mas agung…hehehehehe…terus posting yang positif2 ya…we need lots of that… =)
wah saya sangat bangga dan terharu sampai menitikkan air mata senang membaca tulisan Agung ini. terutama bangga akan apa yang Agung dan istri lakukan terhadap mbak Dhayu.Bless your heart.
ck …orang hebat!
Mbak dhayu nya agak mirip dengan Mbak Ida ya ?atau perasaan ku aja ?
gung, thx untuk sharingnya :-)seneng banget ngebacanya…semoga masih to be continued, masih ada kelanjutan surprise menyenangkan utk dhayu…amin
salud deh buat mbak Dhayu,….
Thanks
Mbak Dhayuuu,…boleh di kloning ga??? ;P
mudah-2 an mbak dhayu bisa cepet jadi store manager…
Total Quality Service Mas Agung, beruntung perusahaan2 yg punya etos seperti mbak Dhayu.. saya ga ikutan copy-pasti tapi kisah ini bikin inspirasi saya buat nulis topik baru.. saya ijin nge-link suatu saat y mas..
Heuleuh2..jarang banget ada yang total kayak begini…Proporsional tp total, tp ini bener2 melebihi proporsinya…hebrad lah saluuutt…Viva Mbak Dhayu…moga Allah memudahkan segalanya bt beliau…
ah, kalau spt itu yg elo kuatirkan, artinya reaksi mereka standar Indonesia nih.. 🙂
inspiring story..
top dah…. mba dayu…
Nggak kayak adekku. No sepatunya 44! Ampun, dah. Itu sih bukan no sepatu, tapi no rumah …
hahaha! Mo comment, tapi begitu baca yang ini, mendingan bereaksi dulu, deh … emang sebel klo hasil karya di-copy paste seenaknya ya, Gung?
*berkaca-kaca*aku link ya mas 🙂
Wah…rejeki nggak kemana-mana. Moga-moga mbak Dhayu dapat rejeki yang lebih banyak dan kotak kue makin laris. Mari kita copy-paste postingan ini, berita baik harus disebarluaskan.
hehehheeh ..
Salut buat mbak Dhayu, andsalut untuk Agung & Ida!*n Eriq yang ikutan motretin.Memang pelayanan di Planet Sport bagus n helpful, tapi yang ini luar biasa…*habis beli skechers juga untuk Raissa*
Calon manager masa depan….
bentuk care to customer yang nyata *tidak sekedar slogan*
semoga bisa seperti Mba Dhayu 😀
Clap clap clap, standing ovation for mbak Dhayu……..
salut buat mbak dhayu.salut buat mbot dan ida juga yang sudah mengapresiasi dengan kue dan publikasi.*terharu
huhuhu aku jadi ikutan terharuuuuu…
salut untuk Mbak Dhayu………hari gini syusyah cari yang kaya gini……baca postingan ini langsung jadi berkaca ke diri sendiri…..makasih ya Mas, dah diingetin…. :)*Mbak Ida…kuenya cantik…..>_<!–
semoga Allah membukakan pintu2 rezeki untuk mbak dhayu…
wah..mbak dhayu-nya udah ramah ternyata cantik juga, jadi pengen cari sepatu disana…, nice sharing 🙂
takjub sama Mbak Dhayukalau dikerjakan tulus dari hati, memang beda
terharu..salut buat si mbak dhayu.. mudah2an karirnya melesat setelah kejadian ini.. amin.. 🙂
sharing yang bagus, mudah-mudahan dibaca sama MAP
dua-duanya bikin gw salut…… 4 jempol buat semuuuaahnnya kisah ini…
salut buat mba dhayu..totalitasnya abiss
kan siang berpasangan dengan malam Gung? hitam berpasangan dengan putih… hukum alam memang begitu… jadi, anugerah berpasangan dengan BENCANA…
nah emangnya kenapa tadi pagi gue bela-belain ngajak eriq ikut, coba…tapi kalo Mbak Dhayu sampe jadian sama eriq mah artinya anugerah buat eriq sedangkan bagi mbak Dhayu mungkin merupakan….*titik2nya isi sendiri
waduh… mudah-mudahan insider info yang akurat ya, mengingat kemungkinan posting ini akan ikut dibaca oleh para bos MAP besok pagi 🙂
betul. yang membedakan bukan apa jenis pekerjaannya, tapi bagaimana seseorang melakukan pekerjaan tersebut. 🙂
wah.. CS yang jujur, ya…
hmmm… berarti gaya bahasanya harus diedit dulu nih, hehehe….
setiap berita positif membawa sedikit harapan bahwa ternyata negara ini nggak rusak-rusak amat kok… masih bertebaran orang-orang hebat dalam berbagai bentuk 🙂
trus apa, ngambek? mutung? nggak mau ikut lagi, heh?
boleeeh… terima kasih ya Ima 🙂
gue yakin seandainya Ima mengalami langsung peristiwa ini juga pasti akan tergerak untuk bersikap yang sama… bener-bener surprise dapat pelayanan yang jauh melebihi ekspektasi seperti ini 🙂
Postingan yg sangat humanis (dan tulisan yg bagus).Apalagi setahu gue standar gaji MAP itu kecil sekali (insider infos, huehehe), bahkan buat level staf. Jangan pula bicara pelayan toko biasa spt Dhayu. Mudah2an ada penghargaan yg bisa diberikan kepadanya. Tapi soal kue itu. pasti udah bikin dia & teman2nya senang. Salut!
si Mbak Dhayu itu sudah punya pacar belum Gung?Kayaknya cocok buat Eriq…
Membaca jurnal ini hati jadi terasa dingin damai. Thanks for sharing the story. Semoga cerita tentang mbak Dhayu bisa jadi motivasi buat siapapun (minimal gue sendiri) untuk bekerja dengan hati bukan hanya karena tuntutan pekerjaan. Amin.Kuenya bagus banget…..mau dong!
Terharu …. salut banget buat mba Dhayu 🙂 semoga sukses selalu. TFS.
wah hebat…cantik lagi, si mbak dhayu-nya*jd inget 2 temen SMPku yg namanya Dayu*
waah..siip deh mbak dhayu….ikut acungin jempol deh
mbak dhayu….saluuut bangeet…:)kuenya cantiiiik….
KWEREEENNN!!!
salut buat mbak dhayu, buat mbot, buat ida dan buat eriq… ^_^
Salut utk mb Dhayu, sukses mb… Istiqamah ya mb:-).TFS ya mas Agung:-)
wah…hebat…!!coba semua pelayan toko seperti mbak Dhayu…btapa menyenangkan jadinya aktivitas berbelanja….hehe
wow nice story..tfs mas mbot..
waaah…baek banget yak…tadi pas mulai baca, gw udah takut2 aja…bakal sad ending seperti biasanya hihi…salut utk mbak dayu
jarang2 tuh kejadian begini…. hebat Plane Sport.
hee, planet sport memang bagus kok pelayanannya. kemaren gw beli tas harga 500ribu di PIM, ternyata itu stock bazar yg harganya 90 ribu. bisa aja CSnya scan yg 500ribu, labelnya memang tertera demikian. tp tetep dia kasih harga 90ribu. padahal stock bazar tu cuma bisa dibeli di pointsquare.
hebat….yang seperti ini contoh cs yang baik…meski sangat jarang kita temui tapi masih ada yang sangat berdedikasi terhadap pekerjaannya
salut banget.
ini namanya surat pembaca positif. gimana kalau dikirim ke koran-koran, gung? itung-itung penyeimbang, kita selalu ingat surat pembaca saat menemui masalah yang tidak mengenakkan. 🙂 *nggak ditanya, apa mbak dayu masih available? *lirik2 eriq* ;))
wah, terharu banget bacanya. TFS..Salam kenal…(dapet link-nya dari Mb Ima..)
duh, speechless..
Aku percaya lebih dari ratusan Mas, soale yg update MPnya Mas Agung pan wokeh! 🙂 huehehe :-)Dan suatu ketika ada MP-ers yg kesitu dan nyari2 Mba Dhayu utk ngajak photo bareng, huehehehe :-p Dia pasti binun, kok bisa jadi seleb dadakan 🙂 huehehe 😀
Speechless..TFS yach…
Kereeeen…Ini cerita mesti kedengeran juga sama mereka-mereka yang kerjanya cuma mengkritik segala sesuatu tentang Indonesia. Salut deh, dan buat mas Mbot juga yang berbagi cerita ini… seneng denger hal-hal positif di negeri kita ini, walau sekecil apapun…
Ikutan baca ya……………:)
hebat2.. mas agung dapet aja sih yang “lucu”2 gitu.. hahahahahak
Hahahahaha :-)*lirik2 Eriq*Btw Riq, aku mo omong2 sesuatu, dirimu OL tak??? :-p
hmmm….*mulai mikir² jalan sama mbot
Mas, sudah kulink di jurnal terbaruku, minjem photonya juga sekalian, hihihihi… boleh ya ^__^
great…………
Ya Allah! Sikap Mba Dhayu ini persis banget dengan sikap petugas2 pelayan di UK, Mas. Tapi discount itu adalah kebijakan otomatis, maksudnya setiap kita ‘ngotot’ beli barang reject yg kita suka, maka langsung di discount 50 sampe 75% oleh kebijakan toko.Mba Dhayu luar biasa, Subhanallah! Mudahan dia melesat jenjang karirnya, aku link ya Mas :-)Sikap Mas dan Ida juga sangat touchy utkku :-)Great people always meet great people too…!
quote of the day… 🙂
*terharu*
terharu…