Kumat Ngomik


Kira-kira satu setengah tahun yang lalu, gue mengajari Rafi cara menjilid komik dari kertas A4, biar bentuknya rada mirip buku komik betulan. Setelah kertasnya terjilid jadi buku, kok gue jadi iseng ingin bikin komik juga. Maka mulailah gue membuat komik dengan tokoh Spiderman. Alatnya cuma pensil dan ballpoin Faster warna item. Rencana awal: komik ini terdiri atas dari 10 halaman, tapi baru sampe halaman 4 udah pegel sendiri nggambar motif jaring laba-laba di kostum Spiderman dan mulai menyesal kenapa juga harus milih tokohnya Spiderman yang kostumnya ruwet.

(lebih…)

Pentingnya Casting


Kalo abis nonton film bagus, biasanya orang muji bintang filmnya, atau sutradaranya. Jarang banget yang muji castingnya. Padahal casting, alias proses pemilihan pemeran, gede banget perannya untuk membuat sebuah film nampak bagus atau jelek. Minimal, nampak pas atau aneh.

Misalnya aktor berikut ini:

(lebih…)

[2012-023] The Amazing Spider-Man


The Amazing Spider-Man Poster

Gue sebenernya rada pesimis dengan reboot film Spider-Man ini, karena:

  • kostumnya nampak terlalu sederhana, nggak glossy kayak kostumnya Tobey Maguire. Lambang laba-laba di punggungnya juga nampak terlalu kurus, nyaris nggak kelihatan.
  • trailer terakhir yang dirilis berdurasi 6 menit. Ini pertanda apa kalo bukan kurang pede takut filmnya nggak laku?
  • tongkrongan Andrew Garfield nampak kurang nerd, kalo dibandingin dengan kadar ke-nerd-annya Tobey. Padahal Peter Parker seharusnya super nerd.
  • setelah Spider-Man 3 menampilkan Venom, musuh terbesarnya, seharusnya film selanjutnya menampilkan musuh yang lebih sangar lagi. Carnage, misalnya. Masa The Lizard?

Tapi ternyata film ini mampu melewati semua ekspektasi gue.

(lebih…)