Mendadak Voli, Gara-Gara Megawati (1/7)


Fans Voli Jalur Tiktok

Seumur-umur gue sama sekali nggak pernah tertarik sama voli. Beserta semua cabang olah raga yang pake bola-bolaan. Pengecualian untuk bulu tangkis ya, mungkin karena bolanya berbulu. Dan Indonesia sering menang. Artinya kalau yang bertanding bukan Indonesia, ya gue males nonton.

Sampe pada suatu hari di bulan November 2023, lewatlah sosok Megawati Hangestri Pertiwi di FYP Tiktok gue. Dia ini atlet voli Indonesia, asli Jember, yang main di Red Sparks, sebuah klub voli Korea. Yang bikin gue jadi makin tertarik adalah karena Mega bukan sekadar “main” di Korea, tapi dia bisa dibilang “ngacak-acak” dunia bola voli Korea.  

Pertama-tama, karena tekniknya di lapangan beneran sangar. Saking sangarnya, dia sampe dijuluki Megatron. Smash-nya ngeri banget. Dengan tinggi badan 185 CM, dia bisa lompat tinggi banget lalu ngehajar bola dengan kecepatan yang susah ditahan lawan. Beberapa kali gue lihat lawan sebenernya udah berhasil ngehadang serangan Mega, tapi bolanya bablas tembus ngelewatin blokade tangan mereka. Bikin lawan serba salah: kalau diblok tembus, kalau ditepis malah singit melintir tauk ke mana. Udah gitu di putaran-putaran awal, tingkat akurasi Mega tinggi banget, sekitar 58%. Jadi kurang lebihnya kalo dia smash 10x, hampir 6 di antaranya akan masuk jadi poin.

Belum lagi serve-nya. Kalo Mega serve, bolanya terbang tipiiiss di atas net dalam keadaan spin. Kalau diblok jatuh ke lantai, kalau diangkat malah melenting keluar. Udah gitu arah bolanya suka ngasih harapan palsu: gelagatnya kayak mau meleset keluar, eh pas dibiarin malah mendarat pas di garis.

Duta Budaya yang Membanggakan

Yang lebih mengesankan dari sosok Mega adalah sikapnya di luar lapangan. Dia pinter menempatkan diri. Walaupun jadi sorotan media dan para fans, tapi nggak star syndrome. Mega tetep respek sama para pemain senior di timnya. Khususnya ke Lee So Young, kapten tim Red Sparks. Beberapa kali ketangkep kamera, Mega ‘salim’ ke Socap, panggilan Lee So Young yang 5 tahun lebih tua ini.

Sebagai atlet berhijab pertama di liga voli Korea, Mega memang menyedot perhatian publik dan media. Dalam berbagai wawancara mereka bertanya-tanya, apa rasanya bertanding dengan penutup kepala? Pandangan terhalang nggak? Bisa denger nggak? Kenapa rambutnya nggak boleh kelihatan?

Dari Mega, dunia voli Korea bukan hanya kenal Indonesia, tapi juga Islam. Dan reaksi temen-temen setimnya juga cukup mengharukan: setelah tahu bahwa rambut Mega nggak boleh terlihat, mereka ikutan ngejagain jangan sampe hijab Mega tersingkap. Manajemen tim juga memastikan ada menu makanan halal khusus buat Mega, dan disajikan terpisah dari makanan anggota tim lainnya.

Mega juga memperkenalkan Indonesia lewat lagu. Di sana ada tradisi, pemain boleh milih lagu/jingle yang akan diputar di stadion kalau mereka berhasil mencetak poin. Mau tau lagu pilihan Mega? Rungkad, lagunya Happy Asmara!

Berhubung Mega produktif banget mencetak poin, maka bolak-balik lagu Rungkad berkumandang di stadion, mengiringi para cheerleaders joget. Jangan cuma lagu Blackpink yang trending di Indonesia, gantian Happy Asmara juga bisa ngetop di Korea. Minimal di stadion bola volinya.

Kalo selama ini banyak orang Indonesia yang belajar bahasa Korea, berkat Mega jadi banyak orang Korea yang belajar bahasa Indonesia. Bahkan kalau mereka menyapa fans dari Indonesia lewat video, udah banyak yang pinter ngomong “assalamualaikum”.  Para fans Korea pun ada beberapa yang ikut-ikutan berhijab kayak Mega. Gimana gue nggak bangga BUANGET: setelah selama ini banyak orang Indonesia yang ingin jadi Korea, sekarang banyak orang Korea yang ingin jadi Indonesia, seperti Mega!

[bersambung] Berkah Mega buat Semua…

Tinggalkan komentar

2 Komentar

  1. Langsung buka Spotify nyari Rungkat, Happy Asmara. LOL

    Suka

    Balas

Ada komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Eksplorasi konten lain dari (new) Mbot's HQ

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca