Lahirnya Trisula Maut (4/7)


Pelatih tim Red Sparks bernama Ko Hee-jin. Oppa berumur 44 tahun ini mantan pebola voli, tapi mulai 2016 merintis karir sebagai pelatih. Dia melatih Red Sparks mulai 2022. Dia juga yang menemukan Mega.

megawati dan koo heejin pelatih red sparks

Tadinya lewat rekaman video, lalu nonton langsung saat Mega bertanding bareng klub di Vietnam. Terkesan dengan kemampuan Mega, dia mantap memilih Mega masuk Red Sparks, walau para fans waktu itu banyak yang meragukan kemampuan atlet Indonesia. Jangankan fans Korea, sebelum kenal Mega, pun gue juga ragu kok!

Ko Hee-jin sadar, kalau semua jurus Mega udah terbaca lawan, maka Mega bukan lagi senjata rahasia. Yang diperlukan adalah taktik biar lawan kesulitan membaca Red Sparks. Dan itu nggak bisa dibebankan ke Mega sendirian.

Selain Mega, penyerang andalan Red Sparks bernama Giovanna Milana, biasa dipanggil Gia, asal Amerika Serikat. Pemain berdarah Italia dengan tinggi 188 CM, punya postur lebih kekar dari Mega. Di beberapa kesempatan, kelihatannya dia juga bisa memukul lebih keras dari Mega.

megawati dan gia pemain red sparks

Selama ini Gia menempati posisi kiri depan, sementara Mega di kanan depan.  Inilah yang lantas dibaca tim lawan: mereka tinggal mengarahkan bola ke daerah yang susah dijangkau Mega atau Gia. Dan udah kebaca juga bahwa serangan dari Mega dan Gia selalu menusuk ke arah tengah atau belakang. Maka setiap kali Mega atau Gia bersiap menyerang, mereka memperkuat lini belakang. Ini yang diubah oleh Ko Hee-jin.

Memasuki putaran keempat, lawan bengong lihat Red Sparks tampil dengan strategi baru. Mega dan Gia bukan sekadar jadi tukang gebuk, tapi juga diberdayakan ke bagian tengah sebagai defender! Lawan yang terbiasa mengantisipasi smash-smash gledek dari Mega, terkaget-kaget melihat Mega ada di tengah memblokir serangan.

Jenis serangan Mega dan Gia pun lebih bervariasi. Yang dulunya hampir selalu spike full power lurus ke tengah atau belakang, sekarang dikombinasi dengan tip ball, bolanya cuma disenggol sedikit untuk nyemplung ke wilayah lawan. Akibatnya lawan yang udah siap2 jagain smash gledek di belakang, kecele ngelihat bola malah merosot di depan net.

Mereka juga belajar gerak tipu. Beberapa kali terlihat, Mega lompat tinggi seolah ancang-ancang mau ngeluarin ajian smash gledek, tapi malah mendarat lagi tanpa menyentuh bola. Lha terus bolanya gimana? Dieksekusi oleh pemain lain yang ‘sembunyi’ di belakang punggung Mega!

Di putaran keempat, peran Sang Kapten Lee So Young makin terasa. Pemain timnas Korea ini bersiaga di tengah, fokus untuk pertahanan tapi juga membagi bola untuk Gia dan Mega. Jadi serangan-serangan yang masuk dia oper ke Gia atau Mega, tergantung lawan lagi terlihat siap untuk yg mana.

megawati dan lee so young pemain red sparks

Kalau lawan siap2 menangkis Mega, bola dia oper ke Gia, dan sebaliknya. Atau kadang Socap sendiri yang turun tangan mencetak poin dari tengah. Bayangin kecepatan proses keputusan yang harus diambilnya setiap kali serangan datang. Walaupun pencapaian poin Socap nggak luar biasa, hanya sekali jadi MVP, tapi sebenernya dialah playmaker di lapangan. Nggak heran kalo Socap tercatat sebagai pemain dengan bayaran ketiga termahal di liga voli Korea. Mega, Gia, dan Socap jadi trisula maut yang bikin lawan pusing. Permainan Red Sparks jadi susah terbaca karena dari satu pertandingan ke pertandingan lain selalu berubah.

Gue nggak nyangka banget, ngikutin perjalanan sebuah tim voli bisa seseru ini. Bukan cuma seru nonton pertandingan mereka di lapangan, tapi mengamati perkembangan tim di luar lapangan, dan interaksi para pemain di luar lapangan. Tentunya, semua ini bisa gue lakukan karena sejak pensiun dari kantor di Juni 2022, gue punya banyak waktu luang untuk nonton YouTube atau apa pun yang gue suka. Yuk, buat kalian yang ingin pensiun juga, silakan japri gue, kita ngobrol soal hidup tenang bebas utang tapi duit tetap datang. Sekian pesan sponsor.  

[Bersambung] Rahasia Kekuatan Red Sparks

Tinggalkan komentar

3 Komentar

  1. Pas banget ini temanya, gw juga baru bahas pensiun. Go go go Mas Agung!

    Suka

    Balas
  1. Sayangnya: Dunia Voli Korea Tak Semudah Membalik Ceplok | (new) Mbot's HQ

Ada komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Eksplorasi konten lain dari (new) Mbot's HQ

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca