Pertandingan melawan GS Caltex adalah pertandingan keempat di putaran keenam. Masih tersisa 2 pertandingan lagi yang harus dijalani Red Sparks walaupun hasilnya udah nggak berpengaruh pada tiket play off mereka.
Di pertandingan kelima, Red Sparks melawan AI Pepper. Yang mengejutkan , Ko Hee-jin sama sekali nggak menurunkan pemain inti Red Sparks. Mega, Gia, dan pemain-pemain senior lainnya duduk di bangku penonton, menyemangati pemain-pemain muda yang selama ini duduk di bangku cadangan. Sekali lagi ini membuktikan pelatih Ko Hee-jin adalah orang yang berpikir rasional.
Maksudnya gini:
Rekor kemenangan berturut-turut terbanyak yang pernah dimiliki Red Sparks adalah 7 kali. Tahun ini mereka udah berhasil mengulanginya, dengan kemenangan atas GS Caltex. Kalau Ko Hee-jin mau gagah-gagahan “memecahkan rekor”, maka dia bisa menurunkan tim utama untuk melawan AI Pepper, demi menggenapkan kemenangan 8 kali berturut-turut. Tapi dalam sebuah wawancara Ko Hee-jin bilang, targetnya adalah menang kejuaraan, bukan memecahkan rekor. Daripada memboroskan tenaga pemain inti hanya untuk memecahkan rekor menang 8 kali, lebih baik kasih kesempatan para pemain untuk rehat. Gue setuju banget, ini pemikiran rasional yang fokus pada tujuan utama. Nggak heran kalo Ko Hee-jin pernah dianugerahi gelar MVP setelah Red Sparks berhasil mengalahkan Pink Spiders 3-1 di awal putaran keenam.
Walaupun di atas kertas Red Sparks udah pasti kalah, tapi fans tetap mengapresiasi karena poinnya lumayan ketat. Set pertama Red Sparks kalah 17-25, set kedua kalah lagi dengan selisih makin tipis 21-25, dan di set ketiga berhasil menang 25-11. Sayangnya di set keempat Red Sparks kalah dengan 25-19. Skor akhir 1-3 untuk AI Peppers.
Yang bikin penonton ketar-ketir adalah pertandingan keenam melawan IBK Altos.
Red Sparks menurunkan Mega dan Gia sebagai penyerang utama, dan tentunya Park Hyemin dengan segala kegugupannya di lini pertahanan tengah. Ternyata pertandingan berakhir 3-0 untuk IBK Altos, tanpa ada satu pun set yang berhasil dicuri Red Sparks. Set pertama malah parah banget, Red Sparks kalah dengan selisih poin menganga lebar 25-12.
Netizen rame-rame berspekulasi di kolom komentar IG Red Sparks. Ada yang bilang, ini pertanda kegagalan Ko Hee-jin mengisi kekosongan Socap. Selama pertandingan memang kelihatan Gia harus kerepotan mengatur posisi, kadang di depan kadang di belakang, demi menambal kepanikan Park Hyemin. Ada juga yang bilang, ini strategi untuk mengecoh lawan, dan duo Mega-Gia memang diinstruksikan nggak tampil all out untuk menghemat tenaga. Mana yang bener? Yang jelas Hyundai Hillstate sebagai tim dengan poin terbanyak duduk manis menunggu di final, siap melawan siapa pun yang menang antara Red Sparks VS Pink Spiders di babak semifinal.
Yang menarik, pentolan Hyundai Hillstate yaitu Lee Da Hyeon pernah terkapar di lapangan gara-gara Mega. Pemain voli yang terkenal sebagai “ratu joget” karena ciri khasnya berjoget setiap kali selebrasi poin ini, pernah gagal menahan smash Mega. Bola yang harusnya diblokir dengan tangan malah pas kena muka. Akibatnya dia sempat terkapar di lapangan, mabok smash Mega.
Komentar Netizen Indonesia: “Ini balasan setelah Lee Da Hyeon berani-beraninya ngejogetin Mega!” Tentunya Mega nggak dengan sengaja ngincer muka Lee Da Hyeon, dan setelah kejadian buru-buru minta maaf. Menarik untuk ditunggu, kalau akhirnya Red Sparks ketemu Hyundai Hillstate di final lagi, apakah ada pembalasan dendam dari Lee Da Hyeon kepada Mega?
Ngelihat perjalanan panjang Red Sparks yang udah 7 tahun puasa gelar, proses bongkar pasang strategi untuk menciptakan trio Trisula Maut Mega-Gia-Socap, tapi di langkah terakhir malah harus mengalami musibah cederanya Socap, bikin pengalaman nonton liga voli Korea ini seperti nonton film. Sebentar lagi akan masuk ke adegan puncak dan penonton dibikin tegang, mampukah Red Sparks merebut gelar juara tahun ini?
Babak play off akan dimulai tanggal 22 Maret yang akan datang, jam 21.00 waktu Korea atau 19.00 WIB. Yuk, kita nonton bareng! Siapa di antara kalian yang ngikutin perjalanan Mega di Red Sparks? Tulis di kolom komentar ya!
Tjetje [binibule.com]
/ 27 Maret 2024Terimakasih udah nulis tentang ini Mas, jadi update deh sama sekelumit tentang orang Indonesia yang membanggakan negara.
SukaSuka
Nita Prihartini
/ 20 Maret 2024gilaaaaaaak, makasih ya Gung!!!
gw ngefans banget sama si Mega dan team Red Sparks nya, karena keguyupannya, toleransinya, kekompakannya, segala-galanya deh.
cerita elu sampe 7 bagian ini, gak ade matinya banget, kupas tuntas! Keren!!!
gimana caranya gw bisa nonton ya? apa nama akun youtube yg menyiarkan langsung?
SukaSuka
Agung Nugroho
/ 20 Maret 2024Ini akun YouTube yang sering nyiarin pertandingan Mega live, lengkap dengan komentar berbahasa Indonesia karena nampaknya dia ngerti bahasa Korea.
https://www.youtube.com/@amstation
ingat ya, 22 Maret jam 21.00 waktu Korea, itu kalo di-convert ke waktu Belanda selisih berapa jam ya
SukaSuka
Nita Prihartini
/ 20 Maret 2024jam 21 waktu korea = jam 19 wib bearti jam 13 waktu di gw, semoga gw inget. itu jam2 sibuk soalnya.
SukaSuka
Agung Nugroho
/ 20 Maret 2024Nanti pas hari H diingetin deh. Kita nobar di negara masing2 yaaa
SukaSuka
Nita Prihartini
/ 20 Maret 2024aseeeeeeeek
SukaSuka
omnduut
/ 19 Maret 2024Seru banget baca tulisan mas Agung. Aku pribadi jadi banyak tahu tentang voli dan istilah-istilahnya setelah baca ini. Padahal, kalau nonton youtube, voli ini olahraga yang paling sering aku tonton bahkan melebihi bulutangkis haha. Biasanya cari keyword “final vollyball olympic blabla” dan emang keren atlet-atlet ini kalau udah bermain.
Oke 22 Maret ya, siap menyimak pertandingannya 😀
SukaSuka
Agung Nugroho
/ 19 Maret 2024kita doain bareng-bareng yaaa… semoga Mega dan Red Sparks bisa lolos ke final. Penantian panjang 7 tahun lho ini 🙏🙏🙏
SukaDisukai oleh 1 orang
Agung Nugroho
/ 19 Maret 2024oh iya, pertandingan tanggal 22 Maret jam 19.00 waktu Korea, atau jam 17.00 WIB. Bisa ditonton di aplikasi SpoTV atau banyak juga akun YouTube yang menyiarkan langsung.
SukaDisukai oleh 1 orang