Chocolate


Pertama kali tau tentang film ini dari trailer film di bioskop blitzmegaplex. Tadinya gue sempet under estimate pas ngeliat dandanan para pemainnya yang kayak cover majalah tahun 80-an, tapi pas diperhatiin… loh, adegan-adegan berantemnya kok nggak pake stuntman nih? Padahal pemerannya seorang cewek manis berwajah tak berdosa gitu. Tapi jurus-jurus tendangannya dong… sadeeezzz banget.

Ceritanya sih cemen dan nggak penting banget: seorang cewek gangster berkhianat pada bos gangsternya, trus kabur dan belakangan melahirkan seorang anak perempuan yang menderita autisme. Kebetulan rumahnya bertetangga dengan tempat latihan Thai Boxing, jadi si anak perempuan ini menyerap berbagai jurus Thai Boxing hanya dengan nongkrong di jendela. Selain itu dia juga kebanyakan nonton acara kekerasan di televisi. Belakangan si anak perempuan mengacak-acak gerombolan bos gangster dengan ilmu bela dirinya, untuk ngumpulin biaya berobat ibunya yang sakit kanker.

Cerita yang cemen memang nggak bikin gue keberatan karena adegan-adegan berantemnya bener-bener gila, sinting, edan. Pemerannya bernama Yanin Vismistananda (yang bisa melafalkan namanya dengan sekali baca, hebat) alias “Jeeja” Yanin. Umurnya masih muda banget, kelahiran tahun 31 Maret 1984 (baru 24 tahun, bintangnya Aries – penting ya?) tapi udah pegang sabuk hitam Taekwondo sejak umur 13 tahun. Tadinya Yanin ikutan audisi untuk film lain yang berjudul “Born to Fight”, tapi sang sutradara terlalu terkesan ngeliat kemampuannya sehingga dia memutuskan untuk membuat satu film khusus untuk Yanin. O iya, sutradaranya adalah Prachya Pinkaew, konon sutradara ini cukup kondang dengan film2 bela dirinya, tapi filmnya yang udah gue tonton ya baru film Chocolate ini.

Kembali ke Yanin (karena sutradanya nggak penting buat gue); walaupun latar belakangnya adalah Taekwondo, tapi adegan-adegan berantem di film ini menggunakan jurus-jurus aneka aliran bela diri mulai dari Muay Thai sampe Kung Fu. Beberapa adegan mengingatkan gue pada film-filmnya Jacky Chan karena Yanin menggunakan berbagai benda di arena sebagai senjata. Contohnya waktu adegan berantem di locker room, dia memanfaatkan pintu-pintu locker untuk menghajar lawan.

Sama seperti film-film Jacky Chan, di bagian akhir film juga dikasih liat berbagai kecelakaan yang terjadi selama pembuatan film. Yanin sendiri sempet kena hajar mata kirinya sehingga shooting libur selama seminggu.Dikasih liat juga salah seorang pemeran yang harus pake penyangga leher setelah jatuh dari gedung berlantai 3. Pokoknya sadis deh!

Salah satu adegan yang gue paling suka adalah saat si Yanin yang posisinya lagi berdiri di atas lantai bisa nendang kepala lawan yang lagi berdiri di atas meja. Jadi tendangannya tegak lurus gitu jek, dan yang kena bagian belakang kepala lawan. Eeuuuuwwww…. !! Eh, adegan menjelang akhir film juga keren sih… waktu Yanin berantem menggunakan 2 sarung pedang (seperti yang ada di poster). Wuih, kereeen! I LOVE ass – kicking chicks :-pp

Sebagai penutup gue lampirkan sebuah foto close up Jeeja Yanin, dan mari kita renungkan bagaimana cewek semanis ini bisa punya tendangan sesangar itu:

Jeeja Yanin

Link-link terkait dengan Jeeja Yanin:

Posting terbaru gue yang terkait film sekarang bisa diklik di Nonton Deh

Pos Berikutnya
Tinggalkan komentar

30 Komentar

  1. Heran juga ya sama sistem penamaan orang thai..nama mereka panjang2 dengan banyak konsonan gitu, tapi pada akhirnya mereka membuat nickname yang lebih gampang diingat dan dipanggil, biasanya malah nicknamenya ga ada hubungannya sama namanya. Kenapa ga dari awal aja dikasih nama yang gampang ya? hahaha..contohnya roommateku yg nama aslinya Ohrawee Somihyokwilas tp punya panggilan imut yaitu Cartoon / Toon. :p

    Suka

    Balas
  2. hah dulu kalo ga salah judulnya tomyam deh om haha

    Suka

    Balas
  3. pingin nontooooo~n

    Suka

    Balas
  4. kangbayu said: Kalau suka liat koreografi berantemnya

    hmmm… sukanya karena yang main Yanin.. :-))))

    Suka

    Balas
  5. mbot said: gue malah baru tau kalo johnny depp pernah main film berjudul chocolate… hehehehe

    cari deh gung, ida pasti bakalan suka. soalnya selain pelemnya bagus, ceritanya juga berkisar seputar kegiatan masak-memasak coklat. salahsatu resepnya adalah minuman coklat panas plus bubuk cabe =)

    Suka

    Balas
  6. mbot said: O iya, sutradaranya adalah Prachya Pinkaew, konon sutradara ini cukup kondang dengan film2 bela dirinya, tapi filmnya yang udah gue tonton ya baru film Chocolate ini.

    Kalau suka liat koreografi berantemnya, coba liat juga karyanya yang laen gung: Ong Bak, Ong Bak2, dan Tom Yum Goong*, semuanya punya adegan2 tarung yang gila. Lebih parah lagi dari Jackie Chan yang anti pake stunt cover, Prachya bahkan anti special effect, semua adegan berantemnya beneran pukul2an.* sama, judul gak nyambung.

    Suka

    Balas
  7. film silatnya Thailand emang punya daya tarik sdri, kayak Toni Ja di Ong Baksalut sama pemainnya 🙂

    Suka

    Balas
  8. walau ceritanya ga penting dan lainnya ga penting, buktinya tetep dapet empat bintang dari om Agung! hehehe

    Suka

    Balas
  9. wah, bagus ya ? oke deh

    Suka

    Balas
  10. gw suka banget pas adegan ama cowok autis juga tuh yg pake baju kaya bruce lee, pas hampir akhir2 film sebelum bapaknya berantem pake samuraipas adegan slowmotionnya keren abis…..DVD bajakan juga dah ada kokklo mau download ada di http://www.indowebster.com tggl search aja CHOCOLATE**** (kasih 4 juga bintangnya)

    Suka

    Balas

Ada komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Eksplorasi konten lain dari (new) Mbot's HQ

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca