cerita sebelumnya:
- bagian 1: gara-gara makan siang
…dan dengan santainya mbak petugas meletakkan lembaran tes berjudul “ARMY ALPHA” di depan gue.
FYI, Army Alpha Test adalah alat test yang mulai dikembangkan tahun 1915 dan belakangan dipakai secara massal untuk menyeleksi calon-calon tentara Amerika Serikat yang akan dikerahkan untuk mobilisasi massal dalam rangka menyambut PERANG DUNIA PERTAMA. Tujuan tes ini sederhana banget; yaitu menguji konsentrasi para calon tentara dalam hal menyimak instruksi lisan.
Reality check: pertama kamera jadul itu, disusul dengan psikotes jaman Perang Dunia I… jangan-jangan gue abis nyemplung dalam zona limbo dan mundur balik ke masa lalu… Tapi kalopun iya, kayaknya gue akan lulus kualifikasi jadi tentara.
Tes-tes berikutnya adalah kumpulan lembaran nostalgia jaman kuliah. Ada “Test E” segala – yaitu tes yang tujuannya menguji bakat mekanik seseorang. Biasanya tes ini dipake untuk saringan masuk STM, atau minimal untuk seleksi montir, teknisi, dan sejenisnya. Sementara konon kabarnya gue mau direkrut ke bagian INDUSTRIAL RELATION. Mari kita renungkan bersama relevansinya.
Gue juga terkesima ngeliat soal aritmatika yang antara lain berbunyi,
Ibu Budi membeli 2 kilo mentega seharga 50 sen. Berapa kilo mentega yang dapat dibeli bila Ibu Budi mempunyai uang Rp. 1.5?
Di mana sih alamatnya Ibu Budi ini, gue mau ajak join bikin usaha jual martabak manis ah… secara beliau mampu beli 2 kilo mentega seharga 50 sen.
Deretan tes-tes intelegensi ditutup dengan kehadiran the classic one, tes “Standard Progressive Matrices” (SPM). Ini adalah tes untuk mengukur intelegensi umum. Karena tingkat intelegensia manusia makin meningkat dari tahun ke tahun, maka SPM belakangan diperbaharui menjadi “Advanced Progressive Matrices” (APM). Karena APM juga dirasa makin nggak valid, sekitar 5 tahun yang lalu LPT UI mengembangkan APM yang telah diperbaharui menjadi APM – revised. Dengan kata lain tes ini telah berevolusi dalam beberapa revisi, dan hari ini gue bertemu dengan VERSI ORIGINALNYA. Bahkan waktu gue kuliah praktek tahun 1995 dulu, tes ini cuma dipake untuk ngetes anak kelas 1 SMA. (Sekedar info doang lho, tanpa bermaksud mengungkit fakta bahwa sekarang tahun 2007 dan gue diseleksi untuk posisi Industrial Relation).
Selesai mengerjakan SPM dalam tempo 5 menit, gue disuruh istirahat dan dapat nasi padang kotak. Habis itu dipanggil masuk lagi. Waktunya wawancara (hore).
[bersambung]
Foto: Robert Yerkes, tokoh yang mengembangkan Army Alpha, dipinjem dari sini.
OMG!! Toge Asepp?? bnr2 pemilihan diksinya melampau (kterlaluan-red)!!! haahahahhaa
Hai mas, ceritain soal tes pohon dong dan orang dong. Kalau berdiri artinya apa? Kalau tampak depan artinya gimana. Bolehkan?? Penasaran banget negh.
Iseng banget sih loe Gung…. dikasi tes jamannya Ibu Budi masih ajaaaa gitu diterusin…
iya… kalo dikasih APM mungkin gue nggak akan terlalu tersinggung 🙂
jadul DAN nggak relevan. kira2 apa pentingnya keluarin test E untuk posisi industrial relation, itu masih menjadi misteri buat gue deh.
loh, udah ganti toh? bukannya dulu dia jualan toge asep?:-))
duuh…. SPM gitu looh 😀
Lho materi testnya koq jadul ya??
..Merdeka !! *halah…*
Mas, kan udah nyampe di Prapatan Selembaran tuh,jalan kaki dikit ke arah kulonnya kira2 500meters, trus ada gang kecil disebelah kirinya, na asuk aja disono..!!!Rumahnya Ibu Budi disebelah Rumahnya Mpok Sati yang jualan Nasi Uduk, kalo nggk salah didepannya ada rumah Bidan Mince…( pokoke selamat hunting deh…!!!)
iyeee… bahkan bukan dari jaman SD gue…
hmmm…. jangan-jangan iya ya?*mikir*
hihihi….gw kebayang Agung lagi di salah satu episode the Twilight Zone… *dengan tone soundtrack Twilight Zone yg misterius sebagai background*
mungkin then elo bisa nemu mentega murah yang dimaksud gung….
yaolo.. tes matematika sd.. *gubrak*
lho, ternyata tesnya di warung padang ya Gung?