Pada acara penutupan outing kantor tahun lalu, gue menyampaikan sebuah permintaan kepada Mbak Boss:
“Mbak, untuk tahun depan, saya minta pensiun jadi seksi acara ya… sekali-sekali kan saya ingin juga ngerasain outing sebagai peserta… masa jadi panitia melulu… ”
“OK,” kata Mbak Boss. “Kalo gitu untuk tahun depan, saya tetapkan Anto sebagai seksi acara outing ya!”
Lantas Februari tahun ini terjadilah eksodus di kantor: Mbak Boss resign, disusul oleh Anto. Maka waktu akhir bulan lalu mulai ada kasak-kusuk pembentukan panitia outing, gue udah tau nasib apa yang akan menimpa gue…
“Mas Agung jadi panitia acara lagi ya…” kata Fitri, yang udah duluan kecebur terdaftar jadi seksi acara.
“Ogah”
“Kali ini banyak kok yang bantuin, Mas Agung nggak usah kerja sendirian, tinggal ngasih pengarahan aja…”
“Gak mau.”
“Ya udah deh, kalo nggak mau minimal Mas Agung bisa sharing pengalamannya bikin games outing ke kita-kita. Nanti kita yang kerjain deh…”
Masa diminta sharing pengalaman aja nggak mau? Maka datanglah gue ke sebuah rapat panitia yang diawaki oleh dua orang, Fitri dan Danang. Di situ gue ceritain semua games yang pernah gue buat, beserta kemungkinan-kemungkinan modifikasinya ke bentuk yang lebih baru. Nggak kerasa satu jam berlalu, dan di akhir rapat…
“…wah kalo begini caranya, bahaya kalo Mas Agung ikut sebagai peserta. Rahasia gamenya udah ketahuan semua. Artinya Mas Agung harus jadi panitia juga!”
ARRGHH… tidaaaak… gue kecebur lagi untuk ke sekian kalinya!!
Padahal ada beberapa kondisi yang pastinya akan bikin tugas panitia acara tahun ini jadi lebih berat:
- Jumlah peserta naik nyaris 2 kali lipat dibanding tahun lalu. Sejak ditinggal sebagian besar penghuninya di bulan Februari – Maret tahun ini, divisi gue merekrut banyak banget anggota baru hingga jumlahnya sekarang nyaris 30 orang.
- Sebagian besar anggotanya belum saling kenal. Bahkan ada 2 orang temen satu divisi gue yang pernah ketemu di bis dan membuka obrolan dengan “Sekarang kerja di mana?” – padahal sehari-hari mejanya cuma berjarak 3 meter!
- Ada beberapa orang yang sejak jauh-jauh hari udah menyatakan akan ngajak keluarganya. Padahal salah satu syarat outing sukses menurut versi gue adalah, “jangan ngajak keluarga”.
Nggak ada pilihan lain, outing kali ini harus dipersiapkan jauh lebih matang daripada outing-outing sebelumnya.
foto: salah satu game bodoh yang gue mainkan di outing tahun lalu
huahahahahaaaa…panitia yg smart!
hahaha kalo begini ceritanya mas agung ga pernah bisa jadi peserta dong… yang sabar ya mas, orang sabar pant*tnya lebar.. hohoho
mbot, team nya suami ku minta di posting gambarnya tuch 😀
hahah…naseb…
Ini emang peristiwa paling bodoh sepanjang tahun 2008 ^_^’. Jadi, kapan kita outing lagi??? Aku pengen maeeeeeeeeeennnnnnnn
…yang langsung gondokan dan masuk angin karena niup 48 buah balon dan ngisi 24 balon pake aer. Kebayang mas penderitaanmu di outing-outing sebelumnya. Taon depan kita eh aku mo jadi peserta ajah boleh yaaaa…
koq bisa ya… kejebak ke masalah yang sama bertahun-tahun… ck ck ck ck
Hihi.. Met brsibuk ria lagi om.. 😉
lagi2 harus jadi panitia:D
Mungkin biasanya rambutnya kribo, tiba2 rebonding, jadi pangling 😀
Hahaha jadi bos aja mas tinggal ngatur-ngatur
ya olow….itu mentungin balon pake’ timun digantung ? 😀
untung kali ini pengisian balon air udah dihandle sama 2 orang panitia lainnya -)
basah dong mas..:D
wah kalo panitianya merangkap peserta, bisa diprotes sama peserta lainnya :-p
Hahahhaha, selamat ngisi-ngisi balon sama aer lagi deh mas ;))
ga jadi peserta aja sekalian Mas..:-)