Berawal dari tantangan senilai 50 ribu, ternyata banyak hal yang bisa dipelajari oleh Rafi dari tantangan ini.
Read more
Ocehan gak guna seorang pensiunan yang kelebihan waktu luang
Berawal dari tantangan senilai 50 ribu, ternyata banyak hal yang bisa dipelajari oleh Rafi dari tantangan ini.
Read moreLewat permainan Monopoli, gue mencoba menyampaikan sebuah pesan penting untuk Rafi.
Read moreReview Buku: Papomics, komik menarik tentang kehidupan para ayah.
Read moreMengubah cara pandang pada sesuatu akan mengubah juga cara kerja. Ini salah satu contohnya.
Read morePada suatu hari, Rafi ikut gue dan Ida pergi ke Plaza Semanggi. Waktu berangkat kami udah bilang sama dia, “boleh ikut tapi cuma liat-liat aja, nggak beli apa-apa”. Sesampainya di sana, kebetulan kami lewat di sebuah game arcade. Itu lho, tempat mainan anak-anak yang isinya binatang-binatangan / mobil-mobilan yang bisa
Read moreKalo orangtua udah bersaing soal yang satu ini, anak yang ketiban pulung
Read moreBeberapa waktu yang lalu, gue melihat seorang ibu lagi menggandeng anaknya yang berumur sekitar 5 tahunan masuk ke dalam bis. Berhubung badannya masih kecil, tentu aja anak itu kesulitan menaiki tangga pintu bis.Nggak sabar karena anaknya nggak becus masuk ke bis, ibunya bilang, “Buruan dong! BEGO amat sih naik bis
Read moreSuatu malam, saat gue lagi sibuk mengerjakan tugas penting main mafia wars di komputer, Rafi datang sambil bawa selembar kertas dan spidol. “Bapak… tolong gambarin mobil dong,” katanya. Berhubung lagi tanggung, dikit lagi naik level, gue jawab dengan, “Bentar ya… bapak lagi ketik-ketik ini… Rafi nggambar aja dulu di
Read moreSaat pertama kali punya ide jualan kue dulu, Ida bercita-cita punya omzet 10 risol per hari. Sama sekali nggak terlintas di pikirannya akan datang hari seperti hari ini. Hari ini, Jum’at 29 Agustus 2008, Ida dapet pesenan 3 kue ukuran standar (diameter 20 cm), 1 kue ukuran super (60 x
Read morePertanyaan sederhana ini bikin Sang Motivator nomor 1 agak ragu menjawab.
Read more< < sebelumnya 17.00 Bukaannya melaju terus hingga lewat dari jam 17.00 udah mencapai bukaan 9. Dokter udah dihubungi, juga para mertua. Sekitar jam 17.20, Ida mulai didorong ke ruang bersalin. Ini pertama kali gue masuk ruang bersalin, dan gue nggak nyangka ruangannya sesempit ini. Di sudut ada sepasang tabung
Read more<<sebelumnya 12.00 Orang tua Ida datang dari Bandung, diantar adiknya Ida (Novel). Lagi-lagi dilatarbelakangi sebuah peristiwa ‘kebetulan’. Weekend itu, sebenernya si Novel yang sekarang kerja di Jakarta nggak berencana pulang ke Bandung. Tapi karena mendengar ada promosi travel Cititrans “beli tiket one-way dapat tiket pp” maka Jumat malam berangkatlah dia
Read more<<sebelumnya 08.30 Ida udah ada di ruang observasi, udah ganti baju dan dipasangin alat2 pengukur kontraksi dan detak jantung bayi. Cairan yang keluar udah diperiksa, dan positif air ketuban. Ida dipasangin alat-alat untuk ngukur detak jantung bayi sekaligus kekuatan kontraksi. Udah terjadi bukaan 1. Via telepon, dokter menginstruksikan para suster
Read moreProlog Sebenernya udah lama banget gue ingin nulis journal ini, tapi nggak sempet-sempet karena kerjaan numpuk di kantor. Akhirnya baru bisa selesai ketulis setelah pake acara cuti 2 minggu dari kantor. Pengalaman 1 hari bersejarah yang gue tuliskan di sini semakin memperkuat keyakinan gue bahwa segala sesuatu terjadi dalam rangkaian
Read moreWaktu rumah gue kedatangan tamu-tamu istimewa menjelang pernikahan.
Read more
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.