Jack dan Andy kebingungan karena Thomas tidak ada di tempat terakhir mereka tinggalkan.
Andy berkata, “Jack, kita harus melarikan diri! Ada alien merah mengejar kita di belakang!”
Jack berkata, “Aku akan berjalan duluan. Ikuti aku ya!”
Jack berlari duluan, Andy mengikuti. Tiba-tiba Jack menghilang.
“Hah, ke mana dia?”
Andy kebingungan. “Jack, ada di mana Jack?”
Terdengar sayup-sayup jawaban, “… aku ada di siniiii….”
“Di mana, Jack?”
“Di siniii…., di bawah….”
Ternyata Jack terperosok ke dalam sebuah lubang yang sangat gelap dan dalam.
“Sini Andy, masuk saja ke dalam lubang ini. Di sini kita aman dari kejaran alien merah!” kata Jack.
Andy pun melompat masuk ke dalam lubang.
“Di sini gelap sekali Jack. Tidak ada cahaya sama sekali!” kata Andy.
“Tidak apa-apa Andy, jalan saja terus. Di sini kita aman,” kata Jack.
Mereka berjalan dalam kegelapan hingga akhirnya mereka menabrak sesuatu.
“Apa ini?” kata Jack
“Aku seperti menabrak suatu mahluk hidup,” kata Andy.
“Coba kita bergeser ke sana.”
Ternyata setelah bergeser, mereka juga kembali menabrak sesuatu.
“Kelihatannya kita dikepung sesuatu, tapi entah apa, Jack,” kata Andy.
“Hiiy…”
“Kita harus berdekatan, Andy.”
Jack dan Andy berdiri saling berpunggungan, bersiap-siap kalau mahluk yang mengepungnya bermaksud jahat.
Tiba-tiba terdengar, “Guk!”
Andy berkata, “Itu seperti suaranya…”
“Timmy! Itu Timmy, bapak!”
Ya, ternyata itu adalah Timmy. Tiba-tiba menyala sebuah sinar hijau menerangi gua bawah tanah itu, hingga terlihat bahwa Jack dan Andy sedang dikelilingi 5 alien hijau dan Timmy. Sinar tadi berasal dari senter milik salah satu alien. Karena, begitulah alien, selalu membawa peralatan lengkap kemana-mana.
Salah satu alien mengeluarkan alat lain dari dalam tasnya, lalu dipasang di lehernya. Tiba-tiba saja dia jadi bisa berbahasa manusia. Rupanya alat itu adalah alat penerjemah.
“Penerjemah itu apa Bapak?”
“Penerjemah itu sesuatu yang membuat kita bisa mengerti bahasa yang masih asing.”
Alien itu lalu mengeluarkan beberapa alat lagi, sehingga semua kebagian, termasuk timmy. Jadi ada berapa jumlah alat penerjemahnya, hayo?
“…(menghitung pakai jari) alien ada 5, Jack, Andy, Timmy. Jadi ada 8!”
Yak benar. Dengan memakai alat penerjemah itu, sekarang mereka bisa mengobrol, termasuk Timmy.
“Kayaknya aku pernah nonton film yang anjingnya pake alat seperti itu.”
*Ya ya, ide ini memang nggak terlalu orisinil.
“Namaku Jack, dan ini Andy. Bagaimana kalian dan Timmy bisa ada di dalam lubang ini?”
“Siapa Timmy?” tanya alien.
“Anjing itu, dia kami beri nama Timmy.”
“Tapi namanya bukan Timmy. Di planet kami, kami sudah memberinya nama. Namanya adalah
cdfrgtkx.”
“Kami sudah memberinya nama baru, yaitu Timmy.”
“Tapi namanya
cdfrgtkx.”
“Aku lebih suka bernama Timmy,” kata Timmy.
“Nah, benar kan. Mengapa kalian bisa ada di dalam lubang bawah tanah ini?” tanya Andy.
Alien menjawab, “Memang seperti itulah kebiasaan anjing di planet kami, kalau terancam bahaya suka menggali lubang yang sangat dalam dan bersembunyi di dalamnya. Saat kami sedang mengejar anjing ini, lewat 2 buah UFO alien merah menuju pangkalan UFO kami. Anjing ini langsung menggali lubang di tanah dan kami ikut masuk.”
“Mengapa alien merah mengejar-ngejar kalian?” tanya Andy.
“Kami tidak tahu,” jawab salah satu alien hijau, “kami hidup tenang di dunia kami ketika pada suatu hari datang banyak sekali pasukan alien merah. Mereka mengejar-ngejar kami, sehingga kami terpaksa melarikan diri mencari planet baru yang bisa kami tinggali. Eh sayang di tengah jalan kami tersambar pohon raksasa hingga akhirnya terdampar di bulan ini.”
Tidak lama kemudian Jack berkata, “Mari kita keluar dari gua, barangkali keadaan sudah aman.”
Alien berkata, “Untuk apa keluar dari gua? Lebih aman di sini.”
“Tapi kami harus mencari teman kami, si Thomas. Kami kuatir ia ditangkap oleh pasukan alien merah,” jawab Jack.
“Baiklah ayo kita keluar, tapi hati-hati,” kata alien.
Jack, Andy, Timmy, dan 5 alien hijau berjalan kembali menuju lubang tempat Jack terperosok tadi.
“Aku akan melihat situasi dulu,” kata Jack, “kalau aman, nanti aku akan berikan aba-aba dan kalian menyusul naik, ya!”
“OK” kata Andy, Timmy, dan 5 alien hijau.
Jack memanjat naik, perlahan-lahan kepalanya muncul dari lubang dan ia melihat ke sekeliling. Suasananya sepi, tidak ada alien merah terlihat.
Jack berteriak ke lubang, “Teman-teman, ayo naik, keadaan sudah aman!”
Berbondong-bondong naiklah Andy, Timmy, dan 5 alien hijau.
Sesudah mereka semua berada di atas tanah, tiba-tiba bermunculan alien merah dari segala penjuru! Rupanya mereka bersembunyi di balik batu, menunggu kemunculan mereka!
Alien-alien merah itu menodongkan senjata. Jack, Andy, Timmy, beserta 5 alien hijau terkepung!
Bagaimana kelanjutannya?
Bersambung ya…
“Ck!”
Menyukai ini:
Suka Memuat...
Related
hahahaha.. terus aja bapaaak, terus sampai Rafinya bosenn.. hehe
Ck!!!!
aha masih lanjut ke6.. tambah bete tuh rafi.. “aku mau sama bundaaaaa”..
jadi inget UP…
lah dongeng ke4 katanya rafi mau sama bunda? kog masih lanjut lagi?