
Weekend kemarin gue nyetir ke Jawa Tengah, nganter istri Oriflame-an. Biar nggak ngantuk, gue membekali diri dengan flashdisk berisi lagu-lagu favorit, yang sebagian besar tentunya berasal dari era 90-an.
Lagu demi lagu mengalun, dan gue hampir selalu ikut nyanyi. Soal kesesuaian nada belakangan, yang penting kan nggak ngantuk. Sambil nyanyi gue ngeliatin layar music player, tertulis ada lebih dari 400 lagu dalam flashdisk gue. Saat itulah gue sadar: sekitar 70% dari 400-an lagu itu, gue apal liriknya. Kok bisa ya? *kagum sendiri*
Tapi gue pikir-pikir, memang segala sesuatu yang didapet dengan susah payah, biasanya nggak gampang dilupakan.
Sebagai perbandingan, di era Google ini, nyari lirik lagu tuh gampang buwanget. Tinggal ketik judul lagu di browser, langsung dapet. Nggak tau judul lagunya? Tinggal ketik sebaris bait yang kita tau, juga bisa ketemu. Di Youtube juga banyak video klip yang memuat lirik lagunya. Bisa dengerin lagunya, nonton video klipnya, sambil ikutan nyanyi. Gampang segampang-gampangnya.
Di era 90-an, perjuangan untuk dapet lirik lagu itu keras, Bruh.
Sumber pertama, tentunya dari sampul kaset.


Cuma masalahnya, sejak harga kaset naik dari Rp. 2.750 ke kisaran Rp. 11.000 – 21.000 gara-gara Indonesia didamprat Bob Geldof, beli kaset jadi urusan serius. Di era saat mi ayam masih 700 perak, uang jajan di kisaran 2.000 perak, beli kaset Rp. 18.000 itu masalah. Udah gitu, masih jarang banget kaset kompilasi. Kaset yang beredar kebanyakan album resmi. Artinya kalo mau dapet lirik lagu dari 3 artis, harus punya 3 kaset, dong? Yang bener aja! Selain itu, suka ada aja artis sok asik yang nggak naro lirik lagu di sampul kasetnya. Jadi di sampul kasetnya cuma ada gambar-gambar artisnya doang. Pret banget kan.
Jadi, gimana kalo lu mau tau lirik lagu, tapi nggak punya kasetnya?
Solusinya adalah Radio Sonora.
Di Radio Sonora ada satu acara berdurasi (kalo nggak salah) 1 jam yang isinya ngebacain lirik lagu, lengkap dengan terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Jadi kurang lebih acara itu akan terdengar seperti ini:
Pendengar tercinta, Anda masih bersama Sonora dalam acara “Bedah Lirik” yang hari ini mengupas lagu “One Moment in Time” dari Whitney Houston. Kita masuk ke bagian ke dua ya. I – broke – my – heart. Saya ulangi, I – broke – my – heart. Ini menggunakan bentuk lampau ya, jadi maksudnya saya telah mematahkan hati saya.
Tapi dalam durasi 1 jam paling berapa lagu sih yang bisa dibacain? Dua juga udah hebat. Mana di era itu orang pada demen bikin lagu panjang-panjang. Mungkin pernah kejadian begini juga kali:
Pendengar tercinta, Anda masih masih bersama Radio Sonora dalam acara “Bedah Lirik”. Kita telah memasuki minggu ketiga untuk lagu “November Rain”…
Artinya, mau nggak mau, harus nyatet sendiri. Dan ini juga nggak gampang.
Perlu diingat bahwa alat yang digunakan adalah cassette player, bukan iPod atau MP3 player. Jadi yang harus dilakukan adalah langkah-langkah berikut:
- Pencet PLAY
- Berusaha keras dengerin lirik.
- Pencet PAUSE.
- Nyatet lirik yang berhasil didenger.
- Pencet REWIND sampe kira-kira balik ke awal lagu.
- Pencet PLAY
- Dengerin lagu sambil ngebandingin dengan lirik yang berhasil dicatet.
- Garuk-garuk jidat pake bolpen karena hasil catetan kok kayaknya nggak klop sama lagunya.
- Pencet REWIND
- Ulangi langkah 1-9 sekitar 20x.
- Nelepon Radio Sonora.
Ini umum terjadi kalo berusaha nangkep lirik lagu yang susah dibedain sama siaran berita kayak gini:
Tapi segala perjuangan untuk ngoleksi catatan lirik lagu akan terbayar kalo lagi acara camping, study tour, atau perpisahan kelas, api unggun udah nyala, gitar udah keluar dari sarungnya, beberapa chord udah digenjreng dan…
“Aduh, tapi gue nggak apal liriknya!”
Elu muncul dari balik kegelapan, dengan nada tenang terkendali berkata, “Tenang, gue punya catetannya…”
Maka temen-temen lu akan:

Gambar ilustrasi gue pinjem dari situs wikihow ini, yang berisi kiat menghapal lirik lagu. Silakan dicoba!

Ada komentar?