
Waktu mau makan siang, seorang teman denger seseorang berkata “Bego lu!”; lantas melontarkan pertanyaan penting, “Kenapa ya, orang lebih seneng ngomong ‘bego’ daripada ‘bloon’, padahal artinya kan sama?”
Wah, ini pertanyaan yang menarik sekali!
Menurut gue, ada 4 faktor yang membuat ‘bego’ lebih populer dari ‘bloon’:
- Faktor Kemantapan Rasa
‘Bego’, sering dilafalkan dengan tambahan huruf ‘K’ menjadi ‘begoK’, terasa lebih mantap dan kejam. Lihat aja, kata-kata yang terkait dengan kekejaman dan agresivitas banyak yang berakhiran ‘K”: bacok, tusuk, tombak, kampak, tembak, ledak. Sedangkan ‘bloon’, diakhiri dengan ’N’ yang banyak dipakai untuk kata-kata bermakna netral/lembut seperti tangan, daun, gaun, alun, ayun, lamun. Jadi saat kita mengumpat ‘begoK’, lebih banyak agresivitas yang tersalurkan ketimbang ‘bloon’. Lebih lega!
- Faktor Kelancaran
‘Bloon’ mengandung dua huruf vokal yang berjajar, sehingga pelafalannya mau nggak mau terpaksa ada jeda: ‘blo-on’. Padahal, memaki adalah pelampiasan. Kurang puas kalau harus ada jeda. Maka ‘begoK’ terasa lebih memuaskan daripada ‘bloon’.
- Faktor Kejelasan
Ada beberapa momen di mana orang ingin memaki dalam makian yang lebih panjang. Contohnya pas naik motor, tiba-tiba ada orang nyeberang nggak pake lihat kanan-kiri, maka orang butuh makian panjang seperti “BegooooooooooooooooK!” Untuk menambah efek dramatis, biasanya makian ini dilancarkan sambil lewat, sehingga Si Target akan mendengarnya bercampur deru angin lalu, sayup-sayup sampai. Baik huruf ‘K’-nya terdengar atau enggak, Si Target tau bahwa yang dimaksud adalah ‘begoK’. Efek yang sama tidak bisa dicapai oleh ‘bloon’, karena kalo ’N’-nya nggak terdengar, maknanya menjadi kurang jelas: “Blo-oooooooooooooooo…(N)!”
- Faktor Fleksibilitas Modifikasi
Kadang orang membutuhkan nuansa yang berbeda atas makiannya. Misal, target yang dirasa terlalu ‘begoK’ nggak cukup lagi sekedar mendapat ‘begoK’ namun harus ditingkatkan menjadi ‘bUegoK’. Huruf ‘U’ menambah sekitar 50% unsur ke-bego-an target. Hal yang sama nggak berlaku untuk ‘bloon’ karena ‘blUo-on’ terasa masih terlalu ringan dibanding ‘bUegoK’.
Demikianlah 4 faktor yang menurut gue membuat ‘begoK’ lebih unggul daripada ‘bloon’. Walaupun demikian, berdasarkan keempat faktor tersebut yaitu Kemantapan Rasa, Kelancaran, Kejelasan, dan Fleksibilitas Modifikasi, ‘begoK’ masih kalah dari…GUOBLOG.
Sekian, dan terima kasih atas kesediaannya membuang sekian menit hidup kalian untuk membaca caci maki.
Keterangan foto: ternyata di luar negeri, Daihatsu Terios itu namanya Daihatsu Bego. Hm, kenapa pas masuk Indonesia namanya diganti, ya?
Foto gue pinjem dari sini.

Tinggalkan Balasan ke Yukina Hawmie Batalkan balasan