Tahun 1991, gue nemu komik ini di toko buku Times Plaza Indonesia (sekarang tempatnya udah diisi oleh toko Periplus). Waktu itu gue surprise banget liat tokoh Batman dilawankan dengan Predator, tapi pas mau beli pikir-pikir kok mahal. Harganya waktu itu 50 ribu, yang buat gue luar biasa mahalnya mengingat mi ayam aja cuma 700 perak. Akhirnya gue nggak jadi beli, dan sampe rumah kepikiran terus.
Setelah beberapa hari terbayang-bayang komik itu, akhirnya gue memutuskan untuk beli. Gue balik ke tokonya, dan… komiknya udah dibeli orang.
Untung berkat kecanggihan teknologi bernama internet, kemarin gue nemu situs yang nyediain komik ini lengkap. Usai sudah penantian selama 16 tahun…
Cerita komik ini sama dengan cerita film-film redator lainnya yaitu tentang kedatangan calon ksatria Predator ke bumi sebagai syarat penobatannya jadi ksatria. Jadi rupanya di kalangan bangsa Predator, seorang calon ksatria harus membuktikan kemampuannya dengan mengalahkan ksatria terkuat dari planet lain.
Berhubung yang dicari adalah ksatria terkuat, maka korban pertama yang diincar adalah juara tinju dunia. Abis itu giliran petinju penantangnya ikut dihabisi. Ngeliat ada pembunuhan berantai gini, akhirnya Batman ikut turun tangan dan akhirnya Predator harus berhadapan dengan Batman.
Di dunia komik, tokoh Predator udah beberapa kali dilawankan dengan tokoh lainnya, Kalo nggak salah pernah dengan Tarzan, Judge Dredd, bahkan Justice League. Tapi menurut gue lawan paling pas untuk Predator memang Batman. Seperti Batman, Predator didukung oleh sederetan gadget yang aneh-aneh. Bahkan dia juga punya senjata yang mirip Battarang-nya Batman.
Tapi yang paling gue suka dari komik ini adalah: untuk menghadapi Predator yang bisa ngilang itu, Batman pake kostum khusus dengan helm sonar – jadi mirip sistem navigasi kelelawar betulan! Ini dia kostumnya:

Huhuhu… COOL… eh?
Penjualan komik ini rupanya cukup sukses, buktinya dia menghasilkan 2 sequel lainnya yaitu Batman Vs. Predator II: Bloodmatch dan Batman Vs. Predator III: Blood Ties. Tapi kedua sequel ini digarap oleh tim yang berbeda-beda.
Tentang ilustratornya: Andy dan Adam Kubert adalah anak-anak dari Joe Kubert, ilustrator komik legendaris yang terkenal dengan serial JLA versi klasik. Joe Kubert lantas mendirikan sekolah komik sendiri, dan kedua anaknya itu ikutan jadi murid di sana. Hmmm… sekeluarga komikus semua gitu, kalo pada ngumpul ngobrolin apa ya?

Tinggalkan Balasan ke mbot Batalkan balasan