
Seperti yang udah ditulis oleh ida di journal yang ini, akhirnya kami punya sepeda juga. Satu hal yang berkesan dari pengalaman gue membeli sepeda adalah:
“sepeda-sepeda jaman sekarang bikinnya dari apa sih kok bisa semahal-mahal gitu amat??”
Secara logika bego-begoan aja nih ya, bandingkan bahan baku dan kerumitan proses yang dibutuhkan untuk membuat sepeda, dengan membuat sepeda motor. Berhubung ada mesinnya, pastinya bikin motor butuh bahan baku yang lebih banyak, proses yang lebih rumit ketimbang bikin sepeda. Tapi kenapa harga motor Honda Tiger keluaran tahun 2007, udah on the road, ‘cuma’ 23 jutaan (sumber dari sini) sementara ada sepeda yang harganya nggak terpaut jauh, bahkan lebih mahal dari motor tersebut?
Sebagai ilustrasi, waktu itu gue menunjuk sebuah sepeda yang dipajang sambil tentunya menanyakan harga, “yang ini berapa harganya koh?”
Dijawab secara santai, “itu SEPULUH”
“…juta?”
“iya” – dalam hati mikir sendiri, ya iyalah ‘juta’, abis apa lagi, ‘liter’?
“kalo yang itu?”
“ENAMBELAS”
“…juta?” – sambil berharap semoga yang dia maksud adalah SATU KOMA ENAM
“iya, ENAMBELAS JUTA”
Nah, berdasarkan pengalaman gue di toko sepeda tersebut, maka gue berhasil menyimpulkan sejumlah ciri yang membedakan sepeda yang anjrit dari yang non-anjrit. Tips ini mungkin berguna bagi kalian yang berencana beli sepeda, khususnya dalam hal:
- menghemat waktu memilih sepeda
- mempertahankan kesehatan jantung, khususnya buat yang suka kagetan kalo denger harga mahal
- meningkatkan kredibilitas di hadapan sang pemilik toko sepeda, biar keliatannya kita orangnya rada2 ngerti sepeda gitu.
- Menghindarkan diri dari salah positioning saat lagi ngerumpi / ngerasanin orang lain. Contoh kasus yang sebaiknya dihindari:
“Mah… mah… papah tadi di jalan ketemu sama si X, temen papah kuliah dulu itu lho… tau nggak mah, masa dia ke kantor naik sepeda.. kasihan sekali kan mah… padahal dia udah sekian tahun kerja masa cuma kebeli sepeda doang… nggak kaya papah nih, Alhamdulillah udah bisa nyicil motor Jialing…”
“Oh… si X, iya mamah tau, dia itu kan aktivis komunitas ‘bike to work’, pah… dan btw papah tau nggak sih harga sepedanya?”
“berapa emang?”
“mmm…. mending papah duduk dulu, trus ini minum air putih dingin dulu ya… biar tenang…”
“berapa mah, berapa?”
“…..” (menyebutkan harga)
“HAAAH…?? HUANJREEEEET!!!!!!”
Sebelumnya perlu gue defisnisikan terlebih dahulu, yang gue maksud dengan sepeda ‘anjrit’ adalah sepeda yang saat harganya disebut, kalian secara refleks akan merasakan dorongan dalam hati untuk berseru, “anjriiitt…. mahal banget!”
Ciri-ciri sepeda anjrit
1. Tulisan di rangka sepeda
Perhatikan baik-baik tulisan yang tercantum di rangka sepeda. Kalo tulisan yang tercantum di sana BUKANLAH tulisan yang umum tercantum di brosur2 carrefour atau hypermart seperti POLYGON, WIM CYCLE, atau UNITED, hati-hati… kemungkinan itu adalah sepeda anjrit. Tapi bukan berarti sepeda dengan merek2 yang barusan gue sebut tidak ada yang anjrit lho! FYI, gue pernah menemukan sebuah sepeda merk POLYGON di Ace Hardware yang harganya… anjrit… DELAPAN SETENGAH JUTA.
2. Warna sepeda
Berkebalikan dengan reaksi kebanyakan orang saat mendengar harganya (yaitu shock, mual-mual, mata berkunang-kunang, atau panik) warna-warna sepeda anjrit biasanya kalem / polos. Di toko sepeda yang gue datangi itu, ada sebuah sepeda berwarna perunggu polos, cuma berhiaskan sebuah tulisan nama orang (gue lupa siapa) – pokoknya nampak bersahaja – tapi harganya… anjrit… TIGABELAS JUTA.
3. Kondisi sepeda
Sepeda-sepeda anjrit biasanya dipajang dalam keadaan tidak siap pakai, alias harus dirakit dulu.
4. Standar
Entah kenapa, SEMUA sepeda anjrit yang pernah gue lihat tidak memiliki standar / besi penyangga saat sepeda diparkir. Berdasarkan analisa sementara gue, ada 3 kemungkinan mengapa hal ini terjadi yaitu:
- Harga sepeda tersebut udah sedemikian anjritnya sehingga bila ditambah sebuah komponen lagi maka calon pembeli akan bangkrut atau minimal jual kolor.
- Bahan sepeda tersebut dibuat sedemikian kuatnya sehingga tahan banting – kalo abis dipake nggak usah distandar, banting aja ke tanah dijamin nggak akan rusak / lecet.
- Para pemilik sepeda anjrit akan sedemikian cintanya kepada sepeda tersebut sehingga tidak akan mungkin meninggalkan sepedanya di parkiran. Makan, mandi, tidur, sepedanya ditunggangin terus.
Foto: Polygon Collosus, warnanya polos bersahaja, harganya 42 juta.

Ada komentar?