Jakarta adalah ibu kota RI. Penduduknya sangat banyak. Demikian pula
dengan kendaraannya, juga ada banyak. Hal ini merupakan kesimpulan yang
sangat wajar, mengingat kendaraan umumnya dimiliki oleh penduduk. Dengan
sendirinya, bila penduduknya banyak, besar kemungkinan kendaraan juga
menjadi banyak.
Kendaraan yang jumlahnya banyak ini membuat jalanan menjadi macet. Jalanan
menjadi macet karena penuh dengan kendaraan, yang mana masing-masing
kendaraan tersebut mengangkut penduduk yang menjadi pemiliknya. Apabila
kendaraan yang mengangkut penduduk tersebut tidak sebanyak ini lagi, maka
jalanan di jakarta juga akan berkurang kemacetannya.
Namun satu problem yang timbul daripadanya adalah, apabila kendaraan
tersebut ada karena dimiliki oleh penduduk, maka faktor kendaraan hanyalah
berperan sebagai faktor turunan / faktor pengikut saja. Faktor utamanya
adalah faktor penduduknya. Maka jalan yang paling efektif untuk mengurangi
kemacetan di jakarta adalah dengan mengurangi penduduknya. Sebab dengan
penduduk yang semakin berkurang, maka otomatis jumlah kendaraan juga akan
semakin berkurang. Untuk mewujudkannya, bisa dengan program relokasi
penduduk, dengan penduduk yang telah memiliki kendaraan menjadi prioritas
utama. Caranya adalah dengan mendata penduduk mana saja yang memiliki
kendaraan, untuk direlokasi ke kota lain dengan membawa kendaraannya.
Pilihan bagi penduduk yang tidak ingin direlokasi adalah dengan merelakan
kendaraannya saja yang direlokasi, sementara pemiliknya tidak direlokasi.
Para pemilik kendaraan bisa memilih, apakah akan tetap tinggal di jakarta
tanpa kendaraan, atau ikut dengan kendaraannya direlokasi ke luar jakarta.
===
bagi yang bingung membaca posting ini, mohon maap sebelumnya. ini adalah
posting asal tulis, sekedar untuk mencoba posting via email dengan
menggunakan email yang text-only.
kemarin ini coba posting menggunakan email berbasis html, hasilnya kacau.
mudah-mudahan dengan e-mail yang text only, menjadi tidak kacau.

Tinggalkan Balasan ke myshant Batalkan balasan