demi anak naik panggung…

Published by

on


Setelah melalui malam yang penuh ketidakpastian (maksudnya nggak pasti akan nyanyi lagu macam apa anak kecil keriting ini – ceritanya bisa dibaca di sini) maka keesokan harinya berangkatlah kami bertiga: gue, Ida dan Rafi ke sekolah.

Memang dasar sekolahan jadul, pengemasan acara pertunjukan ini pun dilakukan secara sangat jadu; Mulai dari tata panggung yang berhiaskan tulisan-tulisan dari kertas perak, deretan sofa di bagian depan buat tempat para VIP, dan… jumlah sambutannya.

Bayangin situasinya deh: ruangan aula yang nggak terlalu besar, tanpa AC, cuma ada 2 kipas angin besar di langit-langit yang imbas anginnya nyaris nggak terasa, diisi ratusan orangtua murid yang antusias ingin ngelihat anaknya tampil di panggung, ada lampu sorot untuk kamera video, trus isi acaranya sambutan, sambutan, sambutan. Mulai dari kepala sekolah, ketua yayasan, ketua POMG, panitia, pimpinan wilayah yayasan… #$%#!!&%!!!

Dah gitu mending kalo pada nyadar, atau minimal berempati pada para hadirin yang udah pada meleleh dibekap hawa sauna, sambutannya panjang-panjang aja gitu. Gue ngebayangin seandainya gue jadi salah satu pejabat teras yang didaulat ngasih sambutan dalam kondisi seperti itu, maka sambutan gue akan berbunyi,

“Bapak dan ibu hadirin sekalian, terima kasih atas kehadirannya. Mari kita saksikan pertunjukan dari anak-anak kita. Sekian.”

Sedangkan ini, ada seorang ibu yang entah ketua apa dengan cerianya memberikan sambutan sebagai berikut:

“…kalau boleh saya kilas balik pada berdirinya sekolah kita di tahun seribu sebilan ratus enampuluh sekian… blablabla… waktu itu kepala sekolahnya adalah… blablabla… dan kebetulan beliau hadir di sini… yak, ibu, silakan brdiri ibu (awas aja lu kalo ikutan ngasih sambutan, batin gue)… blablabla… satu yang tak pernah hilang dari ingatan saya adalah lagu mars sekolah kita, dan saya akan nyanyikan sekarang…”

Trus doi beneran loh, nyanyi tuh lagu mars di podium sambutan, satu lagu utuh, sementara nggak sampe 2 meter di depannya anak-anak yang mau manggung udah mulai memasuki fase chaos akibat bosen dan kepanasan. Rafi sendiri sebenernya tergolong anak yang cukup tabah menjalani kondisi-kondisi yang kurang menyenangkan. Bahkan dia bisa bertahan naik KRL yang penuh sesak tanpa rewel sedikitpun. Tapi rupanya kali ini udah di luar batas toleransinya sehingga akhirnya dia rewel minta minum dan minta keluar.

Udah gitu, entah kenapa pertunjukan dari anak-anak kelompok bermain yang secara materi paling sederhana dan secara waktu paling singkat serta paling nggak penting justru ditaro di urutan paling akhir dari agenda. Di urutan awal diisi oleh anak-anak TK yang udah lebih banyak kebisaannya, ada yang unjuk kebolehan main angklung, main drama dalam bahasa Inggris, sampe demonstrasi sholat berjamaah segala.

Gue juga rada kurang mudeng dengan apa yang terlintas di benak para guru yang menyiapkan pertunjukan sholat berjamaah itu: bukannya dipilihin surat yang pendek-pendek aja biar cepet selesai, ini enggak lho. Trus setelah selesai sholat, anak-anak itu main drama singkat dengan dialog sebagai berikut:
“Teman-teman, rasanya ada yang kurang ya, kalau habis sholat belum berdoa…”
“Iya betul, betul”
“Kalau begitu, bagaimana kalau kita sekarang berdoa bersama, setuju?”
“ENGGAAAAK” <== yang ini jeritan hati gue yang tengah kepanasan, tapi sayangnya skenario anak-anak itu berkata lain. Maka berdoalah mereka, panjaaaang sekali.

Setelah melewati kurun waktu yang rasanya seperti berjam-jam, akhirnya tibalah giliran Rafi dan teman-temannya naik panggung. Trus gimana, apakah dia bisa hafal lagunya? Dan pertanyaan yang lebih penting, bagaimanakah lirik lagu yang sebenarnya?

Silakan disimak di video berikut:

Epilog:

Sore harinya, saat lagi main-main di kamar, iseng-iseng gue tanya ke Rafi, “Rafi tadi di sekolah nyanyi lagu apa hayo?”

Dan menyanyilah dia secara lengkap dan runut, lagu yang dari kemarin cuma dia hafal 3 bait itu. Ck, bukan dari kemarin lu apalnya, bocah!

31 tanggapan untuk “demi anak naik panggung…”

  1. prajuritkecil Avatar

    kemaren gw liat acara wisudaan TK juga….bareng adilia..syukurnya dia tidak terlalu antusias…yg bikin dia takjub cuma gorden layar di panggung yang bisa ganti2 backdrop dan ada orang yang keluar dari situ

    Suka

  2. bruziati Avatar

    LOL

    Suka

  3. dbaonkagain Avatar

    ida22 said: @dbaonk: aaaah, akhirnya ada yg menyadari fakta ini..

    tapi sebaiknya hati-hati juga. faktor genetik itu cuma sekian persen. lebih banyak nanti dipengaruhi pendidikan, contoh dan latihan terutama di lingkungan terdekat…. rt/rw maksudnya…

    Suka

  4. ida22 Avatar

    @dbaonk: aaaah, akhirnya ada yg menyadari fakta ini..

    Suka

  5. dbaonkagain Avatar

    rafi termasuk anak yang ga rewel ya. pasti nurun dari ida.

    Suka

  6. reipras94 Avatar

    yah gitulah salah kaprah nih pendidikan kita… masa mulai dari TK dah ada acara wisuda…???banyakin biaya aja khan… perasaan dulu gue keluar SD ~ STM gak ada acara wisuda pake baju wisuda kaya mahasiswa, palingan perpisahan doang…..pada lebay semua kali yah….hahahahahaha

    Suka

  7. etika Avatar

    hehehe lucu…senyumnya rafi bikin gemes..

    Suka

  8. themaple Avatar

    tambahin tags nya dong Mas, jadi : rafi, senewen , hahahahhaha….

    Suka

  9. simplyndah Avatar

    rafi anak shalih 🙂

    Suka

  10. ummuauliya Avatar

    ini bapak sama anak sama lucunya 😀

    Suka

  11. eddyjp Avatar

    untung yang nyanyi dari tip kenceng..ha.ha.ha

    Suka

  12. moniquemeylie Avatar

    Bukan cuma rafi kok, itu di kiri kanannya juga pada ga apal :))Aku cinta padamu rafiiiii………

    Suka

  13. bambangpriantono Avatar

    Wekekekekekeekek..yang penting pede abis ya Gung..

    Suka

  14. cambai Avatar

    hihihhi.. rafi hapal gak hapal, tetep senyum manis.. goodboy.. ^_^beneran ya.. bu gurunya heboh n lagunya rada asing ditelinga.. 🙂

    Suka

  15. javaleste Avatar

    Hihihi cekikikan ngebayanginnya pak. tiap orang yg dipanggung bilang “baiklah sekian dr saya…”…asyik uda selesai! “dan berikutnya mari kt sambut bapak anu untuk maju memberikan sepatah dua patah kata”. Jederrr…!

    Suka

  16. reyhanah Avatar

    moga aja ada guru TK ato kepala sekolah ato kepala yayasannya sekalian yg bc tulisan ini..jadi biar kedepannya lbh bgus lg.

    Suka

  17. myshant Avatar

    bener deh, kenapa siy kalau acara anak2 itu sambutannya panjang2 di depan acarabukannya anak2nya suruh tampil duluan, keburu meleleh dan rewel …huuudan jumlah perekam video/foto pasti berlipat2 dari jumlah penampil …hihihi…gak nonton live deh, nonton rekamannya aja :))

    Suka

  18. jmave Avatar

    heuheuheu… lagunya kayaknya susah ya 😀

    Suka

  19. ailtje Avatar

    kayaknya yang paling heboh justru ibu gurunya deh. Rafi senyumnya gak ilang yah, menggemaskan.

    Suka

  20. ailtje Avatar

    pertama

    Suka

Tinggalkan Balasan ke jmave Batalkan balasan

Eksplorasi konten lain dari (new) Mbot's HQ

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca