Di Indonesia ini buanyak banget ilustrator berbakat, tapi kenapa dunia perkomikannya seperti kerakap tumbuh di aspal tol cipularang? Berdasarkan hasil diskusi via YM dengan salah seorang teman, jawabannya kemungkinan adalah karena masih belum banyak yang sadar bahwa komik adalah kerja tim. Memang bukan nggak mungkin membuat komik sendirian, mulai dari nulis cerita sampai menggambar dan mengatur tata letak. Herge udah membuktikan itu lewat serial Tintinnya. Tapi pada kenyataannya nggak banyak orang seberbakat Herge. Itulah sebabnya komik-komik jaman sekarang adalah hasil kerja sama antara tukang tulis naskah, tukang sketsa, tukang tinta dan tukang warna. Tiga dari 4 fungsi itu bisa dipenuhi seseorang dengan skill illustrator. Nah, soal naskahnya ini yang rada repot.
Biarpun sama-sama berbentuk buku, nulis naskah komik sama sekalli beda dengan nulis novel. Seorang penulis naskah komik harus mikirin seberapa banyak adegan yang dituangkan di setiap halaman, apa adegan di kotak terakhir sehingga bikin pembaca ingin buru-buru pindah ke halaman berikut, gimana bikin ceritanya mengalir dan nggak lompat-lompat, dst dst. Komik dengan gambar seindah apapun, tanpa dukungan naskah yang baik, seperti film dengan special effect yang canggih tapi ceritanya cemen: bikin pembacanya bosen dan nggak tertarik beli lanjutannya.
Untunglah ada buku ini.
Buku ini didesain untuk membantu para penulis naskah komik untuk berpikir dalam kerangka cerita komik. Teknik penokohan, pemenggalan cerita dan penyusunan plot, semuanya dikupas tuntas dalam 160 halaman buku ini. (Percayalah, angka ini akurat karena gue itung sendiri satu per satu sekalipun di bukunya nggak tercetak nomor halaman).
Bahkan, buku ini juga membahas tentang bagaimana menemukan ide untuk memulai sebuah komik. Bahkan boleh dibilang, topik ini mendominasi seluruh isi buku. Makanya, nggak berlebihan kalo gue bilang buku adalah buku referensi paling lengkap tentang penulisan naskah komik. Kalopun ada kelemahannya, mungkin adalah kurangnya ilustrasi komik sebagai pelengkap.
Sebagai gambaran, berikut adalah cuplikan isi bukunya:
Yak, memang semua halaman bukunya kosong begini.
Buku ini nggak dicetak massal, jadi kalo ada yang berminat silakan menghubungi langsung penulisnya di sini.
trus tokoh utama komiknya juga nanti harus singlet-an ya (seperti di sampul) ?? hehehehe..sundul dulu gan.. kasih bintang 5 dahup up up!!!
apa bacanya mesti pake black light???
ngeliatnya pake sinar UV
luar biasa… nyaris aja gw pesen ini komik
beneran kosong tuh halamannya ?*= buku gambar dong*
silakan tulis naskah komik anda sendiri2 di buku ini 🙂
wahahahahahahaha…kreatif…kreatif
jadi ini maksudnya kertas HVS yang dijilid ama m’Denny kah?
Hehehehe….. tim
Keren, Mas 🙂
bintang 5 deh buat buku n resensinya….:))
menghebohkan sekali kan? terobosan luar biasa dalam teknik penulisan buku referensi.
kaget liat cuplikan isi bukunya…WOW!!