Clash of the Titans

Published by

on


clash of the titans movie posterRingkasan:
Alkisah Zeus (Liam Neeson: Taken, Batman Begins, Star Wars episode I), sang raja para dewa sedang resah karena manusia semakin kurang ajar dan mulai ogah-ogahan beribadah kepada dewa. Padahal, kekuatan mereka berasal dari ibadah manusia. Semakin sedikit manusia yang beribadah, semakin lemah para dewa (konsep yang aneh, tapi buat yang pernah main PC game “Black & White” pasti langsung teringat pada game tersebut).

Karena putus asa, akhirnya Zeus menerima tawaran Hades (Ralph Fiennes: Maid in Manhattan, serial Harry Potter) sang penguasa kegelapan untuk meneror manusia. Tujuannya agar manusia jadi rajin beribadah lagi karena ingin minta perlindungan para dewa. Bukan cuma itu, Hades juga mengultimatum bangsa Argos, bangsa yang paling ‘vokal’ menggugat kekuasaan para dewa, untuk mengorbankan putri mahkota Andromeda dalam tempo 10 hari kalau tidak ingin negerinya diacak-acak oleh mahluk seram bernama Kraken.

Sementara itu, di kerajaan Argos terdampar seorang nelayan bernama Perseus (Sam Worthington: Terminator Salvation, Avatar) yang tidak tahu asal-usulnya yang sebenarnya. Ternyata dia adalah manusia setengah dewa, buah ‘skandal’ Zeus dengan seorang ratu. Begitu identitas masa lalunya terbongkar, maka Perseus langsung menjadi tumpuan harapan bangsa Argos untuk menyelamatkan mereka dari Kraken.

Komentar gue:

Satu-satunya hal yang menarik gue untuk nonton film ini adalah special effect-nya, karena di luar itu apa lagi sih yang bisa diharapkan? Dengan mengangkat mitos Yunani yang jalan ceritanya dari awal sampai akhir udah diketahui banyak orang, gue yakin awak film ini akan memasang taruhan terbesar mereka di bidang hiburan visual.

Syukurlah, ternyata harapan gue cukup terpenuhi. Sejak awal penonton udah dihujani dengan aneka efek visual yang canggih-canggih. Desain kostum (kecuali kostum prajurit Argos yang rada terlalu bulet-bulet kayak roti sobek dan kostum para dewa yang mirip kostum ketoprak campur sari), set, make-up sampai makhluk-makhluk ajaibnya dikerjakan dengan sangat teliti, dengan ‘gong’-nya pada kemunculan si makhluk ganas Kraken yang super gede.

Dari segi akting, ternyata juga nggak jelek-jelek amat kok. Walaupun gue merasa perubahan Perseus yang tadinya hanya nelayan biasa menjadi Perseus yang jagoan penantang dewa rada kurang tergarap dengan mulus, tapi yah… kalo gue jadi Louis Leterrier sang sutradara (Transporter 1 & 2, Incredible Hulk) gue akan bilang “habis mau gimana mas, pakemnya kan emang dari sononya udah gitu”.

Penyusunan adegannya juga cukup menghibur, dalam arti gue merasa disuguhi adegan pukul-pukulan dan uber-uberan seru dalam porsi yang memadai. Jadi secara keseluruhan, film ini cukup menghibur buat para penonton yang lagi butuh tontonan adegan-adegan fantastis.

Apalagi…

…dengan kehadiran tokoh Io, cewek yang dikutuk dewa nggak bisa bertambah tua, yang tanpa penjelasan terlalu jelas menobatkan dirinya sendiri sebagai pengawas Perseus.

gemma arterton - clash of the titans

Io dimainkan oleh aktris kelahiran Inggris, Gemma Arterton. Walaupun waktu lahir dia menderita kelainan genetis Polidaktili (memiliki 6 jadi di masing-masing tangan) dan daun telinganya cacat, toh akhirnya dia tumbuh sehat dan yang lebih penting lagi: cantik.

gemma arterton - audrey hepburn

Wajahnya sedikit mengingatkan gue pada bintang favorit gue sepanjang masa, sang aktris yang cantik luar-dalam, Audrey Hepburn. Makanya nggak heran kalo dia berhasil mengalahkan 1.500 cewek cantik lainnya dalam persaingan memperebutkan posisi sebagai Bond Girl di film Quantum of Solace. Sayangnya di film itu, entah kenapa penampilannya belum terlalu bikin gue ‘ngeh’ – mungkin karena secara keseluruhan filmnya bikin gue ketiduran, atau tukang make-upnya yang masih dalam taraf belajar, entahlah.

Tapi di film Clash of the Titans ini, ya ampun….

gemma arterton - clash of the titans

…speechless.

Dia bahkan mampu melakukan hal yang tidak semua orang bisa, yaitu…

gemma arterton - clash of the titans

…tetap nampak cantik walaupun lagi bengong. Dengan mengabaikan berbagai faktor seperti perbedaan jenis kelamin dan penggunaan tata rias, bandingkan dengan model berikut:

sigit bengong

Sangat jauh bedanya, bukan?

Dailymail.co.uk sampai menjuluki neng Gemma sebagai wajah yang dicintai kamera, dan berdasarkan sampel yang mereka berikan, gue 100% setuju.

gemma arterton

Film Gemma berikutnya adalah Prince of Persia: The Sands of Time yang akan segera rilis di tahun ini juga, dan dipastikan masuk di daftar teratas film-film yang akan gue review di blog ini.

Tungguin ya!

54 tanggapan untuk “Clash of the Titans”

  1. mbot Avatar

    revinaoctavianitadr said: Ihhh, cuma dikasih 1.Padahal waktu keluar dari gedung bioskop kemaren, aku sempet komentar, “Keren laah!”. *dibanding kemaren dulu yang sebel ngeliat Green Zone yang garing abeeez.

    lho… ini dikasih 3,5 bintang kok…

    Suka

  2. mbot Avatar

    revinaoctavianitadr said: Perhatiin pilinan kain yang mirip pel disampirin di pundaknya Gemma enggak, mas?

    gpp, walaupun pake kain pel tetap cantik kok :-p

    Suka

  3. beautterfly Avatar

    mas agung. Oh iya.. Bener bener bener. *manggut2*mas denny. *mendukung mas denny bikin jurnal sendiri tentang ini*

    Suka

  4. sithaetfred Avatar

    Kok Sigit sih pembandingnya, Gung… wkwkwk…Btw, tfs.

    Suka

  5. mbot Avatar

    dbaonkagain said: seks sebagai sesuatu yang tabu kan baru menyebar konsepnya setelah agama semit. sebelumnya seks dianggap sebagai pencapaian kenikmatan sehingga tidak ada batasan “tabu” “melanggar” dll. dalam masyarakat awal seperti itu, perilaku seks homo, lesbi, pedophilia, umum dilakukan. sex dengan anak-anak dianggap lebih suci malah.

    di novel da vinci code juga disinggung soal ini kan, antara lain dengan penggambaran salah satu pengikut paganisme yang berhubungan seksual di tengah tontonan para pengikut lainnya dalam sebuah ritual keagamaan mereka.

    Suka

  6. mbot Avatar

    oooo nggak papaaaa… silakaaan….

    Suka

  7. mbot Avatar

    dbaonkagain said: Tuhan jadi “lemah” karena manusia banyak berbuat dosa. Dalam konsep Tuhan yang abstrak, lemahnya tentu saja dimaknai melemahnya eksistensi / citra Tuhan di dalam diri manusia. Jadi jiwanya dikuasai syaiton. Hii..hiii.hhiii.hiiii. *ketawanya ga penting*

    menurut gue sih tetep beda dan ‘aneh’, karena kalo di agama semit posisi Tuhan adalah penguasa absolut yang pada dasarnya tidak membutuhkan ibadah manusia. Jadi Tuhan memerintahkan manusia untuk beribadah agar diri manusia sendiri selamat, hidup sejahtera, masuk surga, dst dst. Apabila seluruh manusia di dunia rame-rame murtad dan menolak mengakui kekuasaan Tuhan, ya mereka rugi sendiri karena akan dapat hukuman, azab, dsb. Sedangkan kekuasaan Tuhan sendiri tidak tergoyahkan, tetap mampu mengendalikan alam semesta, mampu memusnahkan dan menciptakan manusia-manusia baru. sedangkan yang digambarkan di film ini, para dewa ‘butuh’ keimanan dari manusia, karena keimanan manusia adalah sumber kekuatan mereka. Artinya para dewa berkepentingan (demi keselamatan dan kelangsungan kekuasaan mereka sendiri) agar para manusia tetap beriman dan beribadah kepada mereka. Andaikan seluruh manusia di dunia murtad, mereka kehilangan kontrol dan kekuasaan atas manusia. Beda kan? Ya kan?

    Suka

  8. lindungganteng Avatar

    Ceritain donk di jurnal bang denny….. Jadi penasaran…. Wakakakaka….

    Suka

  9. dbaonkagain Avatar

    @beautterfly & salimeh : pertanyaan menarik. sebenarnya pengen mendongeng lagi. cuma gak enak yang punya jurnal udah mrengut terus liat reviewnya jadi ancur lebur ngomongin gak karu-karuan.

    Suka

  10. beautterfly Avatar

    Oh iya, hehehe

    Suka

  11. salimeh Avatar

    Lah itu… mereka mengambil contohnya dari kelakuan dewa-dewi…

    Suka

  12. beautterfly Avatar

    *manggut2*Lha teyus, ada hubungannya sama penghambaan pada dewa dewi

    Suka

  13. mryasha Avatar

    OOT nya lebih menarik dari film nya! hahaha

    Suka

  14. dbaonkagain Avatar

    makna cinta pada masyarakat awal memang tidak diletakan dalam pandangan bias gender.pria mencintai pria, itu cintanya dianggap sama dg pria mencintai wanita.jejak konsep itu masih hidup sampai sekarangmakanya jangan heran kalau ada pria membandingkan wajah cantik seorang wanita dg wajah seorang pria.~mumpung yg punya jurnal ga nongol2~

    Suka

  15. beautterfly Avatar

    Omg.. Begonoh critanyoo

    Suka

  16. amoebasterix Avatar

    waw! banyak yang saya baru tau nih….

    Suka

  17. salimeh Avatar

    Waduh… g kira salah kasting (garuk-garuk kepala)… But.. menurut g mereka tetep gak keliatan kedewaannya soalnya cuma efek cahaya ke baju biar keliatan criiinnnggg…

    Suka

  18. dbaonkagain Avatar

    o iya.seks sebagai sesuatu yang tabu kan baru menyebar konsepnya setelah agama semit. sebelumnya seks dianggap sebagai pencapaian kenikmatan sehingga tidak ada batasan “tabu” “melanggar” dll. dalam masyarakat awal seperti itu, perilaku seks homo, lesbi, pedophilia, umum dilakukan. sex dengan anak-anak dianggap lebih suci malah.di masyarakat hindu purba juga begitu kan. makanya di jawa timur masih bisa dilihat sisa-sisa konsep itu dalam kehidupan warok-gemblak. warok itu jagoan, tapi malah “main”-nya sama anak-anak lelaki (gemblak). ini juga konon karena paham kesucian (sex dg. anak lebih suci) berkaitan dengan ilmu kanuragan yang umum dipelajari warok.pernah nonton 300 nya frank miller kan?salah satu point penting yang sering tidak diketahui pemirsa film ini (terutama yang terkagum-kagum dengan six pack dan heroism Leonidas dan anak buahnya), tentara sparta itu homo.mereka memang kawin, tapi praktek homo di antyaa sesama tentara justru menjadi salah satu strategi perang mereka. tentara senior dituntut untuk jadi mentor tentara junior, supaya mereka punya rasa saling melindungi yang kuat (antara senior – junior), maka mereka dianjurkan berpasangan –> dan berpasangannya itu termasuk berpasangan sampe ke adegan ranjang.masih kagum dengan leonidas dkk?

    Suka

  19. beautterfly Avatar

    Itu beneran mas denny? Lesbian begitu?

    Suka

  20. dbaonkagain Avatar

    salimeh said: pas Apollo disorot (dengan dialognya yang sedikit) jadi keliatan gay ya????

    Dewa-dewi Yunani dalam mitologinya memang sering digambarkan homoseks, lesbian, atau biseks.Apollo itu selain homo (gay) juga Pedophilia. Sejauh ini ada dua korbannya yang tercatat, Hyacinth dan Hymenaeus

    Suka

Ada komentar?

Eksplorasi konten lain dari (new) Mbot's HQ

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca