bolt (…akhirnya!)

Alhamdulillah, setelah berkali-kali gagal melulu, akhirnya malam ini berhasil juga nonton bolt. Dan ternyata filmnya sepadan dengan penantiannya! πŸ™‚

Ringkasan cerita:

Bolt (disuarakan oleh John Travolta) adalah anjing milik gadis kecil bernama Penny (disuarakan oleh Miley Cyrus dari serial Hannah Montana). Mereka adalah bintang film serial televisi tentang anjing berkekuatan super yang bisa ngelompatin helikopter terbang, ngeluarin sinar dari mata, dan gonggongannya bisa bikin sepasukan tank bubar jalan.

Supaya ‘akting’ Bolt si anjing nampak meyakinkan, dia dikondisikan untuk betulan percaya bahwa kehidupannya di film adalah nyata, bahwa dia betulan punya kekuatan super. Bolt nggak pernah keluar dari set film, dan seluruh adegan diambil dengan kamera tersembunyi.

Sampai pada suatu episode di mana Penny ceritanya diculik penjahat dan terpisah dari Bolt. Karena mengira penculikan itu betulan terjadi, Bolt kabur dari set untuk ‘menyelamatkan’ Penny. Karena satu dan lain hal, Bolt terbawa truk sampe ke New York dan harus mengarungi perjalanan melintasi Amerika untuk kembali ke Hollywood, ke rumah Penny.

Di jalan, Bolt berkenalan dengan Mitten si kucing dan Rhino si hamster yang membantunya mengatasi berbagai halangan.

Komentar gue:

Sebenernya nggak ada yang baru dari film ini. Ibarat lagu, dia adalah lagu ala Ahmad Dani: nyomot sedikit-sedikit dari sana sini sehingga lolos dari batasan 8 bar plagiarisme dan ngaku-ngaku lagunya ‘bergaya’ Brit-Rock. Konsep tokoh film yang harus menghadapi kerasnya realita hidup pernah dipake di ‘Last Action Heroes’-nya Arnold atau Buzz Lightyear di ‘Toys Story’. Sekelompok binatang yang mengarungi perjalanan panjang untuk pulang ke rumah, mirip ‘Homeward Bound’. Bintang TV yang nggak tau bahwa seluruh hidupnya hanya fiksi mirip ‘The Truman Show’. Nggak ada yang baru, sebenernya. Untungnya para pembuat film ini mampu mengemasnya jadi tontonan yang segar dan menarik.

Rahasianya, kalo menurut gue, adalah kekuatan karakter-karakter di dalamnya. Masing-masing karakter punya latar belakang kuat yang bikin tindakan-tindakan mereka jadi lebih mudah gue terima. Bolt yang merasa dirinya pahlawan super tampil pede dan rada sok tau, Mitten si kucing jalanan yang sehari-hari harus hidup keras demi bertahan hidup tampil rada licik dan manipulatif, dan Rhino yang seumur hidupnya cuma dihabiskan untuk nonton TV sambil terkurung dalam bola plastik tampil penuh semangat begitu dapat kesempatan berpetualang dengan sang idola.

Masing-masing karakter berinteraksi secara menarik dan berkembang sepanjang film. Simak aja perubahan sikap Bolt saat dia akhirnya menyadari bahwa dia nggak sehebat yang dia kira selama ini. Adegannya cukup menyentuh, dan menyampaikan pesan moral bahwa tanpa kekuatan super setiap orang bisa melakukan hal yang luar biasa, selama mereka punya tujuan jelas yang ingin dicapai. Juga perubahan sikap Mitten yang tadinya sinis dan kecewa pada hubungan antara majikan dan binatang peliharaan, tergugah oleh kesetiaan Bolt pada Penny.

Faktor yang juga nggak kalah penting adalah ramuan adegan-adegan seru di sepanjang film yang bikin gue ikutan geregetan sendiri. Favorit gue adalah adegan pembuka yang menggambarkan kesaktian Bolt membantu Penny melawan sepasukan penjahat, gila-gilaan mirip adegan-adegan dalam film Matrix. Selain itu adegan-adegan humornya juga segar dan cerdas. Misalnya ulah Mitten yang memeras sekelompok burung merpati untuk setor jatah makan harian dengan latar belakang musik ala Italia, mirip para gangster di film mafia. Juga celetukan sinis Mitten waktu mengomentari Rhino si hamster yang turut bergabung dalam perjalanan dengan “I have an issue with the number of lunatics in this trip. My limit is one.” Hehehe…

Kesimpulannya, film ini layak tonton oleh semua umur. Sebuah karya spektakuler mengingat waktu produksinya yang dikebut dalam 18 bulan sementara rata-rata film animasi lain butuh 4 tahun. Walaupun nggak seorisinal Rattaouille, film animasi yang pernah gue hadiahi 5 bintang, tapi tetap segar sebagai tontonan dan membawa pesan moral yang bagus juga. Buat penduduk Jakarta yang belum nonton, sekarang masih diputer di bioskop 3-D Plaza Senayan. Jangan kuatir, filmnya sepadan dengan harga tiketnya kok, dan efek 3-Dnya bener-bener ngebantu film ini jadi lebih seru. Cuma gue sarankan bawa cairan pembersih kaca mata kalo mau nonton di bioskop 3-D, soalnya gue curiga kacamatanya nggak disanitasi dengan baik dan benar sehingga beresiko jadi media penularan sakit mata.

17 comments