Sore tadi, gue singgah di Bandung dalam perjalanan pulang dari tugas kantor di Ciamis, bareng Fitri dan Andien. Dengan niat mau jalan-jalan bentar di seputaran Riau / Dago, kami nunggu angkutan di Jalan Sunda, deket simpang lima.
Tiba-tiba aja terdengar suara familiar.. ciiiit….bruk…. dan berisik teriakan orang-orang. Ternyata ada sebuah motor berpenumpang dua orang yang ketabrak bis besar. Motornya nyangkut di bawah bis, dan kedua penumpangnya mental.
Kronologinya: lampu lalin dari arah motor datang udah merah, tapi mereka nyelonong terus. Kebetulan ada dua orang polisi lagi bertugas di situ, dan begitu ngeliat motor nyelonong mereka membunyikan peluit. Kaget karena disemprit polisi, motor ngerem mendadak di tengah-tengah persimpangan besar itu dan datanglah bis dari arah kanan motor, nggak sempet ngerem lagi.
Refleks ‘naluri jurnalistik’ membuat gue langsung menjepretkan kamera, tapi setelah gue pikir-pikir lagi, foto2 korbannya terlalu horror untuk gue pajang di sini.Yang jelas, waktu korban yang satu diangkat oleh polisi, ada darah segar mengucur dari lubang besaaar di belakang kepalanya. Kayaknya yang itu meninggal, deh. Sedangkan yang satunya masih kejang-kejang dengan mata terbalik. Kedua orang polisi bertindak cepat, mereka menghentikan angkot yang kebetulan lewat dan membawa korban pake angkot.
Malemnya, gue lagi ada di pangkalannya Cititrans travel di Dipatiukur waktu Fitri nunjuk sebuah bingkai berisi tanda-tangan para celeb yang pernah make jasa Cititrans. Terselip di situ ada tanda tangan VJ Grady…
Sebagaimana diberitakan di media massa, VJ Grady adalah salah satu korban pembunuhan berantai Ryan.
Hmmm…. kayaknya hari ini gue lagi banyak diingatkan tentang kematian. Jadi bertanya-tanya sendiri, kira2 kalo gue mati nanti, apakah orang yang baca blog ini akan semerinding gue, saat baca tanda tangan VJ Grady di pangkalan Cititrans ya?
life’s fragile, make sure you don’t use yours to break others’.

Tinggalkan Balasan ke beha38b Batalkan balasan