pertanyaan buat sang motivator no. 1

Foto oleh Matthias Wagner on Unsplash

Minggu lalu, gue beruntung dapet kesempatan ikut seminar motivasi Andrie Wongso, gratis karena nebeng acara kantor. Ini kesempatan langka, minimal buat gue, karena denger2 sekali ‘mentas’ dia menetapkan fee yang lumayan mahal, yaitu berkisar di angka 30 jutaan (CMIIW).

Terakhir gue nonton langsung Andrie Wongso di tahun 2003, dan minggu lalu pun dia masih bawain materi yang kurang lebih sama yaitu tentang perjuangan hidupnya dari orang susah menjadi orang sukses.

“Saya bersyukur terlahir sebagai orang susah,” kata Pak Andrie, “karena penderitaan saya semasa kecil jadi motivasi yang membakar semangat saya untuk jadi orang sukses! Saya ingat, waktu masih kecil jangankan makan enak di restoran, kalau ulang tahun kado dari ibu saya hanya telur rebus. Buat saya dan dan kedua saudara saya, ibu menghadiahkan 2 butir telur rebus, masing2 dibelah dua. Saya yang ulang tahun boleh dapat 2 belahan telur, sementara kakak dan adik saya masing-masing dapat separo telur. Bedanya seperti bumi dan langit dengan keadaan anak-anak saya sekarang. Begitu lahir, mereka sudah jadi anak milyuner. Mau kemana-mana diantar mobil ber-AC. Kalau ulang tahun, 3 minggu sebelumnya sudah ditanya sama ibunya, mau pesta di mana, undang berapa orang…”

Waktu coffee break, iseng gue datengin Pak Andrie.

“Pak, saya mau nanya, tapi sebelumnya maaf lho kalau pertanyaannya agak menyinggung pribadi…”
“Ya, kenapa?”
“Tadi kan Pak Andrie bilang, karena kecilnya menderita, maka bisa termotivasi untuk jadi sukses seperti sekarang. Trus gimana dengan anak-anaknya Pak Andrie yang sejak lahir hidup enak, apakah menurut Pak Andrie mereka termotivasi untuk sukses?”
Pak Andrie agak terdiam, dan pas menjawab juga terdengar ngambang, “.. yah tapi otak mereka pintar-pintar…”

Kesimpulan gue: harta bisa diwariskan, tapi sukses tidak.

59 comments


  1. mbot said: Trus gimana dengan anak-anaknya Pak Andrie yang sejak lahir hidup enak, apakah menurut Pak Andrie mereka termotivasi untuk sukses?”

    salut ama pertanyaannya……sederhana, jelas dan nyentil…..


  2. Ngapain ngurusin anaknya Andre wongso, kurang kerjaan, mending ngurusin diri sendiri, kitanya gimana??? sudah sukses blom???Pastinya manusia tidak sempurna, sesukses-suksesnya orang, pasti punya kekurangan. Lagian itu kan ukuran sukses yg dipake adalah sukses duniawi. Kita gak tau dikehidupan selanjutnya bang Andre sukses gak dari usahanya memotivasi orang2 didunia, anak2nya sukses gak, lalu pertanyaan yang paling penting: KITA SENDIRI SUKSES GAK???>> Sorry 4 all,,,,cuman pikiran selintas aja,,,


  3. masa lalu memang bisa jadi guru yang berharga. apalagi klo kita atau org lain bisa menarik hikmah dari masa lalu tersebut.tapi klo masa lalu tersebut akhirnya cuma jadi hiasan yang dikenang-kenang terus, repot juga…sebab, harga manusia bukan ditentukan dari harganya pada hari kemaren, atau besok. tapi hari ini.(maaf bang, klo kedengeran sotoy, tapi saya tergelitik sangad baca tulisan ini)omong2 salut buat bang mbot atas pertanyaannya yg sederhana tapi mendasar.^_^


  4. IMHO, sebenarnya relatif mudah untuk memotivasi anak-anaknya – yang menurut dia sejak lahir hidup enak. Caranya hampir sama dengan perjalanan hidup si motivator. Jangan beritahu bahwa sebenarnya mereka itu hidup enak. Kondisikan bahwa sebenarnya mereka itu menderita dan harus berjuang keras. Kalau sebelumnya punya target: bagaimana besok makan, beri target yang lebih: bagaimana menyalip asetnya Bill Gates.


  5. Aku pikir motivator andal seyogyanya memang bisa membangkitkan motivasi orang-orang yang tidak perlu motivasi pun bisa hidup (dalam arti keperluan sandang, pangan, papan berkecukupan.) Kalau terdiam–tergantung berapa lamanya–bisa jadi belum terpikir tuh, hehe.


  6. tianarief said: anak-anaknya harus mengalami jadi orang susah juga! *biar nanti jadi sukses* –hartanya semua dihibahkan, dia pindah ke rumah kontrakan, cari kerja dari nol, dst. :))

    wah.. mas tian memang lebih bijak.. saya lebih setuju jawaban yang ini!!


  7. mbot said: “.. yah tapi otak mereka pintar-pintar…”

    anak-anaknya harus mengalami jadi orang susah juga! *biar nanti jadi sukses* –hartanya semua dihibahkan, dia pindah ke rumah kontrakan, cari kerja dari nol, dst. :))


  8. mbot said: “Tadi kan Pak Andrie bilang, karena kecilnya menderita, maka bisa termotivasi untuk jadi sukses seperti sekarang. Trus gimana dengan anak-anaknya Pak Andrie yang sejak lahir hidup enak, apakah menurut Pak Andrie mereka termotivasi untuk sukses?”

    kekekekeke….. check mate


  9. jadi ,…. the moral of the story is….jangan kasih anak anak kita telur banyak banyak…. 🙂 hehe..salah ya ?btw…berarti pak Andrie masi mendingan dari mak bapak gue nih, makan telor satu dibagi 6. 🙂


  10. waktu kecil kondisi saya kurang lebih seperti itukita sudah diajar untuk menghasilkan uang sendiri.jual es mambo atau ikut orang tua panjat truk buat dagang ke desa sebelah…walau tidak sukses secara materi, tapi saya beruntung dengan nilai mandiri yang diajarkan orang tua.