
Urban Kitchen pada dasarnya adalah sebuah foodcourt: sebuah tempat dengan aneka vendor jualan makanan barengan. Yang istimewa dari tempat ini adalah sistem pemesanannya.
Mungkin buat yang sering makan di foodcourt pernah mengalami problem ini: makanan udah dipesan, trus pramusajinya nggak dateng-dateng karena nyasar nggak bisa menemukan posisi kita. Nah, di Urban Kitchen ini, kejadian serupa bisa diminimalkan. Caranya: setiap kali pesan makanan, kita dikasih struk putih. Nah, setelah berhasil dapet tempat duduk, kita serahin bon putih ini ke salah satu pramusaji yang lewat. Dia nanti yang akan mengambilkan makanan dari outlet, dan mengantarkannya ke meja kita. Kalo gue perhatiin, kayaknya para pramusaji udah dibagi ‘wilayah operasi’-nya. Dengan demikian mereka mudah mengingat di mana lokasi duduk para tamu.
Sistem yang sederhana ini sukses mengantarkan makanan ke meja gue tanpa salah, walaupun waktu itu kondisinya lagi rame banget – nyaris chaos. Hmmm… kenapa pengelola foodcourt lainnya nggak kepikiran menerapkan sistem serupa ya?
Soal harga makanan di sini, yah… berhubung lokasinya aja di Senayan City, tentunya tergolong ‘premium’ dibanding foodcourt pada umumnya. Tapi bagusnya dengan sistem pembayaran yang terpusat di pintu keluar, Urban Kitchen menerima pembayaran dengan kartu kredit.

Tinggalkan Balasan ke sirtub Batalkan balasan