Semalem, gue mau beli lauk di restoran Padang deket rumah. Daripada
jalan kaki lama, gue naik sepeda.
Di sebuah jalan sepi, ada taksi di belakang gue. Klakson-klakson dan
kasih lampu minta lewat. Berhubung di sebelah kiri jalan ada banyak
mobil parkir, ya gue tetep aja jalan di tengah. Setelah ngelewatin
mobil-mobil parkir itu, baru gue rada minggir ke kiri.
Eh rupanya si supir taksi ini rada sebel musti ngantri di belakang gue
segitu lama (baca: sekitar 5 detik). Waktu posisinya bersebelahan dengan
gue, dia geber-geber gas. Gue, berhubung emang lagi buru2, ya ngebut
terus – malah tambah kenceng.
Sekitar 5 meter di depan gue liat ada polisi tidur. Gue nggak mengurangi
kecepatan karena gue tau; karena tinggal berdiri di atas pedal aja udah
cukup untuk ngelewatin polisi tidur sambil ngebut. Sayangnya, si supir
taksi kayaknya nggak nggak tau soal itu. Dia masih aja asik2 ikutan
ngebut, mungkin emosi mau mendahului gue kali.
HUP! Gue berhasil ngelewatin polisi tidur dengan selamat sejahtera, dan
nggak lama kemudian di belakang terdengar KRAAAK… suara bagian bawah
body taksi menghajar polisi tidur.
Huhuhu… biar mamp*s… lagian, tarik2an kok sama sepeda sih, mas
taksi?

Tinggalkan Balasan ke mbaktika Batalkan balasan