Ini adalah film yang paling gue tunggu dengan harap-harap cemas di tahun 2007 ini. Di satu sisi gue udah nggak sabar ingin liat spiderman beraksi lagi, tapi di sisi lain rada kuatir juga denger rencana banyaknya super-villain yang akan dimunculkan di sini. Bukan apa-apa, soalnya gue masih trauma sama film "Batman & Robin" di mana muncul Batman, Robin, Batgirl, Dr. Freeze, dan Poison Ivy ngeriung nggak jelas dan menghasilkan salah satu film Batman ternorak yang pernah dibuat orang.
"Batman & Robin" dengan 2 super-villain aja udah norak, apalagi Spiderman 3 yang menampilkan New goblin, Sandman, dan Venom sekaligus?
Tapi begitu film dimulai… pheeew… gue bisa bernafas lega. Tangan dingin Sam Raimi yang udah sukses meramu 2 film Spiderman sebelumnya ternyata masih menunjukkan kesaktiannya.
Ringkasan cerita:
Film ini menceritakan kehidupan Spiderman yang lagi mulai ‘menanjak’. Kehadirannya diterima masyarakat, berhasil pacaran sama Mary Jane, kuliah lancar, pokoknya tenang tenteram. Eh taunya muncul si Harry Osborn (James Franco), anaknya Norman Osborn sang Green Goblin yang masih penasaran ingin balas dendam kepada Spiderman. Disusul dengan Flint Marko alias Sandman (Thomas Hayden Chuch), buronan yang bertanggung jawab atas kematian paman Ben, dan terakhir Eddie Brock (Topher Grace) fotografer rival Peter Parker di Daily bugle yang belakangan berubah jadi Venom. Turut memeriahkan suasana, hadir juga Gwen Stacy (Bryce Dallas Howard), pacar Eddie Brock yang naksir Spiderman.
Udah, segitu aja ya ringkasannya, biar nggak jadi spoiler! Maap kalo terlalu ringkas, namanya juga ringkasan.
Tanggapan gue:
Yang pertama-tama patut diacungi jempol adalah duet Kathy Driscoll dan Francine Maisler yang dengan jagonya memilih Bryce Dallas Howard untuk memerankan Gwen Stacy. Sosoknya bener2 mirip banget dengan gambaran Gwen Stacy di komik selama ini, lengkap dengan bibir sexy dan mata kucingnya. Coba bandingin sendiri:

Secara umum hasil karya mereka dalam memilih pemain sangat memuaskan, Tobey pas banget memerankan sosok Peter Parker yang cenderung nerd dan nggak terlalu menganggap diri super, apalagi keputusan mengajak Rosemary Harris sebagai Bibi May, pas buanget! Gue cuma nggak setuju sama Kirsten Dunst sebagai MJ – karena menurut gue seharusnya sosok MJ jauh lebih ‘hot’ dari yang diperankan Kirsten. Tokoh MJ di komik itu seharusnya super-model, lho!
Kehadiran Thomas H Church awalnya sedikit membuat gue risih karena masih terbayang-bayang peran dodolnya sebagai Lowell di serial tivi "Wings". Tapi seiring berjalannya film, aktingnya semakin meyakinkan kok. Sedangkan Topher Grace sebagai Venom… hmmm…. seharusnya yang namanya Eddie Brock itu badannya jauh lebih gede – mirip binaragawan gitu (coba aja perhatiin di komik, badan Venom selalu digambarkan jauh lebih gede dari Spiderman).
Yang gue suka dari film ini adalah, walaupun muatan cerita yang mau disampaikan cukup banyak, semuanya bisa disampaikan secara runut. Selama ini kan gue sering merewelkan kaitan sebab-akibat antar adegan, seperti "loh, kok tiba2 tokohnya melakukan itu? kenapa? apa latar belakangnya? dst- dst", nah di film Spiderman 3 pertanyaan rewel tersebut lumayan mendapat jawaban yang memuaskan. Tapi walaupun mampu bercerita dengan enak, tetep aja menurut gue film ini akan jauh lebih fokus kalo super-villainnya dikurangi. Seharusnya fokus aja antara Spiderman vs. Venom, nggak usah pake ada Sandman segala. Masalahnya, sebagai sutradara Sam Raimi punya penuh menentukan lakon dan personally dia nggak suka sama karakter Venom. Maka buat para penggemar Venom siap-siap kecewa ya liat tokoh ini tampil rada cemen dan terlalu ‘lemah’ untuk ukuran seorang Venom.
Soal special effects, ah udahlah nggak usah dibahas lagi. Top banget. Gerakan symbiotes-nya persis sama seperti yang selama ini digambarkan di komik – cair tapi lengket. Dan nggak cuma mengandalkan SFX yang canggih, tapi juga kreatif mengolah latar belakang sebuah peristiwa sehingga jadi adegan yang menegangkan. Contohnya adegan crane ngamuk yang membabat gedung tetangga: perhatikan urutan kerusakan yang dibuat oleh crane – makin lama bikin situasinya makin tegang dan sulit ditangani!
Pertanyaannya sekarang adalah; film ini bener-bener nggak menyisakan nafas buat sequel Spiderman berikutnya. Venom sebagai super-villain paling populer udah dikeluarin, lantas siapa dong yang bakal tampil sebagai super-villain di Spiderman 4? Atau Sam Raimi memang berencana mengakhiri sequel Spiderman di nomor 3 aja?

Tinggalkan Balasan ke ical792004 Batalkan balasan