Sebagai orang yang udah menjelajahi Bandung lebih dari 10 tahun,* gue cukup surprise waktu baca reviewnya Rani tentang Sierra, resto yang gue sama sekali belum pernah denger sebelumnya. Gue emang belum nyobain semua tempat di Bandung sih, tapi biasanya sekalipun belum pernah ngedatengin, paling enggak gue pernah denger namanya. Makanya gue penasaran banget pingin liat kayak apa tempatnya, apalagi Rani ngasih 5 bintang gitu di reviewnya.
Sialnya, di banyak kesempatan gue ke Bandung setelah review itu online, adaaa aja halangannya sehingga gue batal ke Sierra. Yang lagi nggak bawa mobil lah (tempatnya susah dijangkau pake kendaraan umum), yang mendadak pingin nyoba tempat lain lah, yang nggak sempet lah… Sampe akhirnya pas minggu lalu gue ke Bandung, kesampean juga gue ke sana.
Dari tampak luarnya aja resto ini cukup mengesankan. Seperti jamaknya view restaurant lain di Bandung, dia menjual pemandangan kota Bandung dari ketinggian. Dan mulai lo masuk ke parkiran pun lo udah disuguhi pemandangan yang bagus banget. Perlu dicatet juga, gue ke sana siang2. Gue yakin kalo malem2 pasti pemandangannya lebih bagus lagi!
Konsep bangunannya serba minimalis, dengan jendela2 setinggi ruangan yang bikin suasana jadi lebih alami. Lo bisa pilih, duduk di dalem atau di balkon yang mengelilingi resto ini. Dengan adanya jendela2 yang segede-gede gaban** itu, lo tetep bisa menikmati pemandangan sekalipun duduknya di dalem.
Sekarang tentang menunya. Mereka menyajikan berbagai jenis masakan, ada Indonesia, Eropa, sampe Jepang. Gue pesen Chicken Sierra. Sajiannya berupa ayam goreng yang diisi bayam… unik banget. Dan enak juga, dengan porsi yang melegakan bagi orang yang telat makan seperti gue waktu itu. Makanan yang dipesen Ida gue lupa namanya, pokoknya sejenis pasta gitu deh. Enak juga. Sup krimnya pake roti gembung di atasnya, ala Zuppa-Zuppa, tapi di menu namanya bukan Zuppa-Zuppa. Apa, gitu, lupa gue. Yang jelas enak. Cara penyajiannya juga cukup diperhatikan, jadi selain bikin kenyang juga enak dilihat. Yang paling mengesankan buat gue, pramusajinya cukup ramah dan punya product-knowledge yang memadai. Penyakitnya view-restaurant lain di Bandung seperti the Peak, the Valley, atau Kampung Daun adalah pelayanannya yang buruk. Kemungkinan karena nggak usah dilayani dengan baik aja orang udah pada mau dateng dengan motivasi ingin menikmati keindahan pemandangan. Contohnya salah satu kejadian yang bikin gue males dateng lagi ke the Valley: sekitar jam 11 gue manggil waiter untuk mesen minuman dan dijawab dengan fungkeh banget “Udah last order pak, tadi kan udah dibilangin!” Idih, kapan dia ngomongnya sama gue??
Anyway, balik ke Sierra, dengan segala plus point tersebut, harga makanannya juga terjangkau banget. Rata2 20 ribuan, walau ada juga sih steak yang 80 ribuan.
Kesimpulannya: highly recommended banget, Sierra adalah tempat yang wajib dikunjungi kalo ke Bandung, dan the Valley adalah tempat yang wajib dihindari.
*hiperbola banget, kenyataannya cuma 2 bulan di tahun 91, 2 minggu di tahun 93, 3 hari di tahun 97, dan seminggu-seminggu di setiap tahun sesudahnya.
**sebuah ungkapan yang kurang tepat sebenernya, karena gaban itu gak gede2 amat. Nggak segede robotnya Goggle V atau Godzilla, yang jelas.Klik di sini untuk mengunjungi situs tentang serial Space Cop Gaban.

Tinggalkan Balasan ke mbot Batalkan balasan