Di hari Minggu yang damai sentosa ini, sepagian gue cuma di rumah aja berdua Rafi, karena emaknya lagi ada acara Oriflame di Surabaya. Baru mulai beranjak keluar rumah sekitar jam 9 pagi, itu pun jalan kaki ke stasiun trus naik commuter line. Informasi ini penting gue sampaikan di awal sebagai penekanan bahwa beneran sepagian ini gue sama sekali nggak buka-buka aplikasi gojek, apalagi memanfaatkan layanannya.
Makanya gue heran banget saat siangan gue buka gojek, iseng-iseng lihat history, dan menemukan bahwa hari ini gue pergi ke SMPN 223, di mana pun lah itu.
Apakah Gue Telah Membelah Diri dan Berkelana Tanpa Sadar?

Waktu transaksinya jam 7.49, saat gue masih leyeh-leyeh di rumah. Gue cek e-mail, ada detail transaksinya. Tertulis ordernya berangkat dari Bulak Ringin, Ciracas, menuju Pasar Rebo.

Langsung dong gue kirim e-mail transaksi gojek ajaib itu ke customerservice@go-jek.com. Setelah dapet jawaban-jawaban otomatis, baru jam 17.41 ada manusia yang menjawab. Namanya Ivan Mardani, dan jawabannya malah bikin gue kesel. Ini kutipannya:
Saat ini pihak PT. GO-JEK Indonesia sudah memakai kode keamanan One Time Password yaitu password yang digunakan satu kali penggunaan dan hanya dikirimkan kepada nomor pelanggan yang terdaftar untuk menjaga keamanan akun pelanggan.
Apabila pelanggan telah memberikan atau menginformasikan kode OTP kepada pihak lain, maka segala transaksi yang telah dilakukan oleh pihak lain dengan kata lain sudah mendapatkan persetujuan pelanggan. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengubah segala transaksi yang sudah disetujui pelanggan dan tidak ada penggantian.
Dengan kata lain, dia bilang saldo gue berkurang karena gue telah menyebarkan OTP (one time password) gue kepada orang lain, sehingga kalo saldo gopaynya hilang ya salah gue sendiri.
What…
Boro-boro nyebar-nyebarin OTP ke orang lain, request OTP pun enggak. Gimana sih.
Gue reply e-mail itu, bilang bahwa gue hari ini nggak request OTP samsek.
Jawaban berikutnya, masih dari rekan kita Ivan Mardani, lebih cerdas lagi:
Setelah kami melakukan pengecekan lebih lanjut dapat kami informasikan bahwa terdapat permintaan kode OTP untuk akun GO-JEK Anda pada tanggal 11 Maret 2018 di jam 10:47 kemudian kode tersebut telah berhasil digunakan untuk masuk pada akun GO-JEK Anda oleh pelaku. Apabila pelanggan telah memberikan atau menginformasikan kode OTP kepada pihak lain, maka segala transaksi yang telah dilakukan oleh pihak lain dengan kata lain sudah mendapatkan persetujuan pelanggan. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengubah segala transaksi yang sudah disetujui pelanggan dan tidak ada penggantian.
Dia bilang, gue jam 10.47 udah merequest OTP dan OTPnya berhasil diverifikasi sehingga, lagi-lagi, hilangnya gopay gue adalah salah gue.
Kata dia,
gue,
request OTP,
jam 10.47.
Lah, pan yang gue tanyain transaksi jam 7.49…

Kesimpulan
Ya udahlah ya, cuma 19 ribu aja sih yang ilang, tapi ini pertanda bahwa sistem gopay kebanggaan mas Ivan Mardani ini nggak aman-aman amat. Dulu saat rame saldo gopay dibobol, Gojek langsung ganti saldo yang hilang tanpa banyak cingcong. Sekarang, karena sistem OTP yang canggih itu, maka kalo ada saldo yang ilang, itu mungkin adalah…

kok mirip yak kasusnya dengan gw. meski beda. karena dalam kasus yang gw alami akun gw dipake orang tapi dia bayar pake cash,
Mas, udah ribut di Twitter belum? Biarpun cuma 19 ribu, kalau dikalikan banyak orang mah banyak mas. Ayo komplain mas!
Ini barusan pihak Gojek nelepon, katanya akan melanjutkan investigasi. Kita tunggu dulu apa hasil investigasi mereka ya.
:). Semoga dapat ganti yang lebih baik.
Amiiin. Sebenernya yg lbh diharapkan adalah jawaban kenapanya, karena kalo hari ini bisa hilang 19 rb, besok2 bisa juga hilang dlm jumlah kbh besar kalo blm ketahuan penyebabnya
🙁 turut prihatin mas mbot
Makasi