Awas… Modus Salesman Mobil

Kemarin, gue dan Denni, temen kantor, naik Grab Car dalam rangka mau belanja peralatan kantor di Pasar Baru. Mobil yang dipake si abang Grab Car ternyata sama dengan mobil yang baru dibeli Denni, maka timbullah obrolan tentang proses pembelian mobilnya. Lucunya, atau dalam konteks ini: nggak lucunya, ternyata mereka berdua mengalami “modus” yang kalo dibilang nipu mungkin belum bisa, tapi secara praktik jualan sangat ngeselin dan berpotensi merugikan pembeli. Karena si abang Grab Car belinya pake leasing, nampaknya dia dapet bonus dimodusin pula oleh perusahaan leasing-nya sehingga perjalanan kemarin berakhir dengan gue yang berulang kali nyuruh dia segera dateng ke kantor leasing untuk memperjelas haknya sebagai konsumen.

Ini dia poin-poin modus salesman mobil yang dialami Denni dan abang Grab Car:

Langkah-Langkah Modus

  1. Di pertemuan awal, salesman bilang unit mobil ready stock, semua warna ada, bisa keluar dalam waktu kurang dari sebulan
  2. Diminta bayar tanda jadi 5 juta
  3. Setelah sebulan lewat, nanya nasib mobil kepada salesman. Jawabannya, ada masalah di gudang, tapi “sebentar lagi” bisa dianter.
  4. Dua minggu kemudian ditanya lagi, jawabannya “masih nunggu nomor dari pihak kepolisian”
  5. Ulangi poin 3 dan 4 dengan alasan yang bervariasi sampai calon pembeli kesel, dan saat calon pembeli memutuskan batal lalu minta balik tanda jadi, maka salesman bilang “kalo batal, tanda jadi hangus”.

Modus kayak gini sempet terjadi juga ke gue sekitar tahun 2011, sehingga gue sempet bertanya-tanya, sebenernya salesman mobil itu targetnya jualan mobil atau sekedar ngumpulin tanda jadi 5 juta. Lumayan lho, 5 juta kan terjangkau untuk kebanyakan kalangan, jadi lebih gampang “dijual” daripada mobil yang harganya ratusan juta.

Baik gue, Denni maupun abang Grab Car akhirnya memutuskan bertahan karena sayang dengan uang tanda jadi yang 5 juta itu, dan kami semua berakhir dengan terpaksa nerima mobil yang warnanya nggak sesuai dengan keinginan dengan alasan stok habis, dan kalo mau nunggu stok berikutnya harus nambah uang tanda jadi lagi.

Bonus Kesialan

Bonus untuk abang Grab Car, dia juga mengalami hal-hal yang menurut gue mencurigakan:

  • Untuk dapet STNK, dia harus bayar 1 juta ke salesman
  • Uang muka yang disyaratkan mendadak naik. Tadinya dibilang cukup 10 juta, tahu-tahu diminta 10 juta lagi. Itu di luar tanda jadi yang 5 juta, jadi total dia harus keluar 25 juta
  • Walaupun uang muka yang dibayarkan naik 2 kali lipat, besar angsuran dan tenornya tetap. Logikanya, kalo uang muka lebih gede, angsuran akan lebih ringan
  • Surat keterangan jadwal angsurannya fotokopian, abang Grab Car nggak tanda tangan di atas dokumen jadwal angsuran yang merinci berapa nilai jual mobil, berapa uang muka, dan berapa cicilannya

Semua poin di atas diperparah dengan si abang Grab Car nggak tau sama sekali di mana lokasi kantor perusahaan leasing-nya. Semua urusan dia selesaikan dengan salesmannya, yang setelah serah terima mobil memblok dia di WA, FB, Twitter. Rupanya si salesman  “merasa terganggu” karena abang Grab Car sering menghubungi untuk menanyakan haknya. Oh dan btw, salesman ini adalah teman sekolah si abang Grab Car di SMP dan SMA, makanya dia percaya penuh.

Abang Grab Car baru merasa ada yang nggak beres saat gue tanya, “Kalo nanti mau memperpanjang STNK, kan syaratnya harus bawa copy BPKP dan surat keterangan dari leasing. Nah, abang mau minta ke mana tuh?”

Buat kalian yang berencana mau beli mobil, gue sarankan beli dari dealer yang direkomendasikan orang yang kalian kenal deket. Tanya-tanya dulu pengalaman kerabat kalian yang baru beli mobil, dan hindari dealer yang lebih fokus jualan tanda jadi 5 juta ketimbang jualan mobil.

sumber foto

3 comments


  1. Reblogged this on yht2506 and commented:
    Halo, apa kabar?
    Kata orang jaman sekarang makin sulit…sulit untuk jujur… Membaca kisah dari salah seorang blogger miris banget….kok ya niat banget sales mobil ngakalin customernya…..
    Buat yang mau beli kendaraan (mobil/motor) sebaiknya waspada dan tanya tanya dulu sama temen yang paham seluk beluk pembelian kendaraan……

Tinggalkan Balasan