Kalau berdasarkan trailernya dan beberapa adegan pertamanya, film ini menjanjikan tontonan lucu-lucu seru ala Knight and Day. Jen (Katherine Heigl – The Ugly Truth) baru putus dengan pacarnya dan ikut berlibur ke Nice, Perancis, bersama bapaknya (Tom Selleck) dan ibunya. Di lift hotel, Jen ketemu Spencer (Ashton Kutcher – That 70’s Show) dan langsung ser-seran. Demikian pula sebaliknya, Spencer ternyata juga ser-seran terhadap Jen, sehingga dia langsung ngajak kencan.
Tanpa diketahui oleh Jen, Spencer adalah seorang pembunuh bayaran. Tapi tentunya pembunuh bayaran yang baik hati dan bertanggung jawab. Maka mereka pun menikah dan hidup berbahagia selama 3 tahun, setelah Spencer meninggalkan profesi lamanya dan kerja baik-baik di perusahaan konstruksi. Setelah menjalani kehidupan tenang selama 3 tahun, tiba-tiba Spencer mendapat order membunuh lagi dari mantan bossnya, dan tiba-tiba segalanya berjalan kacau karena semua kenalannya mendadak mengincar ingin membunuh Spencer.
Yang gue rasakan saat nonton film ini adalah bahwa pembuatnya nampak agak kebingungan memposisikan diri. Di satu sisi ingin jadi komedi romantis dengan menjual kemesraan antara Heigl dan Kutcher, tapi juga ingin ada aksinya, tapi juga ingin ada komedinya, tapi juga ingin ada adegan gila-gilaannya ala Hot Fuzz. Hasilnya adalah sebuah film serba tanggung yang kurang meyakinkan dari berbagai sisi. Dari segi romantis-romantisan, para bintangnya nampak kurang meyakinkan sebagai pasangan yang saling tergila-gila. Dari segi aksi, cuma ala kadarnya. Dari segi komedi, joke-jokenya kurang berhasil.
Sebagai contoh: dalam rangka berusaha membuat Spencer terkesan di kencan pertamanya, Jen ‘membeli’ gaun baru yang seksi. Di akhir kencan, Spencer melihat tag harganya belum dicopot dan dia langsung mencopotnya. Jen kaget dan frustrasi karena gaun itu sangat mahal dan dia nggak berencana untuk betul-betul membelinya. Maksudnya, esok harinya akan dikembalikan lagi ke toko tapi sekarang udah nggak bisa karena tag harganya udah dicabut. Padahal Jen nggak punya cukup uang untuk membayar harganya. Semenit kemudian, dengan alasan merasa gaun itu terlalu ketat dan bikin dia sulit bernafas, Jen minta Spencer untuk membantu membukakan. Ritsletingnya ternyata macet, dan dengan gampangnya Jen memutuskan gaun itu lebih baik dirobek aja. Gajeba.
Di posisi setengah film, Ida udah menawarkan kalo gue ingin pulang aja. Gue menolak dengan harapan filmnya akan semakin menarik. Sekarang gue menyesal telah menolak tawaran tsb.
Untuk baca posting terbaru gue terakait film, silakan mampir ke Nonton Deh ya!
sempet bbrp kali sih…
ya betuulll!!
tetangganya jojoba
gak jelas banget 🙂
berarti msh lumayanlah coz mas agung gak ketiduran !
berarti msh lumayanlah coz gak ketiduran !
berarti msh lumayanlah coz gak ketiduran !
ooh film yang gak jelas banget ya, mas.. 🙂
Kembaran gajebo? 😛
gung, gajeba tuh apaan sih?