Sebelum mulai nulis review ini, gue baca-baca lagi review gue atas iron man yang pertama, 2 tahun yang lalu. Waktu itu nggak tanggung-tanggung gue kasih 5 bintang dengan alasan untuk ukuran film yang diangkat dari komik, dia punya alur cerita yang menarik.
Sayangnya gue nggak bisa kasih penghargaan yang sama untuk sekuelnya.
Dibanding yang pertama, film ini terasa sangat menurun intensitasnya. Kalo dulu alur ceritanya dipenuhi dengan ketegangan waktu tony Sark disandera, lantas jatuh bangunnya melakukan uji coba model mark II dan mark III, proses adaptasinya memasang reaktor di dada untuk mencegah serpihan bom terbawa darah ke jantung, masih ditambah lagi dengan urusan orang dalam perusahaannya yang diem-diem menggunting dalam lipatan, dan akhirnya ditutup dengan adegan pertarungan seru melawan musuh yang lebih kuat, di saat tenaga reaktornya udah mulai menipis.
Sedangkan di jilid dua ini, boleh dibilang kehidupan Tony Stark udah mulai aman dan tenteram. Memang ada kemunculan musuh baru Whiplash (Mickey Rourke). Tapi dari kesan awal, tokoh ini nampak kurang meyakinkan karena baju aja nggak pake sedangkan Iron Man terlindung dalam cangkang. Dengan kata lain, sosok antagonis di film ini nggak nampak lebih berbahaya ketimbang di film pertama, apalagi kali ini Iron Man dibantuin oleh War Machine.
Untungnya daya tarik utama film ini, yaitu sosok Tony Stark yang sembarangan, narsis, dan flamboyan masih terasa menyegarkan. Gwyneth Paltrow nampak mulai menua, tapi masih manis dan untunglah ilmu pengetahuan telah menemukan teknologi bernama push-up bra. Yang agak mengecewakan malah Scarlett Johansson. Entah apanya yang salah, dia nampak ajaib sekali di film ini. Mungkin model rambutnya yang nampak terlalu berat dan kaku, atau mungkin memang dia cuma cocok dengan rambut pirang. Garry Shandling dan Sam Rockwell cukup berhasil tampil ‘menggemaskan’ sebagai tokoh-tokoh antagonis.
Kesimpulan akhir: bukan sebuah sekuel yang terlalu berhasil, walaupun nggak parah2 amat.
Foto gue ambil dari wikinya Iron Man 2
fans mas robert
pada nonton sampe selese nggak? kelar subtitle masih ada scene penutup lho…
Scarlett Johanson gak ada macho macho nya babar blas
Ala mak…kasiannya push up bra Gwyneth kebawa2. Scarlett emang tampak terlalu robotik. Kalo gw nonton krn kepiawaian pemeran Tony dlm tebar pesona sih…
kalo gitu beli dvdnya aja ga perlu nontonnya aja
nih…
atau kang mas mbot sentuhannya udah gak sakti lagi?
kok tumben postingan elu gak laku sih mbot?empe makin sepi apa gimana ini…
sebel karena terrence howard-nya diganti.
gue berharap mark david chapman mau melakukan sekali lagi pembunuhan fenomenal.dan ironman3 akan jatuh ke pelukan depp.insya allah, doa orang teraniaya akan didengar.
ah gue bilang sih salah casting.tony stark versi joni dep pasti lebih keren ketimbang tony stark versi eeng saptahadi ini. iya, eeng aktor hebat. tapi dia cuma bikin tony stark jadi tony starkatro.
setuju sekali…film ini bertele2 banget..
iya, di tengah film gue sempet ketiduran bentar. ngobrol nggak penting panjang bgt.
agak boring krn banyak dialog,Om hehe…