Waktu Project Pop meluncurkan album pertamanya di tahun 1996 dengan hit single “Lumpia Vs. Bakpia” sebenernya gue rada pesimis dengan masa depan grup musik ini. Waktu itu mereka muncul hanya dalam selang waktu yang nggak terlalu lama dengan “kakak”-nya, Project P, yang lebih duluan terkenal dengan parodi dari lagu-lagu hit. Waktu itu menurut gue parodi lagu Project P lebih kocak dan lebih gampang nempel di kuping pendengar karena yang diobrak-abrik memang lagu-lagu yang udah dikenal orang. Sedangkan Project Pop, memangnya siapa sih yang mau beli lagu dengan tema candaan kaya lagu-lagu mereka? Bukannya lagu-lagu romantis bertema cinta akan lebih laku di pasaran?
Tapi kemudian terbukti bahwa anggapan gue salah. Project P malah kelelep, dan saat mencoba come back lewat film malah jadi ajang pembantaian diri sendiri, sedangkan Project Pop secara konsisten terus berkarya di selang 3-4 tahun sekali – malah 4 album terakhir dirilis dalam kurun waktu hanya 2 tahun.
Pada kenyataannya, bikin lagu komedi ala Project Pop memang lebih sulit ketimbang cuma ngacak-acak lagu yang udah ada seperti Project P. Satu hal yang gue suka dari lagu-lagunya Project Pop adalah: sekalipun tema lagu mereka “bercanda”, tapi aransemen musiknya digarap dengan serius banget. Bukan cuma itu: kalo kita perhatiin kualitas vokal mereka dari album ke album, terasa ada peningkatan yang menandakan mereka juga serius belajar nyanyi dengan baik dan benar. Lagu-lagu yang mereka nyanyikan pun semakin sulit, menunjukkan mereka semakin pede dengan teknik menyanyi mereka.
Satu hal lagi yang gue salut dari Project Pop adalah; mereka selalu membagi rata porsi nyanyi dalam hampir setiap lagu. Nggak ada salah satu anggota grup yang jadi ‘jagoan’ sendirian atau terlalu dominan. Dengan demikian setelah 14 tahun berkarir grup ini masih nampak kompak, nggak pernah terdengar ribut-ribut internal atau ada anggota yang merasa diperlakukan nggak adil.
Nah sekarang tentang albumnya:
Gue memutuskan beli album ini setelah gue denger dalam tempo 6 bulan sejak diluncurkan, dia udah menghasilkan 3 hit (Batal Kawin, Bohong, dan Senggol-Senggol Reggae). Selain itu, gue juga yakin kalopun lagunya nggak enak, gue masih bisa terhibur dengan cuplikan-cuplikan dialog di awal setiap lagu 🙂
Secara umum, memang album ini masih kalah dibandingkan PopOK (2003) yang komplit satu album enak semua lagunya. Tapi bukan berarti jelek kok. “Batal Kawin” itu cepet banget nempel di kuping, dan gue suka banget “Bohong”: lagu romantis yang dibawakan campur aduk dengan gaya slengean khas Project Pop. Gue suka banget bagian menjelang akhir lagu “Bohong” yang dinyanyikan secara bersahutan ala BoyzIIMen 🙂
Selain itu, Ida juga suka Cinta Tak Sepadan, dan gue terhibur dengan lagu “Don’t Lie” yang memparodikan gaya musik pop melayu yang lagi booming belakangan. Jadi kalo parodi lagu ala Project P hanya sekedar mengganti lirik menjadi kata-kata yang lebih konyol, Project Pop melakukan pekerjaan yang gue bilang lebih sulit yaitu memparodikan gaya musik. Contoh paling jelasnya adalah di lagu “Bukan Superstar” dari album Project Pop sebelumnya, di mana mereka mengambil secuplik-secuplik gaya lagu Letto, Glen Fredly dan Peter Pan. Jenius!
Sedangkan dari dialog-dialog pembuka lagu, semuanya berhasil bikin gue ketawa terutama di lagu CLBK. Di segmen ini mereka secara cerdik memparodikan sosok seorang vokalis band ngetop di Indonesia, sedemikian rupa sehingga semua orang ngerti siapa yang dimaksud tanpa terlalu jelas menunjuk nama. Kocak banget!
Rekomendasi gue: cocok banget buat teman mengarungi jalan macet di Jakarta, mengurangi stress! Buat Project Pop, semoga tetap kompak dan produktif bikin album.
luar biasa kreatif ya?
saya suka yang album sirkus yah kalo gak salah, yang keuar di tahun 2005-2006
Emang mereka keren banget
@shanti: sekedar info nih shant, di kamar dia bilang gini:’Bunda aku kelaparaaan”Apaaaa?? Lapaaar? Apa kabar tuh tadi semangkok besar kentang goreng dan 2 sosis???”Nggg.. Tapi aku lapar”Tidur!’Lalu dia memilih mewarnai buku playhouse disney dan stop ngaku2 lapar..Huhuhuhhu.. Entah dari apa perutnya rafi itu..
toss 🙂
yah… itulah pentingnya tanda baca :-p
enggak, malam ini lagi disekap sama ibunya di kamar nggak boleh nonton tv krn besok sekolah 🙂
udah malem niy …rafi minta makan lagi gak ? 😀
untung setelah kata ‘istri’ ada titikklo ga, brati istri dan kantor itu sambilan saja…. wahhahahapiss
loh kan ngeblog itu pekerjaan saya, istri. kantor hanya sambilan.
Perasaan tadi bilang mau nyelesein kerjaan..Kenapa yg keluar malah review project pop yaaaaaaa???
liike project pop toooo!!