Setelah serial “Curhat Tita” oleh Tita Larasati a.k.a esduren, penerbit “Curhat Anak Bangsa” menerbitkan satu lagi graphic diary berjudul ‘Cerita Si Lala’. Namanya juga ‘graphic diary’, maka cerita yang diangkat dalam komik ini bener-bener cuma seputar kehidupan sehari-hari penulisnya. Tapi justru di situlah letak keunikannya.
Waktu gue sok-sokan ikut kursus nggambar dulu, gurunya pernah bilang bahwa setiap seniman punya caranya sendiri untuk menggambarkan sesuatu. Obyek yang sama, digambar oleh 3 orang yang berbeda, akan jadi 3 gambar yang berbeda juga. Dalam konteks komik, itulah yang terjadi dengan komik ‘Cerita SI Lala’: bahwa kehidupan sehari-harinya yang sebenernya biasa-biasa aja, bisa dikemas menjadi sebuah komik yang sangat menarik.
Yang bikin gue terkagum-kagum sama komik ini adalah betapa rapi dan detilnya Sheila menggambarkan berbagai obyek yang dilihatnya. Misalnya waktu dia menceritakan perjalanannya ke candi Panataran, maka dia gambarlah candi itu lengkap dengan aneka perniknya:

Energi yang dia curahkan untuk menggambarkan sebuah adegan juga sangat luar biasa, bikin beberapa bagian dalam buku ini jadi terasa seperti film animasi saking dinamisnya:

Kehadiran tokoh dua ekor anjing yang sangat disebelin oleh tokoh suami Lala juga kocak banget, antara lain saat suaminya mengajukan usul agar kedua anjing itu diberikan aja kepada “pihak yang lebih memerlukan” dengan ilustrasi seseorang berdiri di depan bangunan bertuliskan…”LAPO”! Hehehe…
Kesimpulannya, mungkin banyak orang yang bisa menggambar dengan keren, tapi cuma sedikit yang punya konsistensi untuk menerbitkannya menjadi sebuah komik. Senang rasanya tau bahwa Indonesia punya komikus dengan talenta sebesar ini, ditambah lagi dengan fakta bahwa ternyata Sheila juga warga multiply! Silakan kunjungi blognya di okeboo.multiply.com

Ada komentar?