belajar dari rafi: banyak senyum, banyak rejeki

Published by

on


rafi_dan_hamster

Soal kenapa Rafi begitu seneng tersenyum, mungkin emang udah dari ‘sono’-nya ditakdirkan begitu. Bahkan sejak belum becus melek, dia udah rajin tebar pesona ke mana-mana. Dan pada dasarnya, setiap orang senang diajak tersenyum – walaupun cuma dari seorang bayi yang nggak tau apa-apa. Itulah sebabnya berdekatan dengan Rafi kadang melelahkan bapaknya yang males basa-basi ini, karena harus meladeni obrolan spontanitas banyak orang.

Yang masih jadi misteri buat gue adalah: pepatah ‘banyak senyum banyak rejeki’ nampaknya terealisasikan secara optimal pada diri bocah ini, karena boleh dibilang hampir semua keinginannya bisa terkabul – kadang secara misterius!
Nggak percaya?
Kasus pertama, waktu gue ngajak Rafi ke Carrefour dan lewat bagian hewan peliharaan. Rafi tertarik pada kandang hamster, yang waktu itu belum dia ketahui namanya.
“Puss… puss…” katanya.
“Itu bukan pus, itu namanya hamster,” kata gue.
“Pe-tel,” kata Rafi
“Ya… apalah terserah.”
“Bapak, mau petel bapak…”
Berhubung gue juga berminat pelihara hamster, tadinya udah hampir gue beliin. Tapi Ida memveto.
“Males ah pelihara hamster! Repot! Bau, lagi!”
Negosiasi langsung berakhir saat itu juga, tentunya dengan kemenangan di tangan ibunda yang kejam. Tapi seperti yang ditulis Ida di journalnya yang ini, beberapa hari kemudian tau-tau lewat seorang mas-mas yang nggak kami kenal membawa seekor hamster dalam kardus! Menurut pengakuannya, dia udah telanjur beli hamster tapi nggak bisa ngurusnya karena nggak punya kandangnya. Maka dia nyari orang yang berkenan menampung hamster malang itu. Berhubung waktu itu Ida lagi agak telmi, langsung gue sambar tawaran si mas, dan terkabullah keinginan Rafi untuk punya ‘petel’.
Nggak berhenti sampe di situ. Rafi juga suka sekali lihat ikan. Kalo lagi jalan-jalan di seputar rumah, dia suka mampir di rumah salah satu tetangga yang punya aquarium di terasnya. Cuma ngintip doang di pager, sambil manggil-manggil, “Ikaaan… sini ikaann…”.
Ida, seperti biasa nggak kooperatif soal binatang-binatang peliharaan, sehingga bisa ditebak reaksinya adalah, “Ngapain pelihara ikan! Repot!”
Eh, beberapa hari kemudian, sepulang dari jalan-jalan sore bersama mbak pengasuh, Rafi datang menenteng sebuah kantong plastik berisi beberapa ekor ikan! Kata mbak pengasuh, seorang ibu yang nggak dia kenal memanggil Rafi dan memberikan seplastik ikan itu.
Ikannya sih bukan ikan hias yang cantik jelita, cuma beberapa ikan kecil yang sering dipake sebagai umpan Arwana, tapi buat Rafi ikan ya ikan. Dia senang sekali dengan peliharaan barunya itu, yang lagi-lagi didapat dengan cara ‘misterius’.
Di luar hamster dan ikan, masih ada beberapa hal-hal kecil lainnya yang secara ‘kebetulan’  berhasil terkabul hanya selang beberapa saat setelah terucap dari mulut Rafi. Misalnya, waktu lagi main mobil-mobilan di rumah, Rafi bilang, “Bunda, mau mobil lagi kayak ini, bunda….” Eh tau-tau besoknya seorang tantenya datang bawa mobil persis seperti yang diminta Rafi.
Tapi kejadian yang paling ‘ajaib’ menurut gue adalah waktu Rafi dan Ida lagi jalan-jalan di Senayan City. Setelah makan kenyang di sebuah restoran, rupanya Rafi masih ingin ngemil. Dia bilang, “Bunda, mau donat.”
“Iya, abis dari sini kita beli donat ya.”
Nggak sampe 15 menit kemudian, dateng sebuah keluarga yang duduk di sebelah meja Ida dan Rafi. Keluarga ini, terutama si ibu, nampak tertarik memperhatikan Rafi. Eh, tiba-tiba aja dia membuka sebuah kotak dari rangkaian belanjaannya, dan mengeluarkan… donat!
“Adek mau donat?”
Ida langsung speechless ngeliatnya.
Rafi, semoga rejekimu terus lancar sampe besar ya nak… dan mudah-mudahan nantinya nggak lupa mendoakan bapak biar bukunya best seller… 🙂
foto: Rafi dan ‘petel’ ajaibnya

53 tanggapan untuk “belajar dari rafi: banyak senyum, banyak rejeki”

  1. srisariningdiyah Avatar

    pujay said: bapaknya judes, suka ngata ngatain orang …

    *cekikikan*

    Suka

  2. runrunphii Avatar

    mas mbot , potonya rafi sama hamsternya ada lagi ga .?pingin liat nih . hehehe ..

    Suka

  3. beautterfly Avatar

    amin,, senyum teeeerrrrussss

    Suka

  4. verans Avatar

    pujay said: bapaknya judes, suka ngata ngatain orang …

    huahahahhha….semoga rafi ga ngikutin bapaknya yahhhh…amin 1000x

    Suka

  5. permenginger Avatar

    jurus ini emang mantep. udah kucoba juga… bbrp hari ini gak tau knp, sumeh mulu. tiap ada harapan aneh muncul, terkabul juga.. cheers, rafi!!!

    Suka

  6. greenpensieve Avatar

    mirip banget senyumnya ama si mbot, fotocopy abis…

    Suka

  7. andriansah Avatar

    AAMINNN

    Suka

  8. melatiadhi Avatar

    anak baik disayang Tuhan 🙂

    Suka

  9. mimihnyasyifa Avatar

    senyum menggoda :Dharus pasang warning tuh ;))

    Suka

  10. ladydhy Avatar

    *cubit-cubit pipi rafi*Rafiiiiiiiii, tante juga punya hamster, ada 2 ekor namanya Moto-Moto dan Molto, lucuuuuuuuu deh! :p

    Suka

  11. tinerachmatiah Avatar

    Waktu hamil ibunya baca apa tuu…anaknya jadi murah rejeki.

    Suka

  12. agusdidin Avatar

    hehehehehe….ajaib sekali yak.. 😀

    Suka

  13. caramelfreeze Avatar

    ehhhhhhhhhhhhh si ganteng rafi

    Suka

  14. ailtje Avatar

    Wah rejeki Rafi bagus nih, boleh dipinjam nggak? nanti saya paksa-paksa untuk senyum-senyum liat sepatu Rotelli keren, kira-kira ada yang ngebeliin gak ya? *yang ada diampiri Oom-oom kali…*

    Suka

  15. dyru Avatar

    semoga makin gede juga tetep gitu

    Suka

  16. irmanovianti Avatar

    hah? itu petel toh? kirain duren yang udah dikupas.. hehehe

    Suka

  17. irmanovianti Avatar

    hah? itu petel toh?? kirain dureeeen yang udah dikupasss.. hehehe

    Suka

  18. cambai Avatar

    senyumnya maut kali mas agung…makanya banyak yang demen ngasih hadiah buat rafi demi senyum mautnya.. ^_^

    Suka

  19. giytha Avatar

    iiihhh kok bisa sihh ??

    Suka

  20. evanda2 Avatar

    Amiiin…. semoga sukses terus ya ..Ngeliat senyuman Rafi mah emang bikin seneng ….

    Suka

Ada komentar?

Previous Post
Next Post

Eksplorasi konten lain dari (new) Mbot's HQ

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca