[sharing hrd] kenapa gaji gede bukan alasan bagus untuk wawancara kerja?

Published by

on


pewawancara curiga melihat calon pegawai yang hanya mengincar gaji besar

Di posting jadul gue yang ini, gue pernah nulis:

Entah kenapa, hari gini masih banyak aja boss2 di perusahaan besar yang berharap orang bergabung di perusahaannya “bukan semata-mata nyari duit” sehingga langsung bete pada kandidat2 yang secara jujur mengakui motivasi kerjanya adalah uang. Lantas kalo bukan karena nyari duit, buat apa dong orang ngelamar kerja? Kelebihan energi?

Tapi seiring berjalannya waktu, dan semakin banyaknya gue ngobrol sama orang-orang yang udah mencapai level ‘boss’, gue sekarang ngerti alasan kenapa para boss nggak bersimpati terhadap calon karyawan yang bilang alasannya melamar kerja adalah nyari gaji lebih gede, yaitu…

3 Indikasi dari Para Pemburu Gaji

Indikasi hubungan yang buruk dengan perusahaan lama

Sebuah artikel di website synovate.com menjelaskan bahwa gaji bukan faktor penentu loyalitas karyawan. Yang lebih penting adalah situasi kerja yang nyaman (sumber dari sini). Beberapa survey lainnya yang pernah gue baca juga menyatakan hal yang sama, yaitu gaji bukan faktor utama loyalitas karyawan. Artinya, kalo seorang calon karyawan belum-belum udah bilang bahwa alasan kepindahannya adalah karena nyari gaji lebih gede, artinya kemungkinan besar (walaupun belum pasti) dia bermasalah dengan tempat kerjanya yang lama.

Pertanyaannya sekarang adalah, kenapa? Memang ada kemungkinan perusahaan lamanya adalah perusahaan brengsek yang situasi kerjanya parah banget, tapi juga ada kemungkinan yang lebih besar bahwa si calon karyawan itu sendirilah sumber kebrengsekannya.

Dan para boss nggak mau ambil resiko mempekerjakan karyawan yang belakangan cuma jadi sumber masalah.

Indikasi calon karyawan yang kurang berprestasi

Logikanya sederhana aja: kalo si calon karyawan ini adalah seorang ‘top performer’ di perusahaan lamanya, dia nggak perlu kuatir dengan prospek gaji yang lebih besar. Perusahaan pasti akan berani bayar lebih untuk mempertahankan loyalitas orang-orang yang mereka anggap berprestasi.

Jadi saat ketemu dengan calon karyawan yang butuh gaji lebih besar, pertanyaan di benak para boss adalah, kenapa, apakah perusahaan lo yang sekarang nggak sudi membayar lo lebih besar?

Indikasi B.U.B.

…alias Butuh Uang Banget. Yang ini malah lebih menghkhawatirkan lagi. Kenapa seorang karyawan tiba-tiba terjerumus dalam kondisi B.U.B.? Bisa karena butuh biaya besar untuk pengobatan salah satu anggota keluarga, atau hidupnya memang boros banget, atau yang lebih parah lagi: terlilit utang karena judi.

Apapun alasannya, karyawan yang lagi B.U.B. biasaya nggak konsentrasi bekerja – suatu kondisi yang pastinya nggak diidamkan oleh para boss.

Kesimpulan

Buat para calon karyawan yang lagi berniat cari kerjaan baru, saran gue adalah pikir dulu baik-baik motivasi utama kalian. Semua orang pasti bahagia dapet gaji lebih gede, tapi gaji lebih gede nggak akan menjamin hidup kalian lebih bahagia.

35 tanggapan untuk “[sharing hrd] kenapa gaji gede bukan alasan bagus untuk wawancara kerja?”

  1. ladydhy Avatar

    hihihihi bener banget..gaji gede tapi gak nyaman gak bakalan bikin betah deh..

    Suka

  2. ceuceu Avatar

    TFS yaw..:)

    Suka

  3. ikoes Avatar

    Gung, TFS….good thought

    Suka

  4. ratnaz Avatar

    sbenernya saya udah beberapa kali nyari kerjaan diluar pekerjaan saya yang sekarang dan “keterima”, cuman sayangnya akhirnya saya pass, setelah saya tahu kontrak kerjanya lebih singkat dari tempat saya bekerja sekarang, terus terang tujuan utama saya bekerja saat ini adalah “GOING CONCERN” kinerja saya, sehingga saya bisa meniti karir lebih baik dan arah yang lebih jelas, dengan sistem kinerja rata-rata kantor di Jakarta saat ini, hal seperti itu sulit sekali walau bukan tidak mungkin.

    Suka

  5. ydiani Avatar

    setuju, makasih ya mas 🙂

    Suka

  6. daffari Avatar

    setuju mas agung… kenyamanan lah yang akan membuat karyawan loyal… TFS…

    Suka

  7. desitie Avatar

    Memang sih semakin gede gaji yang kita dapat maka semakin besar pula kebutuhan yang harus dipenuhi, tapi klo gaji kita kecil mungkin kebutuhan kita juga kecil. tapi yang saya suka adalah teman-teman dan lingkungan yang kondusif dan baik.

    Suka

  8. mbaktika Avatar

    bukan gajinya yg gue demen di tempat kerja gue. tapi networknya enak.

    Suka

  9. menhariq Avatar

    mbot said: gaji lebih gede nggak akan menjamin hidup kalian lebih bahagia.

    kaya belum tentu bahagia, miskin apalagi..nah lho.. gimana tuh? :-p

    Suka

  10. thetrueideas Avatar

    sebenarnya tidak juga, orang2 yg keluar dari pt tempat saya kerja memang mencari uang gede, dan rata2 perusahaan membayar lebih tinggi dr perusahaan lama 🙂

    Suka

  11. boeldozzer Avatar

    intinya emang manusia gak ada puasnya..

    Suka

  12. bambangpriantono Avatar

    mbot said: lho, apa sekarang lagi nyari kantor baru? hehehe

    Rencananya

    Suka

  13. mbot Avatar

    wib711 said: *eh.. atau gwe emang sumber kebrengsekan kali :p :p

    hmmm… gimana ya…

    Suka

  14. mbot Avatar

    dhunkdhe said: jadi alasan yang bagus dan masuk akal apa donk Om Mbot…??

    coba baca lagi paragraf terakhirnya 🙂

    Suka

  15. mbot Avatar

    bambangpriantono said: Jejejeje. sip..sip…Jadi pertimbangan nih

    lho, apa sekarang lagi nyari kantor baru? hehehe

    Suka

  16. wib711 Avatar

    Wah, no 1 udah satu lebih gwe alamin…..yang bikin gwe tetep bertahan karena lingkungan dibagian gwe yang nyaman….*eh.. atau gwe emang sumber kebrengsekan kali :p :p

    Suka

  17. dhunkdhe Avatar

    jadi alasan yang bagus dan masuk akal apa donk Om Mbot…??

    Suka

  18. bambangpriantono Avatar

    Jejejeje. sip..sip…Jadi pertimbangan nih

    Suka

  19. mbot Avatar

    imazahra said: Yup, setuju…!Mas, bukunya pa kabar, hihihihi?*menghantui*

    hehehe… sabar…. 🙂

    Suka

  20. imazahra Avatar

    Yup, setuju…!Mas, bukunya pa kabar, hihihihi?*menghantui*

    Suka

Tinggalkan Balasan ke moorcyhans Batalkan balasan

Eksplorasi konten lain dari (new) Mbot's HQ

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca