Di tempat kerjanya yang baru, Ibu guru Ida dapet tugas mengajukan usulan program untuk dijadikan ‘after school activity’ (ASA). ASA adalah program ‘ekstra kurikuler’ selama setengah jam bagi para balita untuk dilaksanakan sesudah jam belajar.
“Kira-kira enaknya aku ngajuin bikin ASA apaan ya? Guru-guru lainnya ada yang bikin cooking, dancing, drawing… trus aku bikin dong?”
Sebagai suami yang penuh pengertian dan tanggung jawab, gue tentunya mencoba mengajukan usulan solusi.
“TURTLING aja.”
“Turtling? Apaan tuh?”
“Ya ‘memelihara turtle’. Jadi kamu bawa tuh kura-kura kita dari rumah, trus anak-anaknya diajak ngasih makan kura-kura.”
“Trus?”
“Trus ya udah, mereka nonton kura-kura makan. Jadi nanti di program descriptionnya kamu bisa tulis, ‘Turtling: children will feed the turtles and then sitting on their ass for half an hour – watching turtles eat. And we will charge the parents 70K rupiah for that.’ Keren kan? Kreatif!”
“Suami ngk-ngk*!”
“Ya udah, kalo ‘turtling’ kurang menarik, gimana kalo ‘hamstering’?”
“Ck!”
Seperti biasa ide suami ditolak mentah-mentah oleh istri. Padahal kan alternatifnya bisa banyak, bisa chickening, dogging, catting….
::posted by e-mail::
*’ngk-ngk’ adalah bahasa ciptaan kami yang bisa berarti apa aja, seperti
‘smurf’ gitu.
gambar dari wanderingturtle.com

Tinggalkan Balasan ke ladydhy Batalkan balasan