true story: “buka rekening dulu ya… tapi jangan rekening listrik!”

how stupid you areCatatan:
Ini adalah 100% true story, tapi berhubung salah satu tokohnya melakukan tindakan yang sangat dodol, maka nama-nama tokohnya terpaksa diganti – daripada gue dibilang melakukan pencemaran nama baik…

Alkisah, hiduplah dua orang karyawati Bank Danamon (perhatikan baik-baik nama banknya ya… Bank Danamon) bernama Tuti dan Rini. Pada suatu siang, Tuti berjalan dari luar menuju ke mejanya. Rini yang kebetulan duduk di sebelahnya basa-basi bertanya, “Eh, dari mana lo, kok baru nongol sekarang?”

“Ini lho mbak, abis buka rekening tabungan di bawah…”

“Rekening tabungan buat siapa? Buat anak lo?”

“Bukan. Jadi kan gini ya… tadi tuh aku ditelepon sama bagian sales. Katanya, kita sebagai karyawan Danamon boleh ambil kredit dengan bunga lebih kecil. Tapi syaratnya, kita harus punya rekening tabungan yang bukan rekening payroll (pembayaran gaji – red)…”

“Iya betul, soalnya rekening payroll itu nggak bisa menerima transfer dari tempat lain, cuma bisa dari HRD aja. Trus?”

“Ya makanya tadi aku ke bawah, buka rekening tabungan baru, gitu loh!”

“…sebentar… kok lo buka rekening baru di bawah? Di gedung ini kan kita nggak punya kantor kas?!”

“Iya tau… makanya tadi aku buka rekening tabungan di BANK PERMATA… sama aja, kan? Sama-sama rekening tabungan, gitu. Ya kan, mbak? Loh, mbak, kok jedot-jedotin kepala ke meja, kenapa mbak? Mbak? Mbak…??”

Epilog:
Setelah mendapat penjelasan yang cukup ‘menyakitkan’ dari Rini, Tuti mencoba membela diri, “…lagian tadi salesnya nggak bilang kalo buka rekeningnya harus di Danamon juga, mana aku tau…”
Yang kemudian ditimpali oleh seseorang dengan, “Untung bukan rekening listrik yang lo buka tadi”.

image berasal dari sini

61 comments


  1. miund said: mungkin saya akan sama kaya mbak Tuti kalo kerja di bank ya… duh… untung enggak… HAHAHAKHAKAHKAHK!

    jadi kalo next time timbul dorongan untuk nerima tawaran pindah ke kantor lain dengan iming2 gaji besar dan lain2nya, ingatlah si tuti… :-p


  2. riaa said: sebenernya si tuti bukan tulalit… tapi mungkin terlalu canggih kayak komputer, karena nggak dikasih perintah ke bank mana…. ya dia langsung memproses utk mencari bank terdekat….kekekekkee

    commandnya pake autocomplete, jadi waktu disuruh ‘buka rekening’ diterimanya jadi ‘buka rekening di bank *” dengan ( * ) sebagai wildcard… huhuhuhuhuhu…


  3. c4rlo said: tekanan idupnya berat kali…jadi ga bisa mikir jernih….

    sejak masuk bank danamon sih kayaknya memang tekanan hidupnya rada meningkat ya, soalnya tiap hari dia bingung denger aneka istilah perbankan yang asing di kupingnya 🙂


  4. ciput said: hubungannya sama rekening listrik??? *mewakili Tuti yg kayaknya sering bolos pas briefing pagi :))*

    yah sama lah seperti hubungan antara kredit karyawan bank danamon dengan rekening tabungan bank permata :-))


  5. aerotribal said: knapa ngga Bank Mega aja ya gung, kan mayan tuh dapet indomie sekardus …

    sayangnya nggak ada kantor kas bank mega di gedung gue, kalo ada mungkin juga sih dia buka di sana – pasti senang dapat indomi gratis :-))


  6. bearahmat said: heheheh trus gmn tuh Mba Tuti nya…langsung ambil semua uangnya gak di Permata ?

    enggak, cuma menghibur diri, “ah tapi kan kalo punya rekening di permata bisa transfer ke rekening BCA via ATM ya…”


  7. sebenernya si tuti bukan tulalit… tapi mungkin terlalu canggih kayak komputer, karena nggak dikasih perintah ke bank mana…. ya dia langsung memproses utk mencari bank terdekat….kekekekkee


  8. Waduh, mau ketawa kenceng-kenceng udah disabot yang lain.Ya udahlah. Ini lagi nyengir lebar sambil perut rada kenceng karena nahan ketawa. Takut disambit tetangga yang anaknya tidur*lah, di sini yang punya anak kecil kan cuma gua hahaha…*