
Kemarin pagi, pas mau berangkat ke kantor, ujan turun. Berhubung sebelumnya udah ada ‘agreement’ dengan sang tukang ojek langganan bahwa bila hari hujan mending beliau nggak usah jemput aja sekalian karena gue males naik ojek sambil ujan2an, maka otomatis hari ini beliau nggak nongol di depan pager rumah.
Setelah mempertimbangkan berbagai alternatif transportasi umum menuju kantor, akhirnya gue memutuskan untuk naik bajaj aja sampe halte busway terdekat trus lanjut naik busway. Eh, nggak lama kemudian, lewatlah bajaj versi baru yang berbahan bakar gas itu. Kebetulan gue belum pernah ngerasain naik benda ini, maka guepun naiklah dengan cerianya, dan berikut ini kesan-kesan gue:
Getarannya jauh lebih sedikit dari bajaj versi lama. Ruang tempat duduk penumpang terasa lebih lega karena interiornya serba lurus tanpa lekukan2 yang kurang perlu. Waktu mau belok, bajaj versi baru ini mampu melakukan sebuah hal yang jarang bisa dilakukan oleh bajaj lama yaitu: nyalain lampu sen. Selain itu dia juga mampu menyalakan wiper. Dan oh iya… entah dengan yang lainnya ya, tapi bajaj yang gue naikin ini FULL MUSIC! Yah, gue nggak bisa berharap banyak dari pilihan lagu sang pemilik bajaj, tapi minimal lumayan lah – ada hiburan dari sepasang speaker besar di belakang sandaran duduk penumpang. Hebat kan? Tarifnya sama aja dengan bajaj versi lama.
Yang jelas, saat naik bajaj baru ini gue nggak berani ngerokok sama sekali. Pertama karena bajajnya masih bersih banget, jadi sungkan. Kedua karena gue setress ngebayangin ada sebuah tabung gas bercokol di bawah pantat gue, kalo tiba-tiba bocor kan gawat…
*posting yang kurang penting ya?

Ada komentar?