Pada Lebaran Kapan Nih?

Tahun ini dilema rutin tentang penetapan hari lebaran kembali naik daun. Di tahun-tahun sebelumnya, gue sih biasanya ikutan pemerintah. Tapi tahun ini gue memutuskan berbeda.

Pertimbangan gue antara lain: aneh kalo sebuah sistem penanggalan bisa berlaku berbeda-beda dari satu tempat ke tempat lainnya. Hari gini, di mana teknologi memungkinkan semua orang dari belahan dunia yang berbeda-beda bisa saling bekerja sama secara realtime, masa harus dibikin kagok oleh perbedaan cara menghitung tanggal padahal menggunakan sistem penanggalan yang sama.

Misalnya, seorang eksportir Indonesia berniat mengekspor 1 kontainer sajadah kepada Syekh Akhmad di Arab Saudi pada tanggal 17 Syawal namun kenyataannya barang baru diterima 1 hari lebih lambat dari yang dijanjikan, apa lantas mau menyalahkan keterlambatan tersebut pada perbedaan menghitung tanggal?

Belum lagi banyak faktor yang mempengaruhi apakah hilal terlihat atau enggak. Siapa tahu mendung, atau polusi, atau alat bantunya kurang canggih… ditambah lagi, gue sangat memahami bahwa urusan “stabilitas nasional” pasti menjadi prioritas utama bagi pemerintah. Dengan kata lain, biarpun hilal sudah terlihat, akan sangat kecil kemungkinan pemerintah berani memutuskan untuk merayakan Lebaran sehari lebih cepat. Selama ini belum pernah kejadian begitu kan?

Dengan demikian, gue memutuskan untuk merayakan Lebaran pada hari Senin, 23 Oktober 2006. Mohon maaf lahir dan bathin atas segala kesalahan, semoga Allah SWT menerima segala ibadah kita. Aamiin.

46 comments


  1. nicelovelydentist said: aku juga …udah semangat banget, ngatur menunya…suami suami yakin ga mo ikuuuut? Ribs lhoooo…menunyaaa ….hihihi

    aku juga semangat lho …persiapannya ..(halah, cuman kebagian bawa es buah aja lho …)suwami katanya mau nyusul kalau kita rumpinya sampe’ jam 3-an gituoya, aku jg semangat nyiapin celana yg longgar, just in case perutnya tambah melendung keisi ribs, dan soup cream :p


  2. Di US (at least di Florida) lebarannya Senin 23 Oktober. Nunggu pengumuman dari masjid lokal sampai jam 1 pagi belum keluar juga keputusannya. Pas subuh kirain masih Ramadhan, telpon ke masjid, ternyata baru keluar pengumumannya, lebaran hari tanggal 23. Jadi puasanya 29 hari. Kayaknya mendung dan hujan se-amrik kemarin malam mangkanya pengumumannya telat banget.


  3. nicelovelydentist said: aku juga …udah semangat banget, ngatur menunya…suami suami yakin ga mo ikuuuut? Ribs lhoooo…menunyaaa ….hihihi

    yah gimana lagi, walaupun di kantor udah pasti nggak akan ada kerjaan, tapi udah kadung janji untuk jaga kandang sama boss… 🙂


  4. sebetulnya sih ragu utk lebaran hari Senin, krn dari http://www.islam.de dinyatakan kalau berdasarkan hilal, 1 Syawal itu jatuhnya hari Selasa 24.10.06..sebagian muslim di Jerman merayakan besok Senin 23.10.06, incl. muslim Indonesia Bremen… dengan perhitungan hisabbiasanya alm. Bapak selalu ngikutin yang hilal (dan jaman dulu seringnya duluan dari pemerintah), jadi gue sempet bingungtapi akhirnya daripada ternyata besok itu beneran 1 Syawal di Jerman, secara gue tetep puasa (yang berarti haram).. lebih baik gue utang puasanya nambah 1 aja deh…met lebaran ya Gung, salam hormat utk Ibu


  5. Disini senin 23, taun lalu beda juga dan kebanyakan hari besoknya … tapi aku sich mending batal sehari aja, terus ikut sholat ied besoknya, dari pada puasa tapi haram hukumnya (pernah denger haram soalnya)BTW met lebaran ya 🙂 mohon ma’af lahir dan bathin.


  6. jrdd said: Disini (BC, Canada) juga blom tentu nih, tp muslim lain (Marokko, Pakistan, Turki dll) katanya tgl 23. Di Belanda yg gw tau tgl 23.. eh.. mo nelpon kesana deh.. Selamat Lebaran, mohon ma’af lahir bathin!

    Australia juga denger2 tanggal 23. Maaf lahir bathin yaa… 🙂


  7. putrihakim said: minal aidin wal faidzin mas 🙂 aku ternyata dapet tiket buat pulang kampung ke batam..salam buat teh ida sekalian.. mudah2an bayinya lahir dengan selamat yaaa 🙂 *in case aku masih di batam pas bayinya lahir*

    wah senangnya yang dapet tiket mudik! hati2 di jalan ya… awas banyak tukang bius berkeliaran…!


  8. kangbayu said: Lalu gimana statusnya janjian kita sebelumnya? Kalian masih bakalan available di rumah untuk dikunjungi kah?

    keluarga Ida dari bandung diperkirakan akan sampe di jakarta sekitar jam 10 – tapi biasanya rada molor2 dikit – sehingga jam segitu kami akan ada di hotel untuk bantu proses check-in. selanjutnya mungkin kami akan ada di rumah lagi sekitar sore hari. jadi kalo mau mampir ya sebelum jam 10 atau sore sekalian. eh, atau mending buka bareng aja nih di salah satu tempat penangkringan yang masih buka? :-pnanti kita kontak2 lagi yak.


  9. Disini (BC, Canada) juga blom tentu nih, tp muslim lain (Marokko, Pakistan, Turki dll) katanya tgl 23. Di Belanda yg gw tau tgl 23.. eh.. mo nelpon kesana deh.. Selamat Lebaran, mohon ma’af lahir bathin!


  10. minal aidin wal faidzin mas 🙂 aku ternyata dapet tiket buat pulang kampung ke batam..salam buat teh ida sekalian.. mudah2an bayinya lahir dengan selamat yaaa 🙂 *in case aku masih di batam pas bayinya lahir*


  11. Menurut banyak ulama, penentuan metode “rukyah” berdasarkan terlihatnya hilal (bulan baru) adalah utama Gung, dan sudah termasuk memperhitungkan kondisi bahwa jika pada saat penentuan, langit terhalang awan sehingga hilal tidak terlihat secara visual, maka belum dihitung sebagai bulan baru (kecuali kalau posisi saat itu sudah lewat 30 hari)… Untuk tahun ini, pada saat penentuan kemaren sore (maghrib), para pengamat MUI/Negara tidak satupun yang berhasil melihat hilal ini padahal mereka jumlahnya duapuluhan orang, dan posisi mereka tersebar di pelosok nusantara. Dari berita Metro TV pagi ini dikabarkan bahwa untuk salahsatu masjid yang jadi tempat melihat hilal di Makassar, berdasarkan perhitungan astronomi seharusnya hilal (bulan baru) sudah terlihat namun masih dalam posisi sangat rendah, yaitu 0° 15″ (nol derajat limabelas menit). Namun karena kondisi ini menyebabkan hilal tetep tidak bisa diamati secara visual, artinya sama; belum sah masuk Syawal secara rukyah.Memang jadinya ambigue gung, apalagi konon di Yogyakarta, hilal ini sudah terlihat… dan Arab Saudi juga udah menetapkan kalau 1 Syawal jatuh pada hari ini, Senin 23 Oktober 2006. Tapi ada pasal2 lain yang juga penting untuk penentuan 1 Syawal ini, diantaranya adalah: sesuai lokasi geografis masing-masing, dan berjama’ah (mengikuti pendapat mayoritas), yang mana untuk butir terakhir tersebut berarti, keputusan pemerintah / penguasa setempat kedudukannya lebih prioritas dibanding pendapat individual.Plus, banyak ormas / orpol Islam besar pun menentukan 1 Syawal nya sama dengan pemerintah, termasuk PKS, Persis, dan NU, jadi makin mendukung kepada pasal “berjama’ah” tadi.Namun demikian, seperti panjang lebarnya di tulisan gw tadi subuh (sorry telat upload), dimana kalo setelah dipertimbangkan matang, tetep ada rekan yang memutuskan untuk berlebaran hari ini, yah selamat Idul Fitri kalau begitu =).Lalu gimana statusnya janjian kita sebelumnya? Kalian masih bakalan available di rumah untuk dikunjungi kah?


  12. myshant said: eh, ntar siang jadi ? 🙂

    loh ida belum jadi nelepon shanti ya kemarin? iya, berhubung ida sekeluarga juga mau lebaranan hari senin ini, nampaknya acara nanti siang lebih baik diundur ke hari rabu… gimana?


  13. aku nurut sama pemerintah pak, lagian di depok sini gak ada yg takbir dan gak ada yg melaksanakan sholat Ied. tapi kakakku yg di jatim lebaran hari ini, karena mayoritas udah pada takbir dan mengadakan sholat Ied hari ini. eh, ntar siang jadi ? 🙂