Di tengah kebimbangan, gue buka2 detik.com dan seperti biasa di halaman depannya ada iklan hp Motorola Razr Vx. Eh, lucu juga ni hp ya? Pikir2 gue udah lama ingin punya hp model clamshell, kayaknya asik gitu, bisa dibuka-tutup. Abis itu gue bikin list feature2 apa yang paling gue harapkan dari sebuah hp, dan ternyata inilah hasilnya:

1. Model clamshell
2. Batre kuat.
3. Layar gede.
4. Keypad nyaman dipencet.
5. Ukuran nggak ngerepotin untuk dibawa.
6. Ringernya bisa pake WAV atau MP3, biar bisa masukin koleksi lagu gue.
7. Ada koneksi bluetooth atau infrared. Kalo ada dua2nya bagus, tapi salah satu aja cukup.
8. Ada kamera. Nggak usah bagus2, mengingat kamera hp yang 2 MPx sekalipun masih kalah dengan kamera betulan. Gunanya kamera hp hanya untuk motret secara darurat, kalo kebetulan lagi lupa bawa kamera betulan.
9. Harga di bawah 2 juta

Sedangkan untuk kapasitas memory yang banyak diandalkan hp keluaran terbaru buat gue nggak terlalu penting, krn file2 yang perlu dibawa ke mana2 bisa gue titip ke memorynya MP3 player. demikian juga dengan feature radio / MP3 player di hp, buat gue nggak terlalu penting.

Berbekal list tersebut, maka gue menyelidiki lebih lanjut tentang Motorola seri Razr ini, dan ternyata semua poin terpenuhi. Selain itu gue juga belum pernah pake Motorola, jadi belum punya pengalaman buruk dengan merk ini. Dari hasil browsing around di internet, gue temukan ada 3 seri Motorola Razr yang beredar sekarang, yaitu V3 (paling murah, memory-nya internal doang, kamera VGA), V3i (harga lebih mahal dari V3 krn pake kamera 1.3 MPx dan bisa pake external memory card) sama Vx (hp generasi 3G dengan 2 kamera, paling mahal di antara keluarga Razr).

Mengingat 9 poin wishlist gue udah bisa terpenuhi oleh V3 yang paling murah, ngapain juga beli yang mahalan? Maka 2 hari sejak liat iklan di detik.com itu gue berangkat ke mal Ambas untuk beli Motorola pertama dalam hidup gue. Eh, not exactly yang pertama sih, mengingat pager memojazz gue dulu kan mereknya Motorola juga, ya? Hehehehe…

Anyway, hp yang relatif tergolong murah meriah ini (harga barunya Rp 1.7 jt) ternyata memiliki nilai tambah tersendiri yaitu: bentuknya 99% mirip dg seri V3i yang harganya nyaris 2 kali lipet itu! Jadi pesan moralnya, buat yang ingin beli Razr V3i hanya karena alasan gengsi, gue saranin mending cukup beli yang V3 aja. Orang yang ngeliat juga nggak bisa bedain, kok. Ngapain nambah sekian juta cuma buat dapet “i” doang?

Seperti biasa kalo punya barang elektronik baru gue oprek sana-sini dan inilah hasil perbandingan gue, dibandingkan dengan SE T-630 dodol yang udah lenyap itu:

Feature	SE T-630	Score		Motorola V3 Razr
Dimensi ukuran	Kaya ngantongin jagung rebus.	0	1	“Eh, mana ya hp gue tadi? Mana ya? Mana ya? Oooo.. ada di kantong toh, nggak kerasa, abis tipis banget sih!”
Reply SMS and delete	Ada pilihan “reply and delete” SMS, jadi inbox nggak penuh.	1	0	Nggak ada feature tsb.
Bersihin inbox	Hanya bisa “delete all”	0	1	Ada fungsi cleanup messages dengan pilihan bisa del “semua message”, “yang udah dibaca aja”, atau “SMS-report aja”.
Custom-ringer	Ringer khusus hanya diterapkan bagi group, bukan ke individual entry.	0	1	Ringer khusus bisa diterapkan ke group DAN individual entry.
Custom-ringer untuk SMS	Nggak bisa	0	1	Custom ringer untuk entry / group berlaku juga untuk SMS. Repotnya, tiap kali hp bunyi, gue nggak bisa bedain apakah yang masuk itu sms atau telepon!
Speaker phone	Nggak ada	0	1	Ada, bisa diaktifkan dengan sekali pencet saat mulai menelepon.
Desain	Basi	0	1	Cool…
Navigasi	Pake mini 5-way joystick yang ribet, suka salah arah dan bikin sakit ujung jari.	0	1	Pake 5-way button yang flat dan lebar, enak buat dipencet.
Navigasi dengan shortcut di keypad.	Menu bisa diakses dengan kode angka di keypad, misalnya pencet “9” untuk masuk ke menu “settings”	1	0	Nggak ada navigasi shortcut di keypad.
Koneksi	IRDA dan bluetooth	1	0	bluetooth doang
Kekuatan Batre	3 hari	1	1	3 hari
Save nomor dari SMS yang masuk.	Nomor yang mau disave harus dihighlight dulu pake navigasi mini-stick yang keras itu, baru disave.	0	1	Saat SMS terbuka, bisa langsung pilih “save” dan nanti akan keluar pilihan nomor mana yang akan disave, apakah nomer pengirim atau nomer yang tercantum di SMS.
Kecepatan saat ngetik SMS	Tiap kali mencet satu tombol, bengong2 dulu, masak air dulu, bikin indomie dulu, indomie mateng, makan sampe abis, ngerokok sebatang, baru hurufnya keluar di layar.	0	1	Cepet dan reponsif.
Send SMS to group	Bisa langsung send SMS to group.	1	0	Harus masukin entry satu per satu dari address book.
Warning kalo ada unread message / missed call.	Nggak ada	0	1	Bunyi “bip” secara berkala kalo ada message / missed call yang belum dibaca.
File type untuk ringer	Midi-polyphonic	0	2	Midi-polyphonic, WAV dan MP3! Hore!
Letak angka 0 waktu nulis SMS	Bisa dengan mencet tombol 0	1	0	Ada di tombol 1, itupun rada di belakang – harus scroll lumayan jauh atau change entry mode to numeric only.
Komentar orang saat liat hp tsb	“Masih betah ya pake hp gituan?”	0	1	“Ih, hpnya mahal lho…”
Picture untuk address book entry	Muncul waktu telepon dan SMS masuk.	1	0	Hanya muncul kalo telepon masuk.
Total Score		7	14
Winner	Motorola V3 Razr

Kesimpulannya, walaupun nggak unggul di semua bidang dibandingkan dengan hp lama yang udah ilang itu, gue cukup puas dengan performa V3 Razr ini. Terima kasih ya Allah, gara2 hp SE T-630 bego itu ilang, gue jadi bisa punya hp yang lebih menyenangkan 🙂

Gambar Motorola V3 Razr dari sini.
Gambar SE T-630 dari sini.