Apa bedanya Cost dan Expense?

Sebagai orang yang dulunya nggak sempet makan sekolahan tentang keuangan,manajemen, akuntansi, atau administrasi, gue sering jadi barang aneh di kantor yang mana adalah sebuah bank. Istilah-istilah aneh bermunculan di sekitar gue,sementara gue memegang teguh prinsip “malu bertanya sesat di jalan”. Akibatnya, seringkali orang2 asik2 ngetawain pertanyaan gue sementara gue sama sekali nggak ngeliat di mana lucunya. Contoh: [dalam sebuah meeting] “…oleh karena itu, di bagian sini kita akan tampilkan grafik Opex danP&L, supaya lebih jelas bagi peserta. Ada pertanyaan?” “Saya!” “Yak, Agung?” “Opex dan P&L tuh apaan sih?” “hm… hmf…pfff….hihihihi… ‘Opex dan P&L tuh apa?’ Huihihihihi…Agung, Agung….pertanyaannya lucu sekali deh…” Untung gue orangnya nggak gampang menyerah. Biarin deh diketawain, kalo nggak tau kan mendingan nanya, daripada menyesatkan diri sendiri dan orang lain. Tiap kali ada kesempatan gue berusaha memahami istilah-istilah ajaib yang entah kenapa umumnya berupa singkatan 3 huruf. Ada DPD, NOC, NOA, NCL, COF, TIL, CAS,CIS, CUS, CUIH! Hari ini, gue lagi anteng kerja baik-baik di meja kerja waktu kuping gue nangkep pembicaraan antara 2 temen gue yang kubikelnya bertetangga, Kristanto dan Teguh. “Kris… kalo yang ini termasuk cost nggak?” “Nggak, dong.” “Kalo gitu yang ini juga nggak termasuk ya?” “Kalo yang itu termasuk.” Gue langsung tertarik sama soal cost-costan ini, dan seperti biasa, nanya. “Emang pengertian cost itu apa sih? Kok Teguh sampe bingung mana yang termasuk cost dan mana yang bukan?” “Cost itu,” Kristanto mencoba menjelaskan, “adalah pengeluaran yang kita bayarkan untuk suatu manfaat di masa yang akan datang.” “Oh gitu. Kalo pengeluaran yang nggak ada manfaatnya, namanya apa?” “Namanya ‘expense‘” “Jadi beda ya, ‘cost’ dengan ‘expense’?” “Beda!” “Kalo pengeluaran buat beli komputer, termasuk cost atau expense?” Fredy yang lulusan Manajemen Informatika ikutan tertarik. “Expense! Karena komputer kan nggak ada manfaatnya di masa mendatang.” “Enak aja komputer dibilang nggak ada manfaatnya!” kata Fredy, tersinggung kebanggaan korpsnya. Sementara gue mulai meragukan kredibilitas penjelasan Kristanto tentang cost dan expense ini. “Masa gitu doang sih Kris, perbedaan antara cost dan expense? Nggak ada definisi yang lebih eksak, gitu?” “Memang gitu! Mas harus sekolah akuntansi dulu biar ngerti!” Kristanto ngotot. “Kalo bayar gaji pegawai termasuk mana? Cost atau expense?” tanya orang lain lagi yang gue udah lupa siapa. “Expense! Karena gaji kan dibayar terus-terusan tiap bulan.” “Oh, jadi kalo expense, dibayarkannya terus-terusan tiap bulan, sementara cost dibayar satu kali untuk dipetik manfaat di masa yang akan datang?” “Iya!” jawab Kristanto yakin. “Trus apa bedanya cost dengan investasi? Investasi kan juga gitu, bayar sekali, ntar manfaat didapat belakangan!” “Investasi kan bukan pengeluaran.” “Lah, kan duit keluar. Masa bukan termasuk pengeluaran?” “Ya duit keluar, tapi kan masih jadi milik kita, jadi namanya investasi.” Penjelasan Kristanto makin membingungkan. Di titik ini nampaknya tercapai equilibrium, yaitu baik yang nanya maupun yang jelasin sama bingungnya. “Bentar deh To, tadi lo bilang expense tuh dibayar terus2an, rutin, gitu. Emangnya nggak ada cost yang dibayar rutin?” Fredy masih penasaran. “Ada!” kali ini Teguh yang nyamber “Tiap tanggal satu, gue bayar kos… kepada ibu kos…” Garingnya…. Yang lain terdiam sesaat sebagai efek kegaringan tersebut, kemudian diskusi panas (baca: debat kusir) berlanjut. “Sekarang gini deh,” kata gue mencoba meluruskan perdebatan,”Yang jelas2 termasuk cost apaan aja, coba?” “Cost itu misalnya kalo kita beli suatu barang, yang setelah dipake nantinya mendatangkan keuntungan.” “Komputer termasuk dong!” kata Fredy masih nggak terima barang kecintaannya dibilang nggak berguna. “Pegawai juga bisa dikategorikan gitu dong,” kata gue “Terima pegawai sekarang, setelah kerja setahun dia menciptakan sebuah produk baru yang mendatangkan keuntungan… bisa juga kan?” “Iya kalo pegawainya betulan kerja, kalo di kantor malah main game melulu, kan expense namanya!” Penjelasan Kristanto membawa para pendengar selangkah lagi mendekati ketidakjelasan. “Jadi… tergantung nih, kalo kita hire pegawai ternyata orangnya rajin, menciptakan inovasi baru, namanya cost, sedangkan kalo males2an, namanya expense?” “Ya enggak, pegawai tetap expense! Kan dibayarkannya rutin tiap bulan.” “Kalo pegawainya kontrak? Misalnya dibayar cuma selama 6 bulan doang, gimana?” “Tergantung, kalo dia dihire untuk bikin sesuatu yang bisa mendatangkan keuntungan, termasuk cost. Kalo enggak, termasuk expense.” Hwaduh… mana ada pegawai yang dihire untuk mendatangkan kerugian, coba?? “Kalo pegawai kontraknya di-hire untuk install komputer?” Fredy pantang mundur memperjuangkan eksistensi almamaternya. Akhirnya ada orang lain lagi yang gue juga lupa siapa menimpali: “Jadi kesimpulannya… cost dan expense itu tergantung hasil ya Kris… kalo mendapatkan keuntungan / manfaat, namanya cost. Kalo enggak ada manfaat,namanya expense… Dengan pengibaratan… misalnya kita check-in di hotel, bawa cewek… kalo ternyata cewek itu oke, pelayanan memuaskan, termasuk cost. Kalo mainnya ogah-ogahan, malah kitanya dapat penyakit, namanya expense. Gitu yah?” “…” Kristanto mikir “Kalo ceweknya hamil, gimana? Termasuk apa dong tuh?” tanya orang lainlagi. “Kalo sampe hamil,” jawab gue, “…itulah yang namanya INVESTASI” Demikianlah, akhirnya debat kusir berakhir tanpa pencerahan apa bedanya cost dan expense. Ada yang bisa bantu jelasin?

24 comments


  1. Pengertian di bawah membantu nggak?cost — something of value, usually an amount of money, given up in exchange for something else, usually goods or services. All expenses are costs, but not all costs are expenses. (An expense is the cost of resources used to produce revenue.) As a verb, cost means to estimate the amount of money needed to produce a product or perform a service.expenses — (1) the cost of resources used to create revenue. (2) the cost of goods or services acquired in the performance of a job. (3) anything paid out to attain a goal or accomplish an act. All expenses are costs, but not all costs are expenses.=======Expense itu biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan revenue/income/pendapatan. Kegiatan untuk menghasilkan revenue/income/pendapatan itu bisa dalam bentuk memproduksi barang/jasa, menjual barang/jasa, menagih piutang.Gaji pegawai bisa dimasukkan dalam expense karena dia digolongkan sebagai biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan revenue/pendapatan.Pembelian komputer, uangnya disebut biaya, yaitu sejumlah uang yang dikeluarkan untuk mendapatkan komputer tersebut.Perhatikan pengertian berikut:Expense: The outflow of assets or the incurring of liabilities (or both) during a period as a result of rendering services, delivering or producing goods, or carrying out other normal operating activities.Bingung atau mengerti?


  2. mimisiku said: gw sambil baca ngarepinnya pas diakhir tulisan gw bs tau apa beda cost&expense.eehh ternyata engga juga cruut!

    hehehe maaf ya kalo kecewa. ini justru lagi nunggu barangkali ada yang bisa ngasih tau secara lebih jelas ketimbang si kristanto:-)


  3. wateromarch said: katanya klo cewenya di bawah, anaknya pasti cewe. klo cewenya yg di atas, anaknya pasti cowo.

    – pas ejakulasi?- posisi itu terus dari awal sampai akhir?- persentase posisi itu dari awal sampe akhir?kata ‘akhir’ disini maksudnya ejakulasi.’ngawur ngasal cablak mode on’


  4. menhariq said: ya masing² ada cara belajar sendiri kok.. ^_^

    ya, setuju, setiap orang punya cara belajar dan ‘kegemaran’ sendiri2 :-)) dan menjadikan ‘kegemaran’ sebagai sarana efektif untuk belajar? why not?! tapi mesti hati2 tuh menerapkan analoginya mbot,.bisa2 bukannya memahami stalaktit dan stalakmit, malah paham sama analognya ^_^, dan kayaknya ngga’ mungkin deh mbot dapat analog ini di sekolahan, iya ngga’?.


  5. mbot said: yang mana stalaktit dan mana stalakmit

    ya analoginya bisa aja.. tapi kalau aku dari dulu dikasih tau dengan analogi yang lebih sederhana..stalakTit dan stalakMit beda di T sama M..T itu lancipnya (analogi itu bentuk sebuah paku) ke arah bawah.. jadi stalaktit itu ada nya diatas dan mengarah runcing ke bawah.. sedangkan M itu lancipnya ada dua (analogi bentuk sebuah duri) kearah atas.. stalakmit itu adanya dibawah dan mengarah (runcing) ke atas.gitu d.. ya masing² ada cara belajar sendiri kok.. ^_^


  6. amallia said: emangnya waktu baru masuk, langsung masuk kejebur gitu..

    iya, langsung njebur aja, karena kerjaan gue di sana nggak berhubungan dengan istilah2 itu. tapi tetep aja, denger istilah2 itu berseliweran tiap hari kan jadi penasaran.


  7. myshant said: gak dimana-dimana, topiknya apa, bisa aja ya perumpaanya larinya ke cewek

    soalnya, kalo kita mengibaratkan / menyepadankan suatu hal dengan hal lain yang kita ‘gemari’ makan akan lebih mudah untuk mengingatnya. satu contoh yang puaaliiinggg tolol tapi efektif gue dapet dari seorang temen.Tau stalaktit dan stalakmit kan, lancip2an yang ada di gua? Perbedaan di antara ke dua benda tsb kan hanyalah satu di atas, dan satunya di bawah. Tapi gue selaluuu.. ketuker-tuker yang mana yg di atas dan yang mana yang di bawah sampe akhirnya ada temen gue yang ngajarin gini: “Gung, inget aja, “stalaktit” kan ada huruf “t”-nya. T adalah singkatan dari T*** (menyebutkan istilah paling kampring untuk alat kelamin laki2). Dan kalo lagi gituan, laki2 seringan ada di atas kan?Sedangkan “stalakmit”, ada huruf “m”-nya, berarti M*** (menyebutkan istilah paling kampring untuk alat kelamin perempuan), dan perempuan kan biasanya ada di bawah.”Sejak itu gue nggak pernah bingung lagi yang mana stalaktit dan mana stalakmit.


  8. mbot said: Sebagai orang yang dulunya nggak sempet makan sekolahan tentang keuangan,manajeman, akuntansi, atau administrasi, gue sering jadi barang aneh di kantoryang mana adalah sebuah bank.

    emangnya waktu baru masuk, langsung masuk kejebur gitu..(asal nggak kelelep). biasanya bank2 ngasih pendidikan model management dev. program…ya..model2 begitu lah (cuma denger2 aja sih). kalau saya liat..dg program spt ini, mau background apa aja, asal belajar yg bener (dan programnya bener tentunya) bakal menghasilkan banker2 tof juga kok….terus belajar ya pak..


  9. mbot said: Dengan pengibaratan… misalnya kita check-in di hotel, bawa cewek

    jadi inget para lelaki di dept-ku, lagi diskusi masalah program & komputer perumpaan yg dipake’ biasanya tentang cewek :pck..ck..ck gak dimana-dimana, topiknya apa, bisa aja ya perumpaanya larinya ke cewek …huehehehehe

Tinggalkan Balasan