Denger rame-rame berita bencana Tsunami, salah satu temen kantor gue terbengong-bengong.
Nggak sampe setahun yang lalu, dia masih kerja di sebuah pabrik di NAD.
Seluruh kompleks pabrik dan perumahan karyawannya ada di sebuah teluk terpencil, sedemikian terpencilnya sehingga untuk berkomunikasi mereka harus menggunakan telepon satelit.
Dia memutuskan menerima tawaran pindah kerja ke perusahaan gue karena dia kepingin lebih deket sama anak istrinya, yang semuanya tinggal di Jakarta.
Denger berita Tsunami, dia jadi ngebayangin perumahan karyawan yang cuma 20m dari pantai. Dan komunikasi satelit juga terputus, mgk krn ground unitnya rusak kehantem banjir. Ga ada yang tau gimana keadaan di sana sekarang. Bala bantuan teknisi untuk menghidupkan kembali komunikasi satelit diterbangkan dari Jakarta. Sesampainya di NAD mereka stuck di airport karena nggak ada angkutan yang mau membawa mereka ke lokasi, 18 km dari airport. Dan ngelewati daerah gerilya GAM. Berita terakhir mereka menghubungi pihak TNI untuk bisa membantu mengantar ke lokasi.
Temen gue miris sendiri waktu mikir, seandainya aja dia membuat keputusan yang berbeda waktu ada tawaran pindah kerja itu, sekarang mungkin dia masih ada di sana. Di rumahnya yang cuma 20 meter dari pantai itu. Tempat dia suka ngopi pagi2 di beranda yang menghadap ke pantai. Dan dia bersyukur.
Ada rahasia Tuhan di balik setiap pilihan yang kita buat.
Info lengkap tentang channel sumbangan bisa diklik di sini.
Image diambil dari sini.

Ada komentar?