1. Penelepon Balik
Ini adalah kasta paling mulia dalam soal perhenfonan. Bukan cuma bersedia nelep duluan dan berlama2 ngobrol, malah kalo kita yang nelep dia akan bilang “sini, gue telepon balik…” dengan tujuan membantu kita mengirit pulsa. Mulia sekali bukan?
Biasanya kasta ini tercapai berkat fasilitas HP dari kantor.
2. Penelepon Biasa
Menggunakan HP dalam batas kewajaran. Nelep paling lama 5 menit, untuk yang perlu2 aja. Kalo ngirim SMS juga biasanya berupa pertanyaan yang mudah dijawab (close ended), mis “Masih di kantor?” atau “Udah tidur belom?”
3. SMS only
Dicirikan dengan porsi SMS mencapai 90% atau lebih dari total tagihan pulsa. Seringkali bikin repot karena nanya2 open-ended questions via sms yang bikin repot si penerima, terutama kalo lagi di jalan. Contoh kasus; situasi lagi jejel2an ngantri mau naik bis, banyak copet, tau2 masuk SMS dengan pertanyaan “Film Spiderman main di BIOSKOP MANA AJA YA? sekalian sama JAM MAINNYA ya. Kalo bisa CEPETAN, udah mau berangkat nih.Tapi belom tau mau nonton di mana. Tks.”
4. Missed call only
Ogah rugi, mau menerima tak mau memberi, mintanya ditelepon melulu.
…Dan yang paling hina, serta kemunculannya masih terhitung baru…
5. SMS gratis
Memanfaatkan promosi SMS gratis dari operator telepon kalo lagi ada produk baru. Nanti kalo masa promosi habis, ganti kartu pindah ke operator lain. Prinsip ekonomi optimal dalam berhenfon. Bikin pusing orang krn ganti nomer melulu, sulit dilacak keberadaannya. Ciri lainnya, sering bujuk2in orang untuk beli kartu dari operator yang sama dengan kartu dia saat ini, biar bisa SMS-an gratis.
(new) Mbot's HQ 
Tinggalkan Balasan ke saumyakavita Batalkan balasan