rafi: drama di benak pak supir

Published by

on


supir taksi curiga mendengar percakapan aneh penumpangnya

Secara salah kaprah, Rafi memanggil ibunya Ida (yang notabene adalah neneknya) dengan “Mama”. Gue udah protes sejak dulu-dulu karena kalo nantinya dia belajar tentang silsilah, panggilan yang kurang taat kaidah ini bisa menyulitkan. Padahal belajar silsilah adalah salah satu cara untuk mengembangkan kemampuan logika, lho.

Yang gue nggak duga adalah: ternyata urusan panggilan ini juga bisa merepotkan, minimal mengganggu ketenangan batin, di jalan.

Pada suatu hari Minggu, Ida lagi pergi Oriflame-an sementara gue anteng di rumah jaga anak. Tiba-tiba ibu gue nelepon, minta dikunjungi. Atau tepatnya, minta dikunjungi Rafi. Maka pergilah gue berdua Rafi, naik taksi.

Seperti biasa, Rafi senang kalo diajak naik taksi dan ngoceh segala macem, sampe akhirnya dia nyeletuk, “Bapak, Rafi mau ke rumah Mama…”

“Lho kan minggu lalu kita udah ke rumah Mama.”
“Mau ke rumah Mama lagi, Bapak.”
“Nggak bisa, rumah Mama kan jauh sekali. Sekarang kita mau ke rumah eyang.”
“Rafi ke rumah eyang sama bapak? Bunda nggak ikut?”

Entah cuma perasaan gue aja atau emang bener begitu, tapi kayaknya pak supir mulai melirik dari spion. ‘Hmmm… jadi ada Mama dan ada Bunda ya? Bapaknya pasti rajin nih. Kasihan, padahal anaknya masih kecil gitu,’ mungkin gitu pikir pak supir.

“Bunda nggak ikut, Bunda kan kerja cari uang.”
“Buat beli susu Rafi?”
“Iya, buat beli susu Rafi.”
“Rafi mau ke rumah Mama aja,Bapak…” kata Rafi lagi dengan nada bocah teraniaya.
“Ya… nanti kapan-kapan ya.”
“Sekarang aja, Bapak. Mau ke rumah Mama. Rafi kangen sekali sama Mama.” Emang dasar paling bokis nih bocah satu. Sementara pak supir nampak makin tertarik.

Akhirnya karena senewen mikirin kemungkinan perkembangan imajinasi pak supir, gue merasa perlu menjelaskan, “Begini lho pak, dia ini manggil neneknya ‘Mama’, dan manggil ibunya ‘Bunda’, udah kebiasaan sejak bayi soalnya,” kata gue kepada pak supir.
“Oh… iya pak,” jawab pak supir ramah.
“Beneran, pak.”
“Iya.”

Saat turun dari taksi, gue sungguh berharap pak supir percaya sama penjelasan gue. Ck, udah gue bilang seharusnya masalah panggilan itu diluruskan sejak dulu…

32 tanggapan untuk “rafi: drama di benak pak supir”

  1. duabadai Avatar

    rafi’s so cute 🙂

    Suka

  2. greyskymorning Avatar

    huahuahuauhahua… :))

    Suka

  3. moniquemeylie Avatar

    “beneran pak” hihihihi, kata2 yang bermaksud mempertegas. tapi entah kenapa kadang malah dikira bentuk pembelaan diri yang tegas 😀

    Suka

  4. rauffy Avatar

    hampir sama kayak iyog nih gung…Iyog sejak kecil dikenalin ama sahabatnya shanti suruh manggil mama rita, pdhl iyog manggil shanti juga mamauntung gak ada kejadian lagi naik taksi bareng sekeluarga (ada shanti juga) trus ada dialog :”Ma, (manggil ke shanti) aku mau kerumah mama Rita..”bisa jadi supir taksinya mikir…weh..poligami niy..istri pertama ama istri keduanya kenal tapi beda rumah…

    Suka

  5. evanda2 Avatar

    pake dijelasin segala ke supirnya….jadi inget cerita bapak dan anak wanitanya yang di toilet… hihihi

    Suka

  6. debapirez Avatar

    untung tuh supir ga balik nyeletuk,”saya juga punya 2 kok,pak.jadi ga masalah” haha…

    Suka

  7. ummuauliya Avatar

    =)) ini bapaknya juga parno, sapa tau tu supir taksi lagi mikir, “hooo anak lucu, gak mirip bapaknya” 😛 *pingin denger suara Rafi dg logat “teraniaya”

    Suka

  8. laxita Avatar

    Hahahaha…kok dulu bisa manggil mama kenapa mas?

    Suka

  9. nadnuts Avatar

    wakakakak…top rafi 😀

    Suka

  10. beautterfly Avatar

    ih, suudzon aja mas agung sama pak supirnyaaa

    Suka

  11. dedew80 Avatar

    hihihi..

    Suka

  12. yuridza Avatar

    hihihihi ….

    Suka

  13. myshant Avatar

    hahahahaa….aku kebayang tuh ekspresi pak supir taksinya :)))

    Suka

  14. prajuritkecil Avatar

    mbot said: Rafi kangen sekali sama Mama.” Emang dasar paling bokis nih bocah satu

    gung… gw jadi bertanya2 anak seumuran rafi dan adilia emang fasenya lagi lebay gitu ya…?adilia lagi sakit semingguan lebih. sekitar 3 hari dia gak ke rumah sebelah tempat dia sehari-hari bolak balik main. Dan suatu pagi dia nangis2 minta ke sebelah… “aku kangen sekali sama nek ma…” udah gayanya sediiih bangetpadahal biar dia gak ke sebelah, orang sebelah rumah tuh tiap hari ke rumah nengokin adilia…

    Suka

  15. wikan Avatar

    luar biasa … tar ada yang panggilannya ibu dan umi, he he 🙂

    Suka

  16. ailtje Avatar

    bundanya disuruh kerja, sementara bapaknya di rumah Mama. wahahahaha….Sepupuku memanggil ibuku mama, sementara mereka memanggil ibunya Ibu, jadinya, kalau 2 kakak beradik itu sedang jalan dengan Oomku dan para sepupu memanggil mama dan ibu berbarengan, cocoklah! Disangka berbagi suami.

    Suka

  17. thefool Avatar

    anakhalal said: Yah, padahal nyaris jadi bahan obrolan seru di pangkalan taksi..

    Aku rasa sih tetap seru. “Eh, kemarin ada penumpang yang alasannya sama kayak elu waktu ketahuan punya bini lagi!”

    Suka

  18. trasyid Avatar

    hiihihi.. Rafi iseng.. tapi di keluarga saya juga kok mas.. saya manggil ibu “Mimi” alm. Ayah “Mama” dan keponakan alias cucunya ibu kebanyakan manggil mereka dengan sebutan yang sama… 😀

    Suka

  19. anakhalal Avatar

    Yah, padahal nyaris jadi bahan obrolan seru di pangkalan taksi..

    Suka

  20. ydiani Avatar

    wakakka bisa salah kaprah yaa

    Suka

Tinggalkan Balasan ke kangbayu Batalkan balasan

Eksplorasi konten lain dari (new) Mbot's HQ

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca