terminator salvation

“Gue antara penasaran dan kuatir nih, nunggu film Terminator Salvation keluar.”
“Kenapa?”
“Sutradaranya McG, yang bikin Charlie’s Angels itu! Wih, kebayang deh betapa noraknya film terminator yang ini jadinya…”

Itu adalah penggalan dialog antara gue dan seorang temen, minggu lalu. Dan untuk pernyataan gue tersebut di atas, dengan ini gue mengajukan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada McG: Terminator Salvation (TS) ternyata keren buanget!

Waktu baca berita tentang rencana pembuatan film TS ini, gue memang sempet mikir, “apanya lagi sih yang mau dibahas dari cerita Terminator?” Terminator 3 luar biasa kacrut di mata gue, sehingga logikanya kalo yang nomor 3 aja udah ngaco, apalagi yang nomor 4.

TS mengambil setting di tahun 2018, saat perang manusia vs robot udah dimulai. Maka bersiaplah untuk menikmati pemandangan yang serba kusam, dekil dan berdebu. Pasukan manusia bertahan dengan peralatan seadanya, sementara pasukan robot berkembang biak dengan terus menerus ngeluarin model-model terbaru yang makin lama makin canggih.

Kalo di film T1-3 tema utamanya adalah perjuangan untuk menyelamatkan John Connor, tokoh yang nantinya akan jadi pemimpin pasukan manusia melawan kaum robot, di TS John Connornya (Christian Bale, Batman) masih kroco dan bahkan belum pernah ketemu (lagi) sama T-800 yang dulunya diperankan Arnold Schwarzenegger itu.

Jadi, ceritanya tentang apa dong?

Sebelum nonton, gue menduga bahwa film ini akan didominasi aksi kepahlawanan John Connor membasmi para robot, tapi ternyata McG berhasil menyuguhkan kejutan buat penonton lewat tokoh Marcus.

Di awal film, penonton diajak kenalan dengan Marcus di tahun 2003, seorang narapidana yang sebelum dihukum mati udah menandatangani kesepakatan untuk menyumbangkan tubuhnya bagi kepentingan penelitian. Setelah film berpindah setting ke tahun 2018, Marcus muncul dengan kebingungan, sama sekali nggak tau bahwa udah pecah perang antara manusia vs robot.

Selanjutnya penonton diajak menebak-nebak siapa Marcus yang sebenarnya, dan kenapa dia bisa keluyuran dengan segar bugar di tahun 2018 setelah dihukum mati di tahun 2003.

Film ini menyuguhkan berbagai aspek yang pernah ada di film T1-3 seperti kejar-kejaran seru di jalan raya, pertarungan nggak seimbang antara manusia lawan robot, dan pameran kecanggihan teknologi. Tapi kali ini aspek-aspek itu dibungkus dalam jalinan cerita yang sama sekali beda.

Yang bikin tambah seru, robot-robot yang bermunculan di film ini bener-bener ada banyak banget macemnya. Ada T-600, versi jadulnya T-800 yang lebih gede tapi lamban dan rada bloon, ada robot raksasa yang kerjanya nyulikin manusia, ada Hydrobots yang beroperasi di air, aneh2 deh.

Tapi yang lebih seru tentunya kehadiran Moon Bloodgood, cewek berdarah campuran Korea, Irlandia dan Belanda yang bolak-balik masuk daftar 100 cewek tercakep sedunia versi majalah Maxim dan People:

Wheeew… SHE”S HOT!

Special effectnya seru, ceritanya baru, desain robotnya keren, lengkap dengan pemanis mata pula, maka dengan penuh kerelaan gue ngasih 5 bintang untuk film ini. Buat para penggemar Terminator, kebangetan kalo sampe nggak nonton!

22 comments


  1. Waduh, filemnya oek banget nih, BTW apa si cewek 100 itu berpakaian kayak gitu di filem TS ?..hua..ha..ha..siap siap nonton kalo jawabannya Iya. dan siap siap beli bajakan aja kalo jawabannya No…hua..ha..ha.