jamila dan sang presiden

Published by

on


Buat kalian yang biasanya make review gue sebagai pertimbangan milih film, tolong lebih berhati-hati menyikapi review gue yang satu ini. Gue sendiri bahkan nggak tau kenapa gue kasih bintang 4 untuk film ini.

Temponya lumayan lambat, temanya berat, dialog-dialognya terkadang terlalu ‘nyastra’ banget, endingnya bisa gue tebak saat film baru jalan seperempatnya… pokoknya bukan jenis film yang biasanya akan gue nikmati dan puji-puji. Tapi kenyataannya gue sama sekali nggak ketiduran – dan itu sebuah parameter yang sangat signifikan untuk menentukan kualitas sebuah film (menurut ukuran gue, tentunya).

Film ini bercerita tentang kehidupan Jamila (Atiqah Hasiholan), seorang PSK yang ujug-ujug menyerahkan diri ke polisi dengan mengakui telah membunuh seorang menteri bernama Nurdin. Dia ditahan di penjara yang dipimpin oleh seorang kepala sipir bernama Ria (Christine Hakim). Sementara itu, kasus pembunuhan Nurdin berkembang jadi kasus yang sangat dipolitisir dan muncullah seorang pimpinan ‘organisasi massa berbasis agama tertentu’ (Fauzi Baadilah) yang bolak-balik menggelar demo menuntut Jamila dihukum mati. Lewat adegan-adegan flashback, pelan-pelan penonton dikasih liat siapa sebenarnya Jamila, dan apa yang sebenarnya terjadi di balik pembunuhan Nurdin.

Ini adalah debut Ratna Sarumpaet menyutradarai sebuah film layar lebar, dan kalo gue mau sok pake istilah ala resensi film kelas majalah, ‘dia menuliskan tanda tangannya dengan tinta tebal dalam film ini’. Temanya dia banget, tentang perdagangan dan pelacuran anak di bawah umur, dan dia bolak-balik menyodorkan potret-potret suram tentang masalah ini. Bukan cuma itu, lewat berbagai simbol dia menantang persepsi penonton tentang realita sosial di Indonesia, dan mempertanyakan penilaian-penilaian mereka sendiri. Lewat tokoh Ria yang dibawakan secara jaminan mutu oleh Christine Hakim, dia menyuarakan pemikiran gue yang sebel liat tingkah Jamila:
“Apakah karena hidup kamu menderita, lantas kamu boleh membunuh orang?”
atau
“Membunuh orang kamu tega, tapi cuma mimpi buruk saja bikin kamu berteriak-teriak seperti orang gila!”

Siapa sih Jamila? Dia ditampilkan di depan penonton sebagai sebuah sosok yang nggak mengundang simpati. PSK papan atas yang doyan dugem dan akhirnya membunuh orang. Buat apa sih penonton bersimpati kepadanya?

Di akhir film, mungkin sebagian penonton akan menyesali penilaian mereka yang terlalu dini. Saat itu, ‘gimana endingnya’ udah bukan lagi hal yang penting untuk dipertanyakan.

Sebagai film, ‘Jamila dan Sang Presiden’ bukanlah tontonan yang nyaman. Tapi kalau potret-potret suram yang ditampilkannya memang betulan mewakili realita, apakah berarti filmnya yang gagal jadi tontonan? Atau jangan-jangan kitanya yang telah gagal jadi masyarakat beradab?

21 tanggapan untuk “jamila dan sang presiden”

  1. kangbayu Avatar

    edan, efter effectsnya dalem begitu…

    Suka

  2. beautterfly Avatar

    hmmm resensi mas agung emang top markotop..filmnya…let’s see

    Suka

  3. tomatopedia Avatar

    Ho oh ni om.Tumben postx “berat” gitu,jadix pas baca agak gmn gitu?Pa lagi pas nontonnya ya?Hehehe..

    Suka

  4. eddyjp Avatar

    mungkin karna yang maen Kristin Hakim Gung…he.he..he.doi emang toop :))

    Suka

  5. thefool Avatar

    Buset. Lama-lama ada resensi untuk resensi, heehuehue.

    Suka

  6. omotusair Avatar

    Seperti biasa…..resensi Agung memang tidak mengecewakan!(Bintang 5 untuk resensinya)

    Suka

  7. blackishblue Avatar

    gue belum noton .. tp gue pengen kasi bintang 5 bukan buat filmnya … tp buat reviewnya….I like the last note …“Sebagai film, ‘Jamila dan Sang Presiden’ bukanlah tontonan yang nyaman. Tapi kalau potret-potret suram yang ditampilkannya memang betulan mewakili realita, apakah berarti filmnya yang gagal jadi tontonan? Atau jangan-jangan kitanya yang telah gagal jadi masyarakat beradab?dalem ….

    Suka

  8. ailtje Avatar

    guwe anti film Indonesia, hehehe….

    Suka

  9. indocalita Avatar

    mbot said: Buat kalian yang biasanya make review gue sebagai pertimbangan milih film, tolong lebih berhati-hati menyikapi review gue yang satu ini.

    dduuh….ketauan… ^__^udah rencana nonton film ini sejak pertama kali lihat posternya…..

    Suka

  10. wib711 Avatar

    jadi… apakah sama dengan versi teater nya? n bener kan itu jamila anak bapak pres :))

    Suka

  11. myshant Avatar

    jamilaanya sendiri cukup bikin penonton “melek” sepanjang film gak ? 😀

    Suka

  12. pipitta Avatar

    wah.. kalo ini reviewnya serius banget ya, mbot.. tapi saya tertarik banget nonton pelem ini karena katanya ini pertama kalinya Christine Hakim main antagonis ya??

    Suka

  13. emmaku Avatar

    nonton ah..

    Suka

  14. masfathin Avatar

    Boleh juga nih, ketimbang nonton kuntilanak dkk…

    Suka

  15. andisturbia Avatar

    Enaknya nonton gak ya? Hehe

    Suka

  16. wikan Avatar

    siapa yang jahat gak penting lagi, kayak film the watchmen aja

    Suka

  17. revinaoctavianitadr Avatar

    torrent lagiiiiii …. 😀

    Suka

  18. zhekho Avatar

    berat dah

    Suka

  19. mryasha Avatar

    Mari nonton film ini rame2… dan jangan terburu2 menghakimi film nya.Lebih baik bila kita cari pesannya dulu, dan memahami potret2 suram yg ditampilkannya.

    Suka

  20. imazahra Avatar

    mbot said: api kalau potret-potret suram yang ditampilkannya memang betulan mewakili realita, apakah berarti filmnya yang gagal jadi tontonan? Atau jangan-jangan kitanya yang telah gagal jadi masyarakat beradab?

    Wah, tumben ‘berat’ gini Mas komennya 🙂

    Suka

Ada komentar?

Eksplorasi konten lain dari (new) Mbot's HQ

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca