Kemulusan buku "One Gigabyte of Love" milik gue ternyata nggak berumur panjang. Baru tadi sore buku ini gue terima dari acara peluncurannya di Kafe Buku Depok, dan malam ini covernya udah nggak bisa nutup lurus karena keseringan dibolak-balik.
Ternyata kerja keras Mbak Helvy dan Mas Tomi sebagai para editor memang luar biasa. Buku kumpulan posting ini dikemas dalam penyajian bahasa yang enak dibaca. Walaupun sebagian besar penulisnya bukan penulis ‘betulan’, tapi nggak bakal malu-maluin deh kalo dipajang di toko buku. Lima puluh tiga cerita ditulis dengan lima puluh tiga gaya yang berbeda, dan semuanya keren! Ternyata banyak cerita yang mendadak jadi nampak jauh lebih menarik saat dipindahin dari layar monitor ke atas kertas.
Setelah beres ngebaca 290 halaman buku ini, gue dan Sigit yang lagi nongkrong di rumah gue mulai ngebahas satu per satu cerita yang ada di dalamnya. Akhirnya timbul ide untuk memilih "Top10" alias 10 cerita terbaik dari 53 cerita yang ada di buku "One Gigabyte of Love". Bukan berarti 43 cerita lainnya kurang keren lho ya, ini sekedar memilih 10 yang terbaik di antara 53 yang udah baik. Best of the best.
Kriteria yang gue pake ada 3, yaitu: Short, Sweet, and Sharp. Maksudnya:
Short
Bukan pendek dalam arti jumlah kata, tapi dari ‘rasa’ saat ngebacanya. Sepuluh cerita yang gue pilih sebagai terbaik ini terasa ‘ngalir’ saat dibaca, sehingga sekalipun panjang nggak terasa membosankan.
Sweet
Sesuai dengan ‘spirit’ untuk mengusung cerita yang dan menyentuh perasaan, maka kesepuluh cerita pilihan gue ini adalah cerita yang ‘manis’ – dalam arti bisa membuat pembacanya ngomong dalam hati ‘ya, gue bisa turut merasakan apa yang lo rasakan’.
Sharp
Maksudnya seberapa jauh sebuah cerita mampu meninggalkan jejak di hati pembacanya. Seperti jagoan di film silat mukul lawan pake telapak tangan terus cetakan gambar tangannya nempel di badan lawan – pesan yang disampaikan kuat banget.
Dan inilah 10 cerita terbaik dalam buku One Gigabyte of Love, versi si Mbot:
(dalam urutan halaman)
Ciuman Ibu di Pagi Hari, oleh Agung Krisnanto (halaman 29)
Cerita mengharukan tentang kebesaran hati seorang ibu menerima keputusan besar yang diambil anaknya.
Meraih Cinta dengan Kesabaran, oleh Dyah Retno Utari (halaman 39)
Tentang perjuangan seorang cowok menghadapi penolakan-penolakan cewek yang ditaksirnya. Inspirasi buat kaum jomblo di luar sana agar pantang menyerah (sekaligus kabar buruk buat yang belakangan lagi bete karena diuber-uber orang yang kebal penolakan). Kalimat terakhir dari paragraf ke dua sebelum akhir cerita sangat powerful, menurut gue.
Kisah Seorang Indigo, oleh Linda Emiyanti (halaman 105)
Pengalaman langsung berinteraksi dengan orang indigo – pengalaman yang jarang dimiliki orang. Gue yang sempet berkhayal ingin punya kemampuan orang indigo jadi mikir-mikir lagi bacanya.
Saling Mengerti, oleh Shanti Saptaning (halaman 123)
Perenungan dan pergulatan batin seorang istri yang suaminya absen jemput dari kantor. Lucu, sangat feminin, sekaligus menyentuh.
Seribu Pohon Cinta buat Richard, oleh Jullie Guerre (halaman 131)
Ternyata bayi merah yang belum tau apa-apa punya kekuatan luar biasa untuk membangkitkan motivasi seorang lelaki tua.
Rumah Milik Bersama, oleh Yudith Fabiola (halaman 149)
Cerita singkat tentang ketulusan untuk berbagi, inspiratif buat semua orang.
Bambang, oleh Bambang Priantono (halaman 160)
Ringan dan menggelitik, tentang suka-duka seseorang yang menyandang nama ‘pasaran’. Gue jadi merasa ada temen senasib sepenanggungan.
Bahasa Gado-Gado, oleh Wendi Damita Ruky (halaman 177)
Lucunya perbedaan kultur saat berbahasa digambarkan secara manis.
Ayahku Funky, oleh Menhariq Noor (halaman 181)
Kegelisahan seorang anak yang ayahnya ternyata jauh lebih funky dari dirinya digambarkan dengan kocak. Sehabis baca cerita ini gue bisa langsung membayangkan seperti apa sosok ayahnya Eriq, dan ternyata saat betulan ketemu gambaran tersebut 100% akurat!
Lelaki yang Membuatku Jatuh Cinta Berulang Kali, oleh Indah Purwandani (halaman 209)
Cerita menyentuh tentang ketulusan seorang ayah yang berkarya dengan tangannya sendiri membuatkan hadiah buat anaknya. Terlepas dari hasil akhirnya, niat yang tersimpan di baliknya bener-bener luar biasa.
Itu tadi 10 cerita pilihan gue. Gimana dengan kalian, punya 10 cerita favorit yang lain? Silakan dishare di sini. Atau lebih bagus lagi, dishare di halaman MP-nya masing-masing, trus dilink dari sini.
Apa… belum punya bukunya? Keterlaluan, cepetan sana beli! Udah ada di toko-toko buku papan atas. Nggak akan rugi deh, karena selain dapet 53 cerita yang keren-keren, juga bisa nyumbang karena 100% keuntungan buku ini akan disumbangkan buat kegiatan Bakti Sosial MP-ID berikutnya.

Ada komentar?