Selama bulan Oktober – November, ada 5 orang di divisi gue yang ulang tahun. Berhubung kelimanya udah masuk golongan ‘boss’, maka todongan traktiran berada di level yang lebih tinggi dari sekedar sate atau mi ayam seputar kantor. Maka hari ini, kami sedivisi beramai-ramai ditraktir di restoran buffet sebuah hotel bintang lima di bilangan Mega Kuningan, dengan kelima orang tersebut sebagai penyandang dana patungan.
Di sana, terjadi percakapan semi fiktif yang kurang lebih berbunyi sebagai berikut:
“Ih… ih… ih… liat deh nama makanan yang itu!”“Ya ampun… joroknya…”
“Katanya hotel bintang lima, kok makanannya jorok gini sih…”
“Tega banget orang disuruh makan gituan.”
“Butuh berapa orang ya, untuk bikin sepanci gede gitu….”
“Pantesan rasanya asin-asin gimanaaa…. gitu.”
“Hiy… geli’ gue ngebayanginnya, eneg tauu…”
“Pada ngomongin apaan sih?”
“Itu lho, liat deh, masa makanan yang itu namanya…
“ITU BACANYA KON-JI, DODOOOL… Artinya ‘bubur’!”
“Lha iya, bubur conge, kan?”
“Hus, bukan. Liat dong, ‘e’-nya ada dua. Jadi bacanya harus dipanjangin, kaya manggil dari kejauhan, gitu. Bubur Congeeeeeeee…..“
“huhuhuhuhu…”
“hihihihihihihi…”
“…dasar rombongan manusia katro.”

Ada komentar?